Categories: Trending

Black Brothers, Band Legendaris Indonesia Asal Papua

Jika kita mendengar kata ‘Papua’, yang terbayang adalah sebuah daerah yang dipenuhi hutan rimba, dengan peradaban yang tertinggal jauh serta kanibalisme. Sejarah kelam daerah ini pun menambah image gelap yang ada di dalam bayangan kita.

Tetapi Papua sebenarnya adalah sebuah daerah yang maju, dengan penduduk yang ramah, serta alam yang sangat indah. Papua tidak berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Yang membuat semakin kagum, ternyata Papua memiliki sebuah legenda yang mengharumkan nama mereka. Legenda itu bernama ‘Black Brothers’. Sebuah band berisikan anak muda Papua yang berdiri di tahun 70an di Jayapura.

Band ini menciptakan musik-musik keren yang penuh pesan perdamaian, cinta, dan harapan. Banyak sekali lagu mereka yang ngehits pada jaman itu, membawa mereka pada tingkat kepopuleran yang cukup tinggi. Bahkan mereka menjadi sangat terkenal di negara tetangga seperti Papua New Guinea.

Musik mereka merupakan campuran antara rock, pop, reggae, funk, dan etnis Papua. Gabungan ini menghasilkan sebuah aliran musik yang unik dan belum pernah terdengar sebelumnya di Indonesia. Bahkan mereka juga memainkan musik keroncong (tentunya dengan versi mereka sendiri) pada lagu “Keroncong Kenangan”.

Beberapa lagu pop mereka juga menjadi hits, seperti “Kisah Seorang Pramuria” yang kemudian di remake oleh band rock “Boomerang”. Lagu mereka yang berjudul “Saman Doye” di tahun 2011 masuk kompilasi “Those Shocking Shaking Days: Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk” bersama Koes Ploes, Aka, dll. Ada pula lagu mereka yang berjudul “Hari Kiamat” yang sempat dilarang oleh rezim orde baru karena menyindir perbedaan kelas sosial yang menyedihkan.

Lagu mereka tentang tim sepakbola kesayangan kota Jayapura, Persipura, dianggap sebagai salah satu pelopor dalam dunia persepakbolaan. Sampai saat ini, anak-anak kecil di Papua masih menyanyikan lagu ini padahal nama-nama pemain yang disebut di dalam lagu ini sudah berganti semua.

Grup yang terdiri dari Hengky MS (lead vocal/guitar), Yochie Pattipeilohy (organ), Benny Betay (bass guitar), David Rumagesang (terompet/rythm), Amry M. Kahar (saxophone) dan Stevie Mambor (drumer) ini melakukan hal yang sangat berani ketika di tahun 1979 mereka memprotes perlakuan pemerintah Indonesia terhadap Papua. Mereka kemudian menyatakan dukungan kepada gerakan Papua Merdeka dan pindah ke Vanuata serta Papua New Guinea. Sampai sekarang lagu-lagu Black Brothers tetap berkumandang di tanah Papua, menginspirasi banyak pemuda Papua dan Papua New Guinea untuk membentuk band yang sama kerennya.

Beberapa tahun yang lalu mereka sempat manggung di Jakarta atas prakarsa seorang pengusaha asal Papua. Rencananya mereka akan melakukan tour di beberapa kota di Indonesia.

Share
Published by
Norman Duarte

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

1 week ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago