Pro kontra TKI sudah ada sejak dulu. Ranahnya masih sama tentang dampak baik dan buruk dari eksistensi mereka. Kita sudah kenyang dengan kabar duka dari mereka tentang bagaimana saudara senegara ini disiksa sedemikian rupa, ada yang tak digaji bahkan paling miris adalah jadi terpidana hukuman pancung. Hal ini yang sering digaungkan sebagai dampak negatif dari pengiriman TKI ke luar negeri. Belum lagi mata dunia yang memandang rendah Indonesia sebagai negara pembantu, lantaran negara ini memang mengirim banyak sekali asisten rumah tangga ke luar negeri.
Baca Juga : Mariati, Potret TKW yang Berubah Drastis Semenjak Kerja di Luar Negeri
Namun, terlepas dari dampak buruk tersebut, terpampang banyak sekali hal-hal prestisius dan menguntungkan negara. Misalnya sebagai sumber devisa besar bagi negara sampai hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan negara-negara tempat para TKI ini bekerja. Beberapa waktu belakangan, pemerintah seperti akan berencana untuk menyetop pengiriman TKI ke luar negeri lantaran dipandang banyak mudaratnya, selain karena dianggap ekonomi Indonesia sudah makin membaik.
Lalu, seumpama wacana ini direalisasikan bahkan menarik semua TKI yang ada di luar negeri, apa yang bakal terjadi? Ya, bisa dibilang bencana. Berikut adalah hal-hal buruk yang akan terjadi jika negara ini berbuat demikian.
Estimasi jumlah TKI kita sekitar 4 juta orang yang tersebar ke banyak negara pelanggan. Mulai dari Malaysia dan sekitarnya, sampai Timur Tengah mulai Arab Saudi hingga Dubai. Jumlah ini diperkirakan hanya kisaran kasar saja karena per tahunnya makin banyak orang berangkat sebagai TKI baik dari jalur resmi maupun lewat agen-agen yang ilegal.
4 juta orang tentu jumlah sangat besar, bagaimana mungkin pemerintah akan menghapuskan sistem kerja luar negeri? Dampaknya sudah jelas akan membuat 4 juta orang ini akan kehilangan pekerjaannya. Kecuali Indonesia sudah mempersiapkan segala sesuatunya, entah modal atau lapangan pekerjaan, maka negara ini akan selamat dari hujatan sekitar 4 juta orang yang merasa dipermainkan nasibnya.
Pengangguran adalah rantai penghubung dari banyak hal buruk yang ada di masyarakat. Mulai dari premanisme, angka kriminalitas naik serta hal-hal buruk lainnya. Tidak semua TKI akan langsung mendapatkan pekerjaan ketika mereka ditarik pulang. Beberapa pasti masih bingung mau melakukan apa. Hal ini pun bersinggungan dengan kebutuhan yang tak bisa menunggu dan akhirnya mau tak mau cari cara cepat untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya dengan berbuat kriminal tadi.
Implikasi dari pengangguran memang selalu hal-hal buruk. Dan ini yang akan terjadi jika pemerintah mengeluarkan aturan sepihaknya dengan menarik semua TKI kembali ke Indonesia.
Pendapatan negara terbesar salah satunya lewat devisa yang dihasilkan para TKI. Sekitar 4 juta orang yang bekerja di luar negeri, ternyata hal tersebut berdampak penerimaan negara sebesar hampir Rp 100 triliun. Tentu jumlah yang tak kecil dan akan berguna sekali peruntukannya untuk banyak hal.
Indonesia menarik semua TKI-nya, artinya negara akan kehilangan sejumlah uang ini. Tentu sangat disayangkan sekali. Makanya rencana penyetopan pengiriman TKI dan memulangkan mereka adalah rencana yang bisa dibilang tidak menguntungkan.
Sebuah fakta unik tentang TKI ini adalah kompetensi mereka yang makin tinggi di luar negeri. Kita tentu tahu bahwa TKI terdiri dari mereka yang berpendidikan rendah, namun ketika bekerja di luar negeri mereka mampu upgrading skill-nya. Termasuk bahasa setempat yang akhirnya jadi skill tambahan yang berguna.
Dibandingkan dengan pekerja dalam negeri yang kondisinya sama, yakni berpendidikan rendah, tentu kualitasnya agak jauh. Wacana penghapusan sistem kerja luar negeri akan membuat mereka kembali seperti asal dulu karena lingkungan. Termasuk pula tak ada lagi training atau pembekalan yang dulu digunakan TKI untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Ketika kita membicarakan TKI secara keseluruhan, maka ini akan melibatkan problem yang levelnya sudah tinggi, antara lain adalah hubungan bilateral. Kita tak bisa menampik fakta jika TKI sangat dibutuhkan di beberapa negara. Meskipun profesinya sering dianggap sebelah mata, namun keberadaan mereka sangat fundamental.
Misalnya Malaysia, negara ini mengakui kalau keberadaan tenaga kerja Indonesia sangat membantu. Dan hal yang sama pun sudah pasti dirasakan deretan negara lain yang jadi langganan tujuan para TKI kita. Bagaimana jika akhirnya TKI dihentikan programmnya? Ini tentu bisa memengaruhi hubungan antara Indonesia dengan negara-negara itu.
Sudah jadi kewajiban Indonesia untuk mempersiapkan segala sesuatunya ketika memutuskan untuk menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri. Dan ini harus cepat dan segera bisa diimplementasikan. Karena tidak mungkin negara akan menyuruh sekitar 4 juta orang menunggu persiapan ini dan itu.
Kalau bisa sesuai dengan apa yang diinginkan, maka aman. Tapi kalau tidak, siap-siap mengalami huru-hara terbesar dalam sejarah. Di mana sekitar 4 juta orang akan turun ke jalan menuntut pemerintah untuk memperjuangkan nasib mereka. Tak bisa dibayangkan bagaimana negara akan menghadapi ini.
Agen TKI juga jadi pihak yang sangat dirugikan dengan ini. Karena fokus bisnis mereka menyangkut TKI maka aturan pemerintah itu akan membuat para agen gulung tikar. Rugi sudah jelas, bahkan bisa sampai miliaran rupiah. Belum lagi mereka yang dipekerjakan sebagai staf dan sebagainya sudah pasti kehilangan pekerjaan.
Pengangguran akan makin tinggi jumlahnya karena ini. Bahkan tak cuma itu, protes, lalu menuntut secara hukum juga pasti akan dilakukan para agen. Ya, inilah hal-hal paling logis yang akan terjadi jika wacana pemerintah menarik dan menyetop TKI jadi direalisasikan.
Baca Juga : 5 Hal Sangat Buruk ini Mungkin Akan Terjadi Jika Indonesia dan Malaysia Berperang
Memang miris kalau kita lihat dari perlakuan buruk yang diterima para TKI. Namun lebih bingung lagi kalau pemerintah benar menjalankan rencana penyetopan TKI nantinya. Bagaimana menurutmu, apakah memang seharusnya TKI pulang saja di tengah banyak kejadian buruk yang menimpa mereka? Ataukah harus bertahan karena ini adalah satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya?
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…