Trending

Puluhan Tahun Jadi Langganan Warga, Ternyata Ayam Goreng Widuran Non-Halal

Warga Solo digemparkan dengan kuliner ayam goreng non-halal. Pasalnya, menu makanan ini ternyata sudah menjadi legenda di Kota Solo dan sudah lebih dari 50 tahun berdiri dan melayani pesanan warga.

Usaha tersebut adalah Ayam Goreng Widuran. Warung yang berada di Jebres, Solo, Jawa Tengah ini sudah berdiri sejak tahun 1973, yang artinya, sudah bertahun-tahun menyalahgunakan kepercayaan publik.

Kini berganti menjadi kremes non-halal

Sejak ramai dibicarakan, terutama di media sosial, Ayam Goreng Widuran kini memasang tanda ‘Kremes Non Halal’ pada sebagian titik rumah makan tersebut. Padahal, tempat ini sudah menjadi perhatian publik gara-gara bikin kecewa warga Solo dan sekitarnya.

Ya, rumah makan dengan menu andalan ayam goreng kremes ini memang ketahuan menjual ayam dengan bahan tambahan yang tergolong non halal. Alhasil, banyak pihak yang bergerak untuk menghentikan usaha warung tersebut.

Walikota Solo hentikan operasional Ayam Goreng Widuran

Dimulai dari Walikota Solo, Respati Ardi yang menutup sementara rumah makan tersebut. Kemudian juga ada Muhammad Burhanuddin, seorang warga dan anggota Majelis Ulama Islam (MUI) Solo yang melaporkan Ayam Goreng Widuran ke kepolisian.

Selain itu, Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia, Tulus Abdi bersikukuh bahwa permintaan maaf dari Ayam Goreng Widuran tidaklah cukup untuk memendam kekecewaan warga Solo karena kesengajaan ini sudah dilakukan selama berpuluh-puluh tahun.

Dari media sosial, ketahuan kalau pakai bahan tidak halal

Keributan ini berawal dari unggahan sebuah akun Thread @pedalranger. Postingan tersebut menyebutkan penggunaan bahan baku yang tidak halal dalam proses pembuatan Ayam Goreng Widuran.

Akibatnya, muncul kekecewaan masyarakat, Apalagi tidak sedikit langganan rumah makan tersebut yang beragama Islam karena sebelumnya tidak ada tulisan non-halal pada warung tersebut.

Pihak WIduran merasa bersalah

Dikutip dari BBC.com yang mewawancarai seorang karyawan Ayam Goreng Widuran bernama Nanang, manajemen warung ‘merasa bersalah.’ Karena itu mereka mengunggah klarifikasi untuk menyelesaikan masalah yang sudah terlanjur viral tersebut, termasuk memasang tulisan non-halal yang dipasang di berbagai titik di tempat makan tersebut.

Nanang menjelaskan bahwa menu yang menggunakan bahan baku non-halal adalah kremesan. Sementara untuk ayam gorengnya memakai minyak goreng yang berbeda dan mereknya termasuk halal.

Muncul dukungan dari influencer, netizen pertanyakan nurani

Yang menarik, meski sudah menimbulkan keresahan, masih ada bentuk dukungan dari influencer media sosial. Dikutip dari unggahan akun @tanyarlfes di media sosial X yang menunjukkan tangkapan layar seorang influencer sedang menyantap menu tersebut dendang judul postingan, ‘Ayam Goreng kok Non-Halal.’

Beberapa tanggapan meminta netizen untuk move on karena nasi sudah menjadi bubur. Sementara lainnya mempertanyakan niat dari influencer yang dianggap ‘tone deaf’ tersebut, bukan karena halal atau haramnya, tetapi kebohongan yang dipelihara oleh manajemen Ayam Goreng Widuran selama bertahun-tahun.

Bagaimana dengan tanggapan Anda? Berada di posisi pro atau kontra?

Share
Published by
Bayu Yulianto

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago