Selama ini kita hanya tahu kalau aturan meminum obat itu sebelum atau sesudah makan saja. Tapi yang paling sering kita lakukan sih konsumsi obat setelah makan. Biasanya aturan ini dilakukan lantaran perut kita sudah dalam kondisi terisi sehingga obat bisa bekerja dengan maksimal. Jadi kalau aturannya tiga kali sehari, maka sebanyak itulah kita minum obat dan dikonsumsi setelah makan.
Namun sebenarnya, aturan minum obat bukan seperti itu lho Sahabat Boombastis. Bisa dibilang, minum obat dengan pengaturan waktu yang kita pakai ini salah kaprah. Bukan minum obat setelah makan, tapi seperti ini yang benar.
Menurut dr Anis Kurniawati, PhD, SpMK(K) selaku sekretaris Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kemenkes, kalau minum obat yang benar itu 24 jam dibagi dengan frekuensinya. Misalnya saja, kalau aturannya tiga kali sehari, maka minumlah obatnya dalam jangka waktu setiap delapan jam sekali Sahabat Boombastis.
Dilanjutkan lagi nih kalau mengonsumsi obat itu diatur jamnya karena ada alasan tertentu. Ini dikarenakan frekuensi waktu tersebut merupakan hitungan bagaimana konsentrasi obat di serum naik dan turun. Berdasarkan riset yang pernah dilakukan, kadar obat dalam tubuh turun setelah delapan jam. Nah, kalau konsentrasi obat akan turun, maka sudah waktunya si pasien mengonsumsinya dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Ini dilakukan supaya konsentrasi obat di dalam serum tetap stabil.
Minum obat tepat waktu dan sesuai dosisnya memang sangat diperlukan. Ya karena demi menjaga konsentrasi obat sesuai kebutuhan untuk melawan penyakit yang sedang bersarang di dalam tubuh. Jadi, kalau si pasien rutin mengonsumsi obat dan sesuai dengan anjuran, maka keadaan akan segera pulih seperti semula. Tapi dengan syarat, orang tersebut juga wajib mengimbanginya dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat teratur dan menjauhi segala pantangan dari dokter.
Lalu, bagaimana kalau orang tersebut kelupaan minum obat dan waktunya sudah menunjukkan ke bagian delapan jam yang selanjutnya? Nah, dilansir dari detik.com kalau minum obat didobel, sudah pasti tidak diperbolehkan. Sebab, si pasien bisa menderita over dosis atau obat tidak bekerja dengan maksimal. Sehingga lebih baik obat segera diminum saat itu juga dan tetap kembali ke waktu delapan jamnya Sahabat Boombastis. Jangan mendobel obatnya ataupun tidak konsumsi sama sekali.
Konsumsi obat yang seperti ini membuat si pasien bisa lebih cepat pulih. Tapi perlu digarisbawahi, kalau pasien juga harus taat pada aturan dokter mulai dari konsumsi makanan, istirahat hingga menjauhi pantangannya. Namun kalau sudah minum obat tetapi penyakit tak juga pergi, maka kalian jangan diam saja. Sebaiknya segera tanyakan ke dokter mengapa obat tidak memberikan pengaruh kepada tubuh.