Membicarakan Atlantis memang tidak ada habis-habisnya. Segala bentuk teori telah dilontarkan oleh ilmuwan, arkeolog, hingga pemuka mistisme untuk menemukan lokasi yang tepat dari Atlantis. Sayangnya, hingga sekarang pun lokasi Atlantis masih menjadi tanda tanya yang sangat besar.
Masih sedikit menyinggung masalah Atlantis yang hilang ditelan lautan. Mesir kuno yang dipimpin oleh Firaun ternyata juga memilikinya. Sebuah kota kuno yang konon zaman dahulu sangat hebat tenggelam dilahap Sungai Nil hingga ribuan tahun. Berikut ulasan selengkapnya tentang Atlantisnya Mesir kuno yang membuat dunia terkagum-kagum.
Lokasi Penemuan Atlantis yang Menakjubkan
Kebudayaan Mesir kuno telah berjalan sejak 5.000 tahun yang lalu. Dinasti dari Firaun memerintah dataran tandus Mesir selama kurang lebih 3.000 tahun. Artinya, selama tiga milenium kebudayaan telah mengakar kuat hingga kemungkinan benda-benda sejarah terpendam sangatlah besar.
Salah satu lokasi yang kerap dijadikan sebagai ladang penelusuran sisa masa lalu adalah Sungai Nil. Sungai dengan panjang mencapai 6.853 kilometer ini menyimpan banyak sekali misteri yang tak dipecahkan. Para peneliti dari Mesir dan beberapa negara melakukan penyelaman ke kedalaman air hingga akhirnya menemukan Atlantis yang hilang itu. Lokasinya berada di sekitaran delta Sungai Nil yang dikenal sangat subur untuk pertanian.
Dua Kota Besar yang Lenyap Ribuan Tahun Lalu
Secara garis besar, arkeolog membuat kesimpulan bahwa kota yang akhirnya tenggelam dalam air itu bernama Heracleion dan Canopus. Kedua kota ini kemungkinan besar berasal dari tahun 600 Masehi di mana kejayaan dari Firaun telah lenyap. Zaman ini dikenal sebagai zaman Byzantine dan kawasan Mesir mulai dikuasai oleh bangsa-bangsa dari Arab.
Heracleion adalah kota kuno yang berada di ujung utara Mesir. Di masa lalu, kota ini banyak sekali digunakan sebagai tempat ritual dan juga pusat perdagangan milik Firaun. Saat dinasti Firaun runtuh, kota ini akhirnya dikuasai oleh bangsa Arab dan beberapa dari Eropa. Seperti halnya Heracleion, Canopus juga merupakan kota penting yang akhirnya hancur dan semua sisa-sisa kejayaannya tenggelam di dalam delta Sungai Nil.
Penemuan Sisa Peradaban yang Telah Hilang
Sebenarnya penemuan sisa-sisa dari dua kota besar zaman Mesir kuno telah dilakukan pada tahun 2012 silam. Namun, baru beberapa waktu berhasil dikeluarkan semua untuk diteliti dan diketahui apa saja yang penting dan cerita apa saja yang ada di dalamnya. Salah satu penemuan paling menakjubkan adalah sebuah tablet setinggi 1,9 meter yang merupakan prasasti yang berisi kisah hal-hal terkait perpajakan di Mesir kuno.
Selain tablet yang sangat besar. Ditemukan juga sebuah prasasti batu yang sangat tinggi dengan wujud firaun. Patung ini memiliki tinggi 5,4 meter dan masih utuh. Selain dua hal utama di atas, ditemukan juga beberapa artefak kecil yang menunjang peneliti untuk semakin mengetahui apa-apa saja yang terjadi ribuan tahun lalu di kota pelabuhan dan perdagangan terpenting miliki Firaun.
Pameran Masa Lalu Mesir yang Menakjubkan
Semua artefak yang ditemukan di kawasan Delta Sungai Nil ini dikirim ke British Museum untuk dipajang. Perhelatan besar yang dilaksanakan pada Mei 2016 ini akan menampilkan banyak sekali barang-barang yang tenggelam di dalam laut atau pun Sungai Nil yang sangat besar. Selain tablet baru berisi peraturan pajak serta patung dari Firuan, eksibisi ini juga menampilkan patung yang mirip dengan sphinx dan juga dewa yang disebut dengan Osiris.
Selain patung dewa-dewa pelindung Mesir kuno. Pameran juga menampilkan patung sapi zaman Firaun masih berjaya, beberapa model perahu kuno, dan yang terakhir adalah aksesori indah yang terbuat dari lapis lazuli dan kaca. Konon, benda indah ini miliki Firaun bernama Sheshonk III yang berkuasa tahun 940 SM.
Demikianlah uraian singkat tentang artefak berumur ribuan tahun yang akhirnya ditemukan. Di masa lalu, kota-kota yang menyimpan artefak ini hancur dan tenggelam hingga akhirnya ditemukan ribuan tahun kemudian. Oh ya, kira-kira ada reruntuhan seperti tidak ya di Indonesia?