in

Kembali Dapatkan Hasil Negatif, Argentina Tahun 2002 Tetaplah yang Terburuk Dalam Sejarah

Setelah ditahan Islandia di pertandingan pertama, Argentina kembali mendapatkan hasil negatif pada laga lanjutan Piala Dunia 2018. Mereka dihantam oleh Timnas Kroasia dengan skor mencolok 3-0 tanpa balas. Hal ini membuat peluang Messi dan kawan-kawan semakin sempit untuk lolos ke babak selanjutnya.

Berisikan pemain terbaik dunia, hasil ini pastinya menjadi tamparan keras untuk tim Tanggo. Meskipun demikian, hasil di tahun ini bukanlah yang terburuk bagi mereka. Kalau kamu masih ingat, sesungguhnya di pagelaran Piala Dunia 2002 lah yang jadi catatan paling kelam dari wakil Amerika Selatan tersebut. Bahkan mereka menjadi salah satu tim besar yang pulang ke negaranya dengan lebih cepat. Seperti apakah kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.

Argentina dikalahkan oleh Swedia untuk lolos babak selanjutnya

Digagalkan Swedia untuk lolos babak selanjutnya [Sumber Gambar]
Pada edisi Piala Dunia 2002 lalu, Argentina tergabung di grup F bersama Inggris, Swedia dan Nigeria. Sebagai tim unggulan mereka sangat dijagokan untuk juara kala itu. Namun cerita di lapangan ternyata berbeda 360 derajat. Meski sempat menang di laga pertama, namun pada akhirnya Swedia lah yang berhasil lolos ke babak 16 besar. Kegagalan mengalahkan wakil Eropa tersebut di laga penentu menjadi biang keladi kegagalan mereka. Argentina ketika itu berada di peringkat ketiga dengan empat poin, sedangkan Henrik Larsson dan kawan-kawan mantap di posisi dua mengumpulkan lima poin.

Catatan kelam ini menjadi pertama sejak keikutsertaan mereka di Piala Dunia

Catatan kelam Timnas Argentina [Sumber Gambar]
Piala Dunia yang diselenggarakan di Asia tersebut menjadi catatan paling kelam dalam sejarah tim Tanggo. Dilansir laman Republika, selama 51 tahun baru saat itu Argentina gagal lolos dari babak fase grup. Padahal seperti yang kita ketahui Timnas identik warna biru tersebut bukan negara sembarang di percaturan sepak bola dunia. Mereka pernah menjadi juara dua kali, beberapa kompetisi sepak bola dunia juga berhasil dimenangkan. Kisah kelam ini juga kini menjadi pengingat kepada kita apabila tidak ada kejayaan yang mutlak di dunia sepak bola. Apakah hal tersebut berlaku untuk mereka tahun ini? Biarkan waktu yang menjawab.

Barisan pemain hebat dunia saat itu tidak mampu selamatkan Argentina

Pemain hebat Timnas Argentina 2002 [Sumber Gambar]
Kendati goreskan sebuah cerita kelam di Piala Dunia 2002, sebenarnya wakil Amerika ini tidak datang dengan pemain sembarangan lho sobat. Argentina saat itu berisikan bintang-bintang sepak bola Eropa. Mulai dari Gabriel Batistuta, Pablo Aimar, sampai Juan Sebastian Veron. Bahkan pelatihnya juga hebat yakni Marcelo Bielsa. Tapi seperti biasa, catatan hebat di atas kertas tidak berlaku di lapangan hijau. Hal ini dibuktikan dengan gagalnya mereka membantai Nigeria, takluk dengan Inggris dan paling parah adalah menang menghadapi Swedia yang secara peringkat dunia jauh dari Argentina.

Argentina saat itu tak lebih hebat dari Turki dan Korea Selatan

Turki dan Korea Selatan [Sumber Gambar]
Selain ciptakan catatan hitam dalam sejarah Piala Dunia Argentina, ajang empat tahunan di benua Asia tersebut juga menghadirkan sebuah fakta menarik. Gabriel Batistuta dan kawan-kawan kala itu tidak lebih hebat dari Korea Selatan dan Turki. Hal ini lantaran kesebelasan tersebut mampu tembus babak semifinal Piala Dunia 2002. Bahkan Hakan Sukur dan kolega mampu ukir cerita manis sebagai juara ketiga kompetisi sepak bola akbar empat tahunan tersebut. Dilansir laman Goal, beberapa negara besar sepak bola juga mengikuti Argentina untuk tidak lolos dari fase grup, mereka adalah Perancis, Uruguay, dan Portugal.

Hasil kurang baik saat bertemu dengan Kroasia Piala Dunia 2018 pastinya kini menimbulkan dejavu pada tahun itu. Namun tetap saja 2002 paling buruk, lantaran mereka benar-benar gagal total saat itu. Kalau sekarang Argentina masih menyimpan satu partai pamungkas menjamu Nigeria. Hal tersebut membuat peluang mereka lolos masih terbuka, tapi tidak menutup kemungkinan pulang lebih cepat. Kalau menurutmu gimana sobat?

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Mengenang Abdul Rivai, Nahkoda Tampomas II yang Temui Ajal Karena Kesetiaannya Pada Tugas

Ruqyah Hingga Santet, Inilah 4 Jasa Tak Biasa yang Kini Bisa Dilakukan Secara Online