Arab Saudi merupakan negara dengan curah hujan yang rendah. Itulah mengapa, di beberapa wilayah, lebih banyak gurun yang gersang dan tandus. Akan tetapi belum lama ini, berita duka datang dari negara ini yang dilanda banjir bandang.
Guyuran hujan yang deras sejak Kamis (24/11) lalu, membuat jalanan tergenang air hingga sebabkan banjir dan melumpuhkan beberapa titik. Banjir ini tak hanya sebabkan kerugian secara material saja, tetapi juga jatuhnya korban jiwa. Berikut ini kondisi terkini yang bisa Boombastis.com rangkum.
Jalanan kota lumpuh akibat genangan air yang tinggi
Banjir ini mendampak lalu lintas kota, seperti yang terlihat dalam foto yang beredar di jejaring internet yang memperlihatkan mobil-mobil mewah yang saling tumpuk satu sama lain. Banjir ini menyebabkan pemerintah memblokir jalan menuju kota Mekkah, yang menjadi jalan utama masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji. Selain itu, jalanan yang lumpuh membuat beberapa akses menuju ke sekolah ditutup untuk sementara. Pemerintah mengambil kebijakan ini demi keselamatan para siswa, meski saat ini siswa di Arab Saudi sedang melaksanakan ujian akhir.
Dampak banjir terhadap sektor penerbangan
Tak hanya berdampak pada akses jalanan darat saja, banjir ini juga menghambat kelancaran sektor penerbangan. Beberapa penerbangan di Bandara Internasional King Abdul Aziz ditunda untuk sementara waktu. Pihak bandara memberikan imbauan kepada para penumpang untuk selalu standby menghubungi operator untuk mengetahui jadwal penerbangan. Selain kondisi banjir, penerbangan ditunda akibat cuaca yang tidak memungkinkan untuk terbang.
Banjir terjadi setiap tahun akibat curah hujan yang tinggi
Menurut Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, penyebab dari banjir bandang ini adalah curah hujan yang tinggi. Di bagian selatan Jeddah, pada Kamis (24/11) lalu, hujan terjadi di antara pukul 08.00 hingga 14.00 yang mencapai 179 milimeter. Curah hujan ini merupakan angka yang dicatat paling tinggi. Sebelumnya, curah hujan tertinggi pada tahun 2009 lalu, hingga menyebabkan 123 korban jiwa. Meskipun masuk dalam negara yang jarang terjadi hujan, banjir di Arab Saudi terjadi hampir setiap tahun selama 13 tahun terakhir ini.
Kerusakan material hingga jatuhnya korban jiwa
Banjir yang merendam Arab Saudi ini jelas sangat merugikan. Tak hanya membuat kendaraan mewah menjadi rongsok, banjir menghantam dan merendam rumah-rumah warga, sekolah, pekantoran, serta bangunan-bangunan lain. Selain itu, banjir ini juga menewaskan dua orang warga. Pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap menjaga keselamatan diri masing-masing. Pemerintah juga akan memberikan kompensasi terhadap kerusakan material akibat banjir ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Wali Kota Jeddah, Muhammed Obeid.
Ibadah di Mekkah yang masih berlangsung di bawah hujan
Sementara itu, meski jalanan menuju ke kota Mekkah ditutup, jutaan jama’ah yang sedang melaksanakan ibadah tetap beribadah seperti biasanya. Hanya saja, ibadah ini berlangsung di bawah hujan, sehingga jama’ah harus memakai payung agar tidak basah terkena hujan. Kondisi ini sempat direkam oleh saluran Al-Ekhbariya yang memperlihatkan para jama’ah mengelilingi Ka’bah yang merupakan titik fokus kegiatan ibadah.
BACA JUGA: Muncul Kembali Setelah 30 Tahun Tenggelam, Fakta Desa Aceredo Ini Bikin Melongo
Adapun karena banjir bandang ini, Kemenlu RI juga mengabarkan bahwa tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam banjir. KJRI juga memberikan hotline (aduan bagi WNI) untuk memantau situasi banjir yang melanda Arab Saudi ini. Semoga bencana ini segera reda dan warga bisa beraktivitas seperti biasa ya~