Ada yang menghebohkan dalam ajang SEA Games 2015 di Filipina. Bukan berita kemenangan Indonesia, tapi karena perwakilan Filipina meragukan gender seorang atlet asal Indonesia, Aprilia Manganang.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana perasaan seorang wanita tulen seperti Aprilia, ketika jenis kelaminnya diragukan hanya karena memiliki fisik seperti laki-laki. Ternyata, sebelumnya juga ada beberapa Atlet lain yang mengalami hal serupa. Berikut ini adalah informasi tentang Aprilia Manganang dan 3 atlet lainnya yang gendernya menuai kontroversi.
1. Aprilia Manganang
9 Juni kemarin, Aprilia bersama rekan-rekannya berkesempatan mewakili Indonesia dalam kategori Voly di SEA Games 2015 melawan Filipina. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Indonesia. Nama Aprilia Manganang sendiri menjadi heboh dibicarakan oleh publik. Selain karena prestasi, hal itu juga karena kubu Filipina mengajukan protes kepada panitia penyelenggara terkait dirinya.
Filipina mempertanyakan jenis kelamin dari perempuan yang lahir tanggal 27 April 1992 tersebut. Bahkan menyarankan untuk melakukan tes gender. Di tambah lagi, penonton yang ada di lokasi pertandingan juga ikut-ikutan menjatuhkan mental Aprilia. Tapi karena hal itu bukan yang pertama baginya, April jadi terbiasa dan sudah siap menghadapi cemoohan seperti itu.
2. Caster Semenya
Seorang atlet lari dari Afrika Selatan pernah memenangkan sebuah medali emas di kejuaran dunia tahun 2009. Pengalaman pahit juga dirasakannya, karena orang lain tidak mengakui jenis kelaminnya sebagai seorang wanita seperti yang terjadi pada Aprilia Manganang.
Karena pertanyaan tentang jenis kelamin itulah, ia jadi korban dari beberapa tes gender yang memalukan. Asosiasi Atlet Internasional (IAAF), bahkan memberikan ijin bagi penyelenggara untuk memeriksa Kefeminiman Caster Semenya. Bagaimana tidak jengah? Jika seorang wanita terus saja dihadapkan dengan pertanyaan seputar jenis kelamin, hanya karena ia berpenampilan tomboi seperti pria.
3. Dutee Chand
Yang paling menyedihkan adalah Dutee Chand, ia sampai harus merasakan pahitnya pengalaman didiskualifikasi beberapa hari menjelang pertandingan dimulai karena alasan jenis kelamin juga. Dutee adalah seorang atlet asal India yang berumur 19 tahun saat itu.
Ia didaulat untuk mengikuti Commonwealth Games di Glasgow Juli 2014 kemarin. Sayang, sebuah keputusan hukum yang dinilai diskriminatif dan cacat telah membuatnya gagal mengikuti pertandingan karena kadar hormon testosteron yang tinggi, padahal dia tetaplah seorang wanita.
4. Santhi Soundarajan
Lagi-lagi Atlet dari India. Di Asian Games Doha 2006 yang lalu, Santhi Soundarajan berhasil memenangkan medali perak. Tapi panitia menganulir kemenangannya dan memberikan sanksi dilarang bersaing dalam pertandingan setelah itu, alasan kenapa ia mengalami hal tersebut adalah karena hasil tes gendernya menunjukan kadar hormon testosteron yang tinggi.
Ada juga test lainnya seperti pemeriksaan kandungan, endokrinologi dan psikologis yang semuanya dilakukan oleh dokter yang ahli. Santhi juga pernah dikabarkan melakukan upaya bunuh diri karena terlalu sedih dan depresi karena merasa dipermalukan .
Itulah 4 atlet yang jenis kelaminnya menuai kontroversi. Sayang sekali bukan, apabila masalah jenis kelamin seperti ini terkadang malah berimbas buruk pada karier dan hidup seseorang. Padahal, jenis kelamin atau gender adalah anugerah dari Tuhan dan tidak ada yang bisa menolak karunia tersebut.