in

Animisme dan Dinamisme di Indonesia dan Suku-Suku yang Masih Menganutnya

Sebelum masuknya agama-agama seperti yang kita kenal sekarang di Indonesia, berbagai suku yang tinggal nusantara memiliki kepercayaan yang disebut animisme dan dinamisme. Animisme mengajarkan bahwa benda-benda yang ada di bumi ini seperti laut, pohon, hutan, dan lain lain memiliki jiwa yang harus dihormati. Sedangkan dinamisme adalah pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Meski kepercayaan animisme dan dinamisme itu sudah ada sejak zaman orang Indonesia belum mengenal huruf, ternyata bukan berarti di era modern seperti ini kepercayaan animisme dan dinamisme sudah habis atau hilang. Kenyataannya, masih ada lho suku-suku di Indonesia yang menganut dua kepercayaan ini. Apa saja, ya?

1. Suku Buru

Suku Buru tinggal di pulau Buru dan beberapa Kepulauan Maluku lainnya. Pulau Buru adalah salah satu pulau yang terbesar di Maluku dan terletak diantara laut Banda dan laut Seram. Populasi suku ini diperkirakan kurang lebih sebesar 35 ribu orang dengan menggunakan bahasa Buru sebagai bahasa sehari-harinya.

Suku Buru [Image Source]
Suku Buru [Image Source]
Suku Buru sudah terbentuk sejak lama, jadi tidak heran jika mereka masih mempertahankan kepercayaan tradisional yang kental melekat dalam suku ini. Sebagian dari mereka masih mempertahankan kepercayaan tradisional yang memuja benda-benda dan roh. Dewa tertingginya adalah Opo Hebe Snulat dan utusan kepercayaannya yaitu Nabiat.

Selain kepercayaan tersebut, sudah ada beberapa orang yang menganut agama Islam dan Kristen Protestan. Mereka yang beragama Islam tinggal di bagian utara pulau dan yang beragama Kristen Protestan tinggal di Selatan pulau.

2. Suku Bauzi

Suku Bauzi adalah salah satu dari 260 suku asli yang tinggal di Papua. Uniknya, suku ini adalah salah satu dari daftar 14 suku paling terasing. Hal ini tidak lain karena suku ini tinggal di tengah hutan belantara dengan pegunungan, lembah, rawa dan sungai besar yang membuat suku ini nyaris tidak bersentuhan dengan peradaban modern.

Suku Bauzi [Image Source]
Suku Bauzi [Image Source]
Kehidupan sehari-hari suku Bauzi dijalani dengan tradisional. Sebagian besar masih hidup dengan meramu, berburu dan hidup secara semi nomaden atau berpindah-pindah. Jadi, mereka juga membuat berbagai macam senjata seperti panah, tombak, parang, dan pisau belati untuk berburu.

Untuk pakaian, suku Bauzi masih menggunakan cawat yang terbuat dari daun atau kulit pohon yang dikeringkan. Sebagai hiasan, mereka menggunakan tulang pada lubang hidung. Umumnya, penduduk suku Bauzi masih menganut kepercayaan suku dan adat istiadat. Meski begitu, sekarang setidaknya 64 persen penduduknya telah menganut agama Kristen. Hal ini terjadi karena pertemuan mereka dengan para misionaris dari Eropa, Amerika dan Papua yang menyebarkan agama Kristen.

3. Suku Toraja

Suku Toraja menetap di wilayah utara Sulawesi Selatan. Populasinya mencapai 1.100.000 orang. Kata toraja berasal dari bahasa Bugis yaitu riaja yang berarti “orang dari tanah tinggi”. Suku ini terkenal dengan ritual pemakaman mereka, pemakaman yang diukir di dalam tebing batu, rumah tradisional dengan atap runcing, serta ukiran kayu warna-warni. Meski saat ini sudah banyak suku Toraja yang menganut agama Islam atau Kristen, kepercayaan suku Toraja sebelumnya adalah animisme yang mempercayai banyak dewa yang diberi nama aluk.

Suku Toraja [Image Source]
Suku Toraja [Image Source]
Menurut mitos Toraja, nenek moyang mereka turun dari surga menggunakan tangga dan kemudian digunakan oleh orang Toraja sebagai media komunikasi dengan Puang Matua, sang pencipta. Menurut aluk, dunia ini dibagi menjadi tiga yaitu dunia atas, dunia manusia, dan dunia bawah. Dewa-dewa Toraja antara lain Pong Banggal di Rante (dewa bumi), Indo’ Ongon-Ongon (dewi penyebab gempa bumi), Pong Lalondong (dewi kematian), dan Indo’ Belo Tumbang (dewi obat-obatan), dan masih banyak lagi.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

5 Trik Menghemat Peralatan Kamar Mandi yang Hanya Bisa Dilakukan Orang Indonesia

7 Misteri Biologi yang Tak Bisa Dipecahkan Manusia Sampai Sekarang!