Dengan alasan apapun peperangan selalu memberikan dampak psikologis yang buruk bagi warga sipil termasuk anak-anak. Mereka yang tidak terlibat dalam kepentingan ikut menjadi korban. Hak-hak asasi mereka terenggut akibat kepentingan pihak-pihak tertentu.
Baru-baru ini tengah santer dibahas sebuah foto anak Suriah yang begitu trauma akan peperangan yang terjadi di negaranya. Ia mengangkat kedua tangannya saat seorang reporter hendak memotretnya. Dikiranya bahwa benda yang dibawa oleh reporter tersebut adalah senjata api sehingga membuatnya ketakutan. Foto ini menjadi pembahasan di media internasional seperti BBC dan juga Independent. Lantas siapa bocah dalam foto tersebut serta kenapa ia sampai ketakutan seperti itu? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Menjadi Trending Dunia
Gambar seorang bocah Suriah dengan tangan terangkat tanda menyerah menyebar luas di jejaring sosial dan media-media internasional. Dalam foto tersebut nampak seorang bocah dengan sorot mata ketakutan seperti sedang melihat pistol yang ditodongkan kepadanya. Tentu saja saat itu bukan pistol yang ada di hadapannya melainkan sebuah kamera milik seorang wartawan foto.
Menurut media BBC, foto ini mulai beredar pada hari Selasa pekan kemarin ketika foto ini di tweet oleh seorang wartawan foto yang berbasis di Gaza, Nadia Abu Shaban. Sejak beredarnya foto tersebut beragam komentar segera membanjiri tweet tersebut dan bahkan banyak pula yang me-retweet. Pada postingan asli gambar tersebut telah di retweet sebanyak 11.000 kali.
2. Banyak yang Meragukan Keaslian Foto
Meski banyak tanggapan empati dari pengguna internet namun tak sedikit pula yang menyangsikan keaslian foto tersebut pasalnya foto itu diunggah tanpa ada keterangan siapa fotografernya. Abu Shaban akhirnya menjelaskan jika foto yang diunggahnya bukanlah foto hasil jepretannya namun dia juga tidak tahu siapa yang mengambil gambar tersebut.
Selang beberapa hari pasca debat yang tak kunjung usai di akun Abu Shaban, muncul konfirmasi dari seorang pengguna situs berbagi gambar Imgur. Ia menelusuri keaslian foto dengan melacaknya di berita koran yang telah ia buat menjadi kliping. Ia menyatakan bahwa foto itu asli dan diambil sekitar tahun 2012 dan bocah dalam foto tersebut adalah anak laki-laki. Dalam postingannya, ia juga menjelaskan bahwa sang fotografer yang mengambil gambar tersebut adalah wartawan foto dari Turki.
3. Osman Sagirli, Sang Fotografer
Osman Sagirli adalah seorang wartawan foto Turki. Dialah yang mengambil gambar bocah Suriah yang mengangkat tangan dengan wajah ketakutan. Selama 25 tahun, ia mendedikasikan diri sebagai jurnalis surat kabar Turkiye yang tugasnya meliput perang dan bencana alam di luar negeri.
Saat dimintai konfirmasi, Osman mengaku jika foto tersebut memang hasil karyanya. Ia juga meluruskan pemberitaan sebelumnya yang mengatakan anak dalam foto tersebut adalah seorang anak laki-laki. Ia mengatakan bahwa bocah tersebut adalah gadis berumur empat tahun bernama Hudea.
Saat itu ia sedang memotret anak tersebut menggunakan lensa tele, namun si bocah mengira itu adalah senjata sehingga bereaksi dengan mengangkat tangan dan menampakkan mimik ketakutan. Foto tersebut juga diambil tahun 2014, bukannya 2012 seperti yang telah ramai diperbincangkan di media sosial.
4. Cerita di Balik Foto
Adalah seorang bocah perempuan dari Suriah bernama Hudea. Ia menjadi bahan perbincangan di dunia maya karena fotonya yang memilukan. Dalam sebuah foto terlihat Hudea mengangkat kedua tangannya dengan sorot mata yang ketakutan. Ternyata, pada saat itu dihadapannya sedang berdiri seorang wartawan foto bernama Osman Sagirli yang hendak memotretnya.
Namun sayang, sang bocah mengira lensa tele yang dibawa Osman adalah sebuah senjata, sehingga ia reflek mengangkat tangan menandakan menyerah. Foto tersebut diambil Osman di kamp pengungsian Atmeh, Suriah pada bulan Desember 2014. Saat it, sang bocah sedang berjalan menuju ke kamp pengungsian yang berada di dekat perbatasan Turki bersama ibunya dan dua saudara kandungnya. Ternyata tempat tinggal keluarga bocah ini ada di Hama, suatu daerah yang berjarak sekitar 150 kilometer dari kamp pengungsian tersebut.
Foto ini menggambarkan betapa jelasnya dampak buruk dari sebuah peperangan bagi kondisi psikologis seorang anak. Sang fotografer juga menjelaskan bahwa kondisi seperti itu sangat sering ia temukan kala mengunjungi kamp-kamp pengungsian di daerah Suriah. Sungguh hal yang memilukan.