Berbicara tentang berbagai kepercayaan, tentu eksistensinya sudah ada sejak manusia pertama di bumi ada. Sejak zaman dulu, dalam kehidupan manusia sudah dipenuhi hasrat untuk mengangungkan sesuatu yang lebih kuat, sang pencipta. Hingga tiba kepercayaan seperti animisme, dinamisme, sampai agama-agama yang dilegalkan oleh suatu negara. Pun setelahnya, ada juga beberapa orang yang masih mengaku punya kepercayaan atau agama baru setelah agama-agama besar muncul.
Dari sekian banyak kepercayaan dan agama yang ada di dunia, Wicca diyakini sebagai aliran spiritual dan agama tertua yang ada. Konon, yang membuat pro kontra keberadaan Wicca adalah penggunaan kekuatan sihir di dalamnya.
Jejak Sejarah Agama Wicca
Menurut penelitian yang dilakukan Dr. Margaret Murry, seorang yang menelusuri asal usul sihir dari zaman Paleolitik sekitar 25.000 tahun lalu, didapat bahwa Wicca bisa dikatakan sebbagai kepercayaan pertama manusia di bumi. Menurut Murry, manusia yang hidup pada zaman tanpa teknologi selalu bergantung pada hewan dan tumbuhan di sekitar mereka. Alam termasuk di dalamnya lautan, pegunungan, hewan, dan lain sebagainya diyakini orang pada zaman itu dikendalikan dewa-dewi atau roh.
Adapun Wicca, ditemukan sebagai aliran spiritual asal Inggris yang mengakui unsur feminin dan maskulin terkait dengan dewa-dewi. Bagi penganutnya, alam diagungkan sebagai tempat suci yang harus dilindungi. Dan konon, berbagai genre film yang di dalamnya menggunakan sapu terbang, tongkat sihir, adalah karya yang terinspirasi kehidupan penganut sihir agama Wicca yang digunakan sejak jaman batu hingga kini.
Ideologi Penganut Wicca
Para penganut Wicca dikatakan dapat berhubungan dengan roh-roh yang ada di alam semesta melalui perayaan yang tertera dalam kalender Wicca. Secara universal, tidak ada larangan terkait makanan, seks, penguburan, dan hal lain yang biasa di atur dalam agama-agama lainnya. Bisa dibilang, Wicca tidak mempunyai ideologi tetap dalam keyakinan yang bervariasi.
Uniknya, penganut Wicca bisa juga menjadi seorang Kristen, Yahudi, Muslim, Buddha, atau agama lain. Karena dalam Wicca tidak ada larangan tentang hal itu. Namun pada kenyataannya, tentu agama lain yang dianut seorang Wicca tidak membenarkan dualitas keyakinan yang dijalankan pada satu waktu. Kecuali, hal ini disembunyikan rapat-rapat tanpa ada yang mengetahui.
Tradisi Perhiasan Spiritual dan Sihir Dalam Agama Wicca
Penganut Wicca memiliki seni tersendiri dalam berhias dan memakai perhiasan, di antaranya menggunakan kekutan tanaman (khususnya untuk wewangian mereka). Mereka juga menggunakan kristal sebagai perawatan kecantikan alami dan juga untuk kekuatan spiritual. Tak heran jika anting, liontin, dan kalung yang mereka pakai bukanlah benda sembarangan. Namun berbahan dasar batu mulia dengan makna tertentu dalam simbol agama Wicca. Kristal sendiri diyakini sebagai lambang kekuasaan pemakainya.
Bermula pada tahun 1951, saat Inggris membatalkan undang-undang sihir. Maka, pria bernama Gerald Gardner muncul di mata publik sebagai orang pertama yang menyebut dirinya penyihir modern. Selanjutnya, Gardner mengawali munculnya tradisi Gardnerian Wicca yang disusul dengan tradisi Alexandria dan sejumlah tradisi Wicca lain yang jumlahnya hingga mencapai ratusan. Aidan Kelly, seorang pengamat meyakini bahwa sosok Gerald Gardner, Margaret Murray, dan Charles Leland adalah orang-orang yang mempersatukan Wicca modern.
Peralatan Untuk Ritual Pemujaan
Peralatan ritual dalam pemujaan di agama Wicca adalah athame (pisau ritual) dan piala yang merupakan gelas ritual. Ada juga beberapa tradisi Wicca yang menggunakan sapu, perhiasan, bel, pentakel, tongkat, drum, piring khusus, dupa, kuali,pedang, lilin, tongkat sihir, dan lilin. Penggunaan dan pembuatan peralatan masing-masing memiliki arti berbeda.
Dalam ritual agama Wicca, biasanya melibatkan ruangan berbentuk lingkaran (ruangan suci), tarian, lagu-lagu yang dinyanyikan, makanan atau anggur, doa dari keuatan dewa dan ucapan syukur dalam penutupan upacara. Beberapa upacara yang dilalukan Wicca “Sabbats” atau “Esbats” untuk mengawali transisi kehidupan baru seperti pernikahan, penyembuhan, kematian, dan kelahiran seorang anak.
Begitulah Wicca, yang diyakini sebagai kepercayaan pertama di dunia. Meski keberadaannya menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, namun hingga kini eksistensi Wicca dikatakan masih ada. Kendati, gaungnya tak sekeras di tahun-tahun kejayaannya dulu.