Di antara tugas-tugas polisi menurut UU No. 2 Tahun 2002 adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Sayangnya, masyarakat masih kadang cinta dan kadang benci pada polisi. Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi karena masih banyak oknum aparat yang nakal.
Beberapa skandal yang sempat menodai citra kepolisian Indonesia mulai dari adanya oknum polisi yang memakai narkoba hingga kasus kekerasan yang baru-baru ini terjadi di Jombang. Memang kekuatan fisik yang lebih baik daripada kebanyakan orang biasa, kadang disalahgunakan oleh oknum polisi. Berikut ini beberapa video oknum polisi yang melakukan kekerasan pada masyarakat yang lemah.
Oknum Polisi Pukul Kakek Tua (Jombang)
Aksi pemukulan seorang kakek berusia sekitar 62 tahun bernama Senen terjadi di tengah kegiatan demo untuk menuntut pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kakek yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini bergabung dengan warga dan turut membawa spanduk bertuliskan Forum Masyarakat Peduli Desa Sumbernongko. Awalnya aksi demo berjalan damai. Dan saat warga hendak menyampaikan aspirasi menuju Balai Desa, sejumlah polisi menghalang-halanginya
https://www.youtube.com/watch?v=rgs3s4W3dac
Massa yang tetap ngotot mau menyuarakan hak mereka akhirnya adu dorong dengan polisi. Di antara desak-desakan tersebut, seorang kakek bertopi dan berbaju batik terkena bogem mentah dari salah seorang petugas. Setelahnya, terlihat orang di dekat mereka kemudian melerai. Memang kartu KIS di desa yang berada di Kecamatan Ngusikan Jombang ini belum dibagikan sampai kurun waktu satu tahun lamanya. Kabarnya Polres Jombang sudsh turun tangan, meminta maaf dan akan menindak petugas yang menyalahi aturan tersebut.
Polisi Ikut Aniaya Pengendara Mobil Ugal-Ugalan (Purbalingga)
Video berdurasi 5 menit 33 detik menampilkan pemukulan pengendara mobil avanza yang ugal-ugalan oleh warga. Terjadi pada sekitar pukul 12.00 di Purbalingga, nampak juga polisi berpangkat Bripda yang ikut mengamankan. Bripda Afifat yang awalnya mengamankan spontan ikut memukul saat pengendara Avansa bernama Waskito menarik kakinya. Waskito yang terus dipukul dan ditendang lantas berdiri, dan Bripda afif sempat memukulinya beberapa kali. Waskito pun kembali lari masuk ke mobil seraya minta ampun. Kemudian ada orang yang berteriak bahwa Waskito memegang besi, polisi itu lantas kembali menendang pria 22 tahun itu.
Sesaat kemudian, polisi bernama lengkap Afifat Agung Dwi Cahyo kembali menjambak Waskito sambil memaksa untuk turun dari mobil. Dengan posisi masih menjambak rambut, polisi itu membawa Waskito ke Café Kopi Cokelat Lava. Alih-alih akan menginterogasi, di emperan café polisi tersebut malah terlihat emosi. Beberapa saat kemudian, si pengemudi ugal-ugalan yang sudah babak belur digiring menaiki mobil polisi setempat. Akibat perbuatannya, Bripda Afif diberhentikan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah.
Polisi Pukul dan Tendang Penjaga Warnet (Medan)
https://www.youtube.com/watch?v=6FnyttB3emE
Sempat viral di internet, video berdurasi 2 menit 22 detik itu merupakan rekaman CCTV. Awalnya, dua orang polisi mendapati anak sekolah yang diperbolehkan operator bermain internet saat jam sekolah. Saat kejadian sekitar jam 7.25, polisi kemungkinan emosi pada penjaga warnet. Hasilnya, operator warnet bernama Muhammad Syarizan (Fauzan) ditendang dan dipukul oleh satu dari dua polisi yang memasuki warnet. Memang dalam hal ini penjaga warnet bersalah karena memperbolehkan anak-anak memakai internet pada jam sekolah. Namun Prasetyo (pemilik warnet) yang geram atas tindakan main hakim sendiri itu, akhirnya menggunggah video kekerasan ini pada akun facebooknya. Ribuan netizen yang turut menonton video ikut geram pada oknum polisi.
Polisi Pukul Driver Gojek (Tangerang Selatan)
Meski hanya berdurasi sekitar 6 detik, namun video pemukulan driver Gojek ini membuat masyarakat heboh. Pasalnya aksi bogem yang terjadi pada 7 November 2015 itu hanya dipicu oleh kata-kata tidak sopan sang pengemudi Gojek saat ditanyai petugas. Netizen menyayangkan tindakan ini, karena dilakukan saat pengemudi Gojek bahkan tidak membahayakan polisi sama sekali. Akibat kejadian di Pamulang Tangerang Selatan ini, polisi dan perwakilan Gojek harus melakukan beberapa pertemuan untuk meredam permasalahan. Sementara pelaku pemukulan diproses oleh Propam Polda setempat.
Polisi juga manusia biasa yang kelepasan emosi, tapi itu bukanlah alasan untuk menghadiahi bogem mentah pada warga yang seharusnya dilindungi. Kita semua tentu bercita-cita memiliki aparat yang bisa mengayomi dan memberikan rasa aman. Meski kenyataannya beberapa stigma negatif terlanjur melekat pada citra polisi karena kejadian-kejadian yang amat disayangkan seperti di atas. Semoga tidak terjadi lagi dan kepolisian kita juga bisa berbenah diri.