Membicarakan tentang laut, Indonesia memiliki wilayah lautan yang lebih luas dari daratan. Jelas, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki beribu-ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, dalam melestarikan tradisi nusantara, ritual-ritual tertentu juga dilakukan di wilayah pesisir laut. Sebut saja tradisi petik laut yang ada di Jawa dan ritual celup bayi dalam laut yang jarang kita ketahui.
Membahas tentang ritual celup bayi, ritual ini sudah lama dilakukan oleh Suku Bajo sejak zaman nenek moyang. Celup bayi dalam hal ini benar-benar memasukkan bayi ke dalam air laut. Nah ajaibnya bayi masih hidup dan hal ini tidak dianggap membahayakan sama sekali. Berikut ini sedikit ulasan tentang tradisi yang bikin kita geleng kepala ini.
Bayi dicelupkan di bawah perahu
Merayakan kelahiran seorang bayi adalah suatu kebahagiaan bagi semua keluarga. Ketika suku Bajo melahirkan keturunannya di atas perahu, saat itulah mereka akan melakukan tradisi ini. Bayi yang dilahirkan di tempat perahu dicelupkan ke dalam air laut. Ia akan dimasukkan ke dalam air laut di bawah perahu tempat ia dilahirkan.
Ritual celup bayi tidak berlaku bagi bayi yang lahir di daratan
Sebelumnya bayi yang lahir saat perjalanan berlayar, akan langsung dicelupkan dalam air laut. Tapi, berbeda dengan bayi Suku Bajo yang ada di daratan. Mereka tidak langsung dicelupkan dari air laut melainkan dimandikan dalam air laut setelah usia mereka menginjak 40 hari.
Ritual celup bayi ditujukan agar kelak mereka akrab dengan kehidupan laut
Menurut ketua adat Suku Bajo, bayi yang terlahir dalam perjalanan laut sengaja di celupkan dalam air laut supaya ia bisa menyatu dan akrab dengan kehidupan laut. Diharapkan, kelak bayi tersebut menjadi orang yang berani menyelam dan akrab dengan makhluk hidup yang ada di dalam lautan .
Terbukti, anak-anak Suku Bajo pandai menyelam
Terlahir di dunia lautan, anak-anak Suku Bajo sangat akrab dengan semua makhluk hidup yang ada di dalam lautan. Terbukti, mereka bisa bermain-main dengan hewan yang ada di sela-sela karang tanpa bantuan alat bantu sama sekali. Bahkan, di kedalaman laut tertentu mereka dapat berenang bebas untuk menangkap ikan-ikan kecil yang ada di sela-sela rumput laut.
Anak-anak Suku Bajo yang cenderung mampu bertahan hidup lebih lama dalam laut
Hebatnya, anak-anak Suku Bajo yang pernah menjalani ritual celup bayi diyakini dapat bertahan hidup di dalam air laut cukup lama. Faktanya, sebagian besar dari anak-anak Suku Bajo memang dapat berenang di dalam air laut dengan menahan nafas selama 20 sampai 30 menit.
Masyarakat Suku Bajo terus melestarikan semua ritual di atas lautan hingga saat ini. Tidak hanya kelahiran, bahkan adat pernikahan juga diadakan di atas perahu.