Memiliki posisi atau jabatan seorang raja bukanlah hal yang mudah. Seseorang yang ada pada posisi ini harus memiliki kecerdasan kelas wahid dan juga kemampuan dalam berperang. Tanpa adanya hal ini, seorang raja hanya akan jadi bulan-bulanan banyak sekali orang yang ingin merebut tahta. Akhirnya dia dikejar, dijatuhkan, dan dibunuh dengan cara yang ngeri.
Di masa lalu, perebutan kekuasaan dilakukan dengan adu kekuatan atau pembunuhan. Kalau raja atau ratu mati, tahta bisa segera diambil dengan cepat. Dalam perebutan kekuasaan atau motif lain, raja selalu jadi sasaran empuk hingga akhirnya mereka dibunuh dengan cara yang sangat mengerikan.
1. Valerian – Raja dari Roma
Valerian adalah salah satu raja yang pernah memimpin Roma pada tahun 260. Saat terjadi peperangan di Edessa, dia ditangkap dan dijadikan tawanan perang oleh Raja Shapur I dari kerajaan Sasanian. Valerian yang tidak bisa apa-apa akhirnya menawarkan hadiah berupa emas agar dia bisa bebas dan dikembalikan ke Roma dan kembali menjadi seorang raja.
Raja Shapur I menolak apa yang ditawarkan oleh Valerian. Dia justru melakukan eksekusi mengerikan terhadap raja malang ini agar segera menemui ajalnya. Menurut cerita, Valerian dipaksa minum cairan yang terbuat dari logam panas. Benda yang memiliki suhu tinggi itu tentu langsung membuat tubuhnya meleleh dan dia tewas seketika.
2. Charles II – Raja dari Navarre
Kematian dari seorang Charles II dikatakan sebagai kutukan dari Tuhan akan apa yang telah dia lakukan. Semasa hidup, Chrales II kerap melakukan rencana pembunuhan kepada para lawannya. Dia juga kerap melakukan penyerangan untuk memperlebar kekuasaan dan juga memperbanyak pundi-pundi yang uang yang dimilikinya.
Kekejaman ini dari raja ini membuat banyak rakyatnya jadi menderita dan membencinya. Raja ini meninggal dunia setelah tubuhnya terbakar hidup-hidup. Ada yang bilang peristiwa ini adalah kecelakaan biasa. Namun, ada yang mengatakan kalau terbakarnya Charles II dilakukan sengaja oleh para bawahannya yang ada di dalam istana. Mereka sengaja menuangkan sejenis alkohol dan menjatuhkan lilin menyala di atasnya.
3. Harold II – Raja dari Inggris
Harold II adalah salah satu raja dari Inggris yang pernah berkuasa pada abad ke-11. Sayangnya, setelah terjadi Perang Hastings, dia tewas dengan cara yang cukup mengerikan. Dibantai oleh saingannya bernama William Penguasa Normandy, Harold II tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah dibantai dan akhirnya tergeletak di tanah dengan berlumuran darah.
Kematian dari Harold II tidak berakhir sampai di sini saja. Menurut penuturan dari beberapa orang. Tubuh dari Harold II tercabik-cabik dengan cukup mengenaskan. Kepalanya putus dan bagian tubuh lain terbelah menjadi belasan potong. Raja hebat yang pernah mengembangkan Inggris ini akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak semestinya.
4. Sir William Wallace – Pemimpin dari Skotlandia
Barangkali Sir William Wallace bukanlah seorang raja namun dia adalah pemimpin hebat dari Skotlandia. Dengan kepemimpinannya yang hebat, dia membuat Skotlandia bisa bebas dari salah satu raja yang sangat mengerikan. Dia ingin rakyat mendapatkan kehidupan yang baik meski nyawa menjadi taruhannya.
Dia ditangkap dan dikriminalisasi. Dia dituduh melakukan banyak sekali kejahatan seperti pembunuhan. Dia dianggap sebagai penjahat hingga harus dihukum mati dengan cara mengerikan. Hukuman mati yang dialami oleh seorang Sri William Wallace adalah dengan digantung pada tali. Setelah digantung, kepalanya dipenggal dan organ tubuhnya dipotong untuk dibuang.
Inilah cara raja atau pemimpin di masa lalu dibunuh. Dari contoh di atas kita bisa membuat kesimpulan kalau menjadi seorang raja itu tidak mudah. Selalu saja ada orang yang ingin membunuh dan menjatuhkan agar kekuasaan bisa direbut.