Hidup di daerah perbatasan mungkin bagi sebagian kita adalah hal yang menarik. Entah karena kemudahan kalau mau keluar negeri, sampai soal pemandangan dan nuansanya yang berbeda dari daerah non perbatasan. Tidak, kehidupan di perbatasan nyatanya nggak semenarik ini. Alih-alih menyenangkan seperti apa yang kita bayangkan, yang ada justru sebaliknya.
Ya, kehidupan di perbatasan rata-rata ternyata nggak selalu menyenangkan. Malah di beberapa tempat yang terhampar justru ketidaknyamanan. Mulai dari fasilitas yang minim, taraf ekonomi lemah, sampai soal konflik panas dengan penduduk negeri sebelah. Dan dari banyak wilayah perbatasan di Indonesia, masyarakat perbatasan Timor Leste dan NKRI merupakan salah satu yang mengalami kondisi semacam ini. Bahkan menurut penduduk setempat keadaan seperti ini berlangsung cukup lama. Setidaknya semenjak Timor Leste memisahkan diri.
Masih soal masyarakat kita di perbatasan Timor Leste, berikut ini beberapa fakta tentang mirisnya kehidupan mereka.
Konflik Warga Setempat dengan Masyarakat Timor Leste
Selain problem soal fasilitas dan minimnya air serta listrik, di perbatasan NTT-Timor Leste ini ternyata juga kerap terjadi konflik. Penyebabnya sendiri adalah upaya pengklaiman yang dilakukan orang warga Timor Leste terhadap beberapa wilayah milik Indonesia. Salah satunya adalah desa bernama Naktuka.
Desa ini masuk dalam wilayah Indonesia, tapi kenyataannya malah dikuasai oleh orang-orang Timor Leste. Warga pun nggak terima dengan hal tersebut karena menganggap Naktuka adalah hak mereka. Beberapa waktu lalu bahkan para warga siap perang untuk merebut daerah ini. Masalah semacam ini pun akhirnya makin menambah problematika kehidupan warga sana yang sebelumnya sudah sedemikian menyusahkan.