Sudah sejak zaman dulu sekali bambu itu kental dengan hal-hal mistis. Entah dianggap tempat tinggalnya wewe gombel dan genderuwo sampai soal kesaktian bambu yang melegenda. Pasti ingat dong dengan riwayat bambu runcing senjata para pahlawan. Tentu ada alasan khusus kenapa para pejuang memilih bambu, bukannya pohon jati. Hal tersebut tak lain karena bambu memang sakti, kalau tak percaya coba baca-baca lagi literaturnya.
Nah, kembali soal bambu, hampir semua jenis dari tanaman ini lekat dengan hal-hal berbau mistis. Misalnya bambu petung yang konon tetap kokoh sampai bertahun-tahun karena mengandung sesuatu, atau mungkin tanaman bambu mini yang dipercaya membawa luck alias keberuntungan bagi pemiliknya. Tidak cuma ini saja, ada satu lagi jenis bambu yang juga sangat identik dengan kegaiban. Ya, bambu kuning.
Konon, bambu satu ini sakti mandraguna dan juga mengandung banyak sekali manfaat untuk hal-hal gaib. Bahkan, bambu kuning ini pernah jadi senjata massal orang-orang Jawa Timur beberapa tahun lalu. Berikut ulasan lebih dalam tentang bambu kuning yang bakal bikin kamu terkagum-kagum.
Bambu Kuning Konon Bisa Jadi Pagar Gaib
Banyak yang bilang kalau bambu kuning sangat tidak disukai yang namanya makhluk halus, entah jin, demit, jurig dan lain sebagainya. Kalau kata pakarnya sih karena bambu kuning punya semacam energi positif yang membuat makhluk-makhluk tak kasatmata ogah mendekat. Semisal nekat, katanya mereka bakal terluka parah.
Nah, karena itulah kemudian bambu kuning banyak ditanam sebagai penghias pagar. Tujuan utamanya ya tadi, agar makhluk-makhluk itu tidak masuk dan mengganggu penghuni rumah. Tak hanya setan dan kawan-kawannya, bambu kuning yang dijadikan pagar juga bisa menangkal serangan-serangan gaib seperti pengapesan atau santet.
Bambu Kuning Senjata Melawan Ninja
Bagi yang domisilinya Jawa Timur, pasti masih ingat kan soal kejadian ninja-ninja dulu? Serem ya kalau diingat-ingat. Setiap malam rasanya sangat mencekam. Nah, hal yang paling di-notice dari kejadian ini selain terornya tentu saja, adalah kekompakan masyarakat menyimpan bambu kuning. Dulu, setiap rumah, bahkan kamar, pasti ada bambu kuningnya di pojok-pojok ruangan.
Kalau kata orangtua dulu, bambu kuning sangat efektif melawan para ninja itu. Mereka katanya gaib, tidak bisa dilukai dan bisa menghilang. Nah, ketika disabet-sabet dengan bambu kuning ini, ilmu mereka bakal tidak berguna alias hilang begitu saja. Kalau menurut ceritanya, cara ini memang berhasil.
Bambu Kuning untuk Jimat
Tak hanya sebagai alat proteksi hal-hal gaib, bambu kuning juga sering dipakai sebagai jimat. Konon, katanya sih barang siapa menyimpan bambu kuning maka ia bakal aman di mana pun berada. Tak hanya bebas gangguan fisik, tapi tentu saja yang gaib-gaib.
Untuk jimat, biasanya penggunaannya adalah dipotong kecil-kecil lalu disimpan. Entah itu di dompet, di saku, atau bahkan dibikin liontin kalung. Percaya nggak percaya sih, tapi katanya ini memang manjur. Nah, kalau kebetulan menemukan bambu kuning yang pethuk atau cabang ruasnya yang bertemu satu sama lain, ini juga bisa jadi jimat katanya. Malah yang ini konon lebih ampuh. Biasanya untuk khasiat penglaris juga.
Membawa Keberuntungan dan Menolak Maling
Alasan kenapa banyak orang memasangi rumahnya dengan bambu kuning bukan hanya karena khasiat proteksi gaib, tapi juga manfaat membawa keberuntungan. Katanya sih kalau seseorang memasang bambu kuning di rumahnya, rejeki bakal mengalir deras. Hal ini dikarenakan bambu kuning mengandung energi positif. Para ahli Feng Sui kadang juga menganjurkan bambu kuning sebagai ornamen karena manfaat yang serupa.
Nah, tak hanya itu, bagi yang rumahnya rentan diincar maling, bambu kuning katanya bisa memproteksi dari hal tersebut. Caranya ya tinggal lingkari saja rumah dengan bambu kuning niscaya maling bakal kesulitan untuk masuk. Belum ada buktinya sih, tapi banyak orang yang mempercayai hal tersebut.
Sebenarnya tak hanya sebatas ini saja lho manfaat bambu kuning kalau menurut masyarakat. Tanaman unik satu ini konon juga bermanfaat sebagai obat terutama untuk penyakit-penyakit agak berat macam liver dan asam urat. Caranya? Ya, tinggal dikonsumsi saja. Tapi, ini tentu saja butuh rujukan yang lebih dalam lagi.