Dalam beberapa hari terakhir, publik dunia sedang dikagetkan dengan berita referendum keluarnya Inggris (United Kingdom) dari Uni Eropa. Negara yang bisa dibilang sentral dari Eropa ini memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa dengan melakukan jajak pendapat dari para warganya yang berada di kawasan United Kingdom (UK) apakah bertahan dengan Uni Eropa atau memilih berpisah.
Jajak pendapat yang akhirnya selesai beberapa jam yang lalu memenangkan pihak anti Uni Eropa. Secara data yang ada Inggris dipastikan keluar dari Uni Eropa dan tak memiliki keterikatan dengan kegiatan perekonomian hingga sosial politik secara langsung dengan negara-negara di kawasan Eropa.
Rencana mundurnya UK dari Uni Eropa membuat Eropa jadi goyah. Beberapa petinggi memprediksi akan adanya bencana besar dalam bidang ekonomi, hingga sosial dan politik. Berikut beberapa bencana yang kemungkinan bisa terjadi.
Pemisahan Skotlandia dan Irlandia Utara
Sebelum membahas lebih jauh masalah kemungkinan pemisahan diri. Mari kita sedikit mengingat sebenarnya United Kingdom (UK) atau yang bernama lengkap United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland ini adalah kumpulan dari 4 kerajaan atau negara. Kumpulan yang akhirnya menjadi UK itu terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
Saat terjadi referendum pemisahan UK (Brexit) dari Uni Eropa, banyak penduduk dari Skotlandia yang menginginkan tetap bergabung dengan Uni Eropa. Namun, penduduk dari Inggris atau England yang dominan memilih untuk memisahkan diri dengan berbagai alasan. Akhirnya hasil Brexit memenangkan penduduk yang mendukung mundurnya UK dari Uni Eropa.
Hasil yang mengejutkan ini membuat sebagian besar penduduk Skotlandia jadi merasa dikhianati. Hal ini akan memicu munculnya referendum baru di mana Skolandia kemungkinan akan memisahkan diri dari UK dan menjadi negara sendiri. Hal ini mungkin akan diikuti Wales dan Irlandia Utara.
Masalah Imigrasi yang Semakin Sulit
Sejak UK bergabung dengan Uni Eropa berpuluh tahun yang lalu, imigran dari berbagai dunia terutama Eropa jadi membanjiri UK. Hal ini menyebabkan keresahan dalam hal ekonomi dan sosial. Melalui Brexit imigran dari kawasan Eropa dan dunia akan diperketat masuk ke UK hingga negeri ini tidak mengalami kelebihan penduduk.
Selain masalah imigran yang kelak akan jadi pekerja. Brexit juga membuat imigran dari berbagai negara berkonflik tidak bisa masuk. Mencari suaka di Inggris yang awalnya mudah karena desakan Uni Eropa akan mulai memperkuat pertahanannya.
Dunia Pendidikan dan Riset Akan Sedikit Terganggu
Berdasarkan data yang dikemukakan oleh Angus Dalgleish dari Universitas St George London, UK memberikan 16% dana penelitian dan pendidikan kepada Uni Eropa. Negara ini banyak memberikan untuk riset dan pendidikan ketimbang negara-negara lain di kawasan Uni Eropa yang bekerja sama di banyak sektor.
Keluarnya UK dari Uni Eropa akan memicu tersendatnya aliran dana pendidikan dan juga riset. Uni Eropa akan mengalami krisis dana hingga proyek penelitian di berbagai bidang bisa terganggu secara tidak langsung.
Sosial Politik Eropa Akan Terguncang Hebat
Berdasarkan Traktat Pasal 50 tentang Uni Eropa, UK baru bisa lepas sepenuhnya dari Uni Eropa dua tahun pasca referendum. Artinya selama dua tahun, UK masih harus melakukan kebiajakan sesuai dengan Uni Eropa baik dalam bidang ekonomi hingga politik.
Negara tersisa dari Uni Eropa akan mengalami perdebatan hebat terkait mundurnya UK dari Uni Eropa. Beberapa negara kemungkinan akan mengikuti jejak dari UK untuk keluar dari Uni Eropa dan menjalankan negaranya lebih mandiri tanpa adanya intervensi dari negara-negara Uni Eropa.
Kemungkinan besar negara yang ditinggalkan oleh UK akan memberikan semacam hukuman. Entah itu di bidang ekonomi, sosial, atau bahkan militer. Yang jelas, sejak UK mundur banyak negara Uni Eropa yang memberikan sentimen negatif.
Inilah empat bencana besar yang bisa menimpa Dunia kita UK benar-benar keluar dari Uni Eropa. Oh ya, kira-kira apa yang terjadi terhadap Indonesia ya kalau UK jadi negara yang lebih mandiri tanpa intervensi Eropa?