Dari sekian banyak negara di dunia, mungkin hanya Korut yang paling tertutup di antara yang lain. Mereka memang dikenal sangat tertutup dengan menerapkan aturan yang sangat ketat soal masuk keluar negara, sampai membatasi segala informasi dalam negeri untuk dikonsumsi masyarakat luar. Makanya, dengan sikap yang sok seperti ini padahal ngenes, Korut pun dibenci dunia.
Kita mungkin menganggap hanya Korut yang sifatnya seperti ini. Padahal, ternyata ada negara lain yang juga punya kelakuan serupa. Turkmenistan, diam-diam negara ini juga mengungguli Korut soal isolasi diri. Ya, negara bekas Soviet ini ternyata memiliki perangai yang serupa dengan sangat membatasi dirinya dengan negara lain. Bahkan mereka sangat mempersulit orang-orang yang akan berkunjung.
Korut kedua ini pun juga menimbulkan sinisme di kalangan elit politik dunia, lebih-lebih traveler yang bolak-balik gagal mampir. Tak cuma tentang ketertutupan, ada banyak kegilaan lain di Turkmenistan yang akan mengingatkanmu akan edannya Korea Utara.
1. Pemerintah Memegang Penuh Media
Di Korut, media adalah setiran pemerintah, dalam artian segala aktivitasnya di bawah supervisi langsung oleh negara. Makanya tak pernah ada berita-berita yang sumbang soal pemerintah. Isinya selalu pencitraan. Kim Jong Un yang melakukan kehebatan ini itu, serta kebusukan negara rival mereka yang juga selalu diumbar. Sejalan dengan Korut, Turkmenistan ternyata juga melakukan hal yang sama.
Presiden Turkmenistan saat ini, Gurbanguly Berdimuhamedow, diketahui memegang kontrol penuh media-media di sana apa pun itu. Pemberitaan yang diterbitkan harus melalui persetujuannya. Alhasil, tidak pernah ada yang namanya berita negatif yang berkenaan dengan kepemerintahan, khususnya Berdimuhamedow sendiri. Padahal aslinya ya tidak seperti apa yang dituliskan.
2. Turkmenistan Punya Presiden Narsis Sama Seperti Kim Jon Un
Kim Jong Un pernah mengatakan kepada rakyatnya jika dirinya begitu dihormati oleh dunia. Mendengar ini, masyarakat Korut pun makin kagum dan tunduk. Padahal kita tahu aslinya justru sebaliknya. Terlepas dari itu, inilah bukti kalau Kim Jong Un adalah orang yang narsis. Siapa sangka, hal ini tercermin pula pada kelakuan presiden Turkmenistan.
Presiden Berdimuhamedow ternyata sangat narsis pula. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya patung dirinya yang menunggangi kuda emas di salah satu sudut kota Ashgabat. Lucu, biasanya hanya orang-orang yang sudah meninggal yang dibuatkan patung. Hal ini jadi bukti jika narsisme seorang Berdimuhamedow lebih parah dari Jong Un.
3. Pemerintah Sangat Membatasi Akses Internet Penduduk
Sama seperti di Korut, internet di Turkmenistan juga sangat dibatasi penggunaannya. Fasilitas internet hanya bisa dipakai di kantor-kantor pemerintah, serta para penggunanya cuma diperbolehkan untuk mengakses situs-situs tertentu. Benar-benar tidak bisa bebas menggunakan internet di sini karena pemerintah akan membuka mata lebar-lebar akan aktivitas yang ada.
Tak hanya pembatasan akses website, pengguna internet Turkmenistan juga ditekankan untuk berhati-hati dalam memposting sesuatu. Menghina presiden atau melecehkan pemerintahan akan berbuah penjara belasan tahun. Termasuk menulis kritik-kritik yang bakal diganjar dengan kurungan pula.
4. Negara yang Sangat Kejam Kepada Turis
Berbeda dengan turis asing di Indonesia yang bisa bebas sesuka hatinya, di Turkmenistan yang terjadi justru sebaliknya. Para turis sangat dibatasi dalam hal apa pun. Mulai dari memilih guide sampai memotret, semua ada aturannya.
Soal guide, di sana sudah lazim pengiring turis yang kurang ajar dan tidak hormat. Seolah-olah mereka tak pernah butuh wisatawan. Ada juga soal aturan tentang menghina turis yang menghina Turkmenistan. Jika ada yang seperti itu, maka dipastikan si turis takkan pernah bisa menginjakkan kakinya di negara itu karena namanya sudah masuk dalam blacklist. Aturan semacam ini lebih ketat daripada mengunjungi Korut.
5. Pembatalan Kunjungan Turis Seenak Jidat
Sangat susah untuk mengunjungi Turkmenistan. Ada rentetan syarat yang masing-masing harus dipenuhi. Mulai dari data-data diri sampai surat-surat pernyataan yang bikin pusing. Setelah syarat terpenuhi, kemungkinan untuk bisa berkunjung pun juga masih sangat kecil.
Setelah semua syarat terpenuhi petugas akan memeriksa kelengkapannya. Setelah syarat dokumen terpenuhi, kebanyakan turis biasanya bakal tetap ditolak. Ketika ditanya kenapa, para petugas selalu menjawabnya dengan “terserah kami”. Kalau sudah seperti itu, para turis pun tak punya pilihan selain pamit.
Jujur saja, Turkmenistan adalah negara yang sangat eksotis karena banyak situs-situs bersejarah yang penting di sini. Sayangnya, hal tersebut sepertinya sangat mustahil untuk dinikmati karena regulasi soal kunjungan benar-benar ketat. Makanya, orang-orang pun akhirnya malas dan pasti akan mencoret nama negara ini dari daftar tempat yang harus disinggahi.