Pekan ini akan jadi saat yang menyenangkan bagi pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Alasannya apalagi kalau bukan karena harga BBM yang dikabarkan turun. Per 1 Maret ini hampir semua jenis BBM diturunkan harganya, mulai dari Pertalite sampai Pertamax Dex. Meskipun hanya sekitar Rp 100-200 Rupiah saja, tapi lumayan bikin dompet bisa bernapas agak lega.
Sayangnya, untuk bensin dan solar harganya tetap. Turun atau tidaknya ternyata masih akan dibicarakan lebih dalam lagi katanya. Harga bensin di Indonesia belakangan memang bikin gregetan. Apalagi di momen ketika subsidinya dikurangi, harganya makin meroket. Padahal, bensin adalah BBM yang paling banyak dipakai di Indonesia. Namun, sebenarnya ini adalah sesuatu yang patut kita syukuri. Pasalnya, harga bensin kita yang Rp 7 ribuan itu ternyata sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Ya, di beberapa negara ternyata harga bensin sangatlah mahal, bahkan ada yang sampai berkali lipat dari harga di Indonesia. Untung ya, kalau di sini harganya segitu pasti rakyat bakal makin kelimpungan. Nah, berikut adalah negara-negara yang harga bensinya luar biasa gila.
1. Harga Bensin di Hongkong Paling Tinggi di Dunia
Banderol bensin di Indonesia tergolong rendah sebenarnya. Apalagi kalau dikomparasikan dengan beberapa negara tertentu misalnya Hongkong. Percaya atau tidak di sini harga bensin cukup bikin meringis yakni $1.77 per liternya, atau sekitar Rp 23 ribuan. Hampir tiga kali lipat harga di sini.
Ada banyak faktor yang menyebabkan bensin berharga tinggi di sini. Salah satunya persediaan yang tidak seimbang dengan permintaan. Ya, Hongkong adalah bagian dari Tiongkok di mana ini adalah negara dengan penduduk paling padat di dunia. Penggunaan bensinnya tentu saja sangat tinggi, sehingga hal ini memudahkan naik turunnya harga karena persediaan yang kadang terpenuhi kadang tidak.
2. Norwegia, Negara Makmur Tapi Bensin Mahal
Negara berikutnya yang dikenal dengan harga bensinnya yang bikin dompet melintir adalah Norwegia. Ya, bensin di sini dihargai sekitar $1.65 per liternya, atau kalau dikonversi ke Rupiah nilainya menjadi Rp 22 ribuan. Sebenarnya harga ini bisa dibilang turun kalau dibandingkan dengan bulan November tahun lalu dimana harga bensinnya mencapai $1.71.
Meskipun harga bensin sangat tinggi di sini, tapi hal tersebut sama sekali tidak membebani penduduk Norwegia. Alasannya, apalagi kalau bukan karena negara ini makmur luar biasa. Pendapatan per kapita mereka tinggi, sehingga meskipun bensin semahal ini mereka akan selalu sanggup untuk membelinya.
3. Belanda, Harga Bensinnya pun Juga Mahal
Belanda rupanya sudah tidak jumawa seperti dulu. Ya, di masa sekarang mereka bisa dibilang terpuruk ekonominya. Salah satunya karena hutang yang mereka miliki sudah melewati batas kekayaan total negara. Tak hanya itu, di sini harga-harga barang juga makin tinggi. Salah satunya bensin.
Ya, di negara tulip ini harga bensin mencapai $1.64 per liternya. Jika dikonversi ke Rupiah, nilainya sama dengan Rp 21 ribuan. Banderol yang bisa dibilang tinggi. Untungnya pendapatan masyarakatnya bisa dibilang tinggi, sehingga harga bensin semahal ini pun bisa terbeli. Harga ini sangat turun kalau dibandingkan beberapa waktu lalu. Misalnya, di November 2015 di mana bensin di sini berharga sampai $1.81.
4. Monaco, Negara Kecil Dengan Harga Bensin Mahal
Monaco adalah negara terkecil nomor dua di dunia setelah vatikan. Namun, meskipun kecil bukan berarti di sini apa-apa juga kecil. Soal harga-harga terutama, di negara tetangga Perancis ini bisa dibilang tinggi. Terutama harga bensinnya yang jadi paling mahal nomor 4 dunia.
Di Monaco untuk seliter bensin yang di Indonesia hanya berkisar Rp 7 ribuan, di sana bisa mencapai Rp 21 ribu. Pas tiga kali lipat harga bensin kita. Tidak jelas kenapa harga bensin di sini mahal padahal penduduknya tidak banyak. Mungkin saja karena faktor distribusi atau kelangkaan.
5. Denmark, Harga Bensinnya Bikin Mules
Seumpama harga bensin kita sama seperti di Denmark, mungkin saja akan terjadi demo besar-besaran seperti tahun 1998. Bagaimana tidak, harga bensin di sini juga sangat mahal. Harganya hampir Rp 20 ribuan.
Namun, meskipun mahal, masyarakat Denmark sangat tidak mempersoalkan hal itu. Di samping karena pendapatan per kapita negara ini tinggi, harga bensin di sini juga pernah lebih mahal. Ya, di bulan November tahun lalu bensin di sini pernah dibanderol sampai $1.67 lebih tinggi dari pada hari ini.
Ah, enaknya tinggal di Indonesia. Apa-apa murah, termasuk harga bensinnya yang cuma Rp 7 ribuan. Bayangkan kalau di sini harga bensinya sama seperti di Belanda atau Hongkong. Pasar pasti bakal kacau harga-harganya. Belum lagi angkot yang tarifnya bakal melejit bahkan mungkin sampai Rp 10 ribuan sekali naik.