Admin
Beberapa hari ini, Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengeluarkan data sekitar 8 orang telah meninggal akibat wabah Ebola. Virus Ebola sedang mewabah di wilayah Afrika, dengan persentase kematian mencapai 90% bagi mereka yang terjangkit virus ini. Yang mengkhawatirkan, wabah Ebola telah masuk ke benua Amerika dan tidak menutup kemungkinan akan tersebar ke wilayah lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia sudah mempersiapkan antisipasi penyebaran virus Ebola, dilansir oleh detik.com, Selasa (5/8). Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH mengatakan walaupun di Indonesia belum ada kasus Ebola, namun laboratorium sudah dipersiapkan untuk mengidentifikasi jika ada kemungkinan virus Ebola.
“Indonesia pada saat ini memang masih di tingkat waspada. Laboratorium sudah kita siagakan jika ada gejala, sehingga bisa langsung kita periksa kemungkinan ebola atau tidak,” ujar Menteri Kesehatan.
Seringkali wabah di suatu daerah menyebar ke daerah lain melalui orang yang berpindah tempat. Maka pemerintah juga telah waspada dan memberi peringatan perjalanan atau travel warning. Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ingin bepergian ke daerah Afrika, terutama di daerah-daerah yang terkena wabah Ebola, disarankan untuk selalu melakukan pengecekan kesehatan, sebelum dan sesudah kembali ke Indonesia.
Hubungan transportasi Indonesia ke Siera, Liberia, dan Guinea (negara yang terkena wabah Ebola) sangat minim bahkan tidak ada secara langsung, sehingga kecil kemungkinan virus Ebola sampai ke Indonesia. Pihak WHO sendiri sudah mengantisipasi agar orang yang terinfeksi Ebola tidak meninggalkan negaranya, agar penyebaran virus tidak semakin meluas.
“Meskipun kita dalam status waspada, harapannya insya Allah tidak sampai di sini. Ebola ini kan ada bermacam-macam, yang ada di Asia alhamdulillah tidak berbahaya bagi manusia,” ujar Nafsiah.
