Deretan Hoax di Internet yang Menipumu Selama Tahun 2015

2015 sudah mau memasuki masa injury time yang dalam bahasa sepak bola artinya masa-masa menjelang akhir. Banyak yang sudah terjadi setahun belakangan dan bisa dibilang cukup berimbang. Tak melulu kejadian-kejadian buruk, tapi juga hal-hal hebat. Tentu ada banyak momen yang paling kita ingat setahun belakangan. Dalam bidang jurnalisme dan berita sendiri, tahun 2015 adalah masanya berita-berita heboh muncul ke permukaan dan jadi viral luar biasa.

Berita-berita menghebohkan itu membuat 2015 jadi tahunnya manusia bolak balik diaduk-aduk perasaannya. Terutama tentang beredarnya foto-foto menyayat hati. Entah itu foto saat gempa Nepal, sampai kisah para imigran yang menyesakkan dada. Sayangnya, antusiasme kita dengan berita-berita ini kadang bikin lupa untuk cek kebenarannya. Dan akhirnya ketahuan, beberapa berita menghebohkan ternyata hanyalah hoax alias ngaco, ngawur, tidak benar dan lain sebagainya.

Kita bisa sih menyalahkan mereka yang menyebarkannya, namun soal kebenaran tentu juga bagaimana kita sendiri yang menentukan benar atau tidaknya. Berikut, deretan hoax yang sudah sukses menipu banyak orang sepanjang tahun.

1. Foto Bocah Kecil Lindungi Adiknya Saat Gempa Nepal

Foto ini mendapatkan share luar biasa dan sangat viral. Hal ini disebabkan karena momennya sendiri sangat pas dan mengguncang. Ketika itu tengah heboh pemberitaan tentang gempa Nepal. Lalu foto ini pun beredar luas dengan caption “Seorang bocah empat tahun melindungi adiknya saat gempa Nepal”. Mungkin sudah ratusan ribu lebih share foto ini di Facebook dan Twitter.

Foto ini memang tidak berdusta, si bocah empat tahun tersebut benar-benar melindungi adiknya. Sayangnya, foto ini ternyata bukanlah bersetting di Nepal, melainkan sebuah desa di Vietnam. Foto ini sendiri diambil oleh seorang pria bernama Na Son Nguyen di tahun 2007 lalu.

2. Video Gempa Nepal di Sebuah Kolam Renang

Masih soal gempa Nepal, video-video tentang gempa tersebut juga banyak beredar. Salah satunya yang paling dramatis adalah video kamera CCTV yang katanya diambil di sebuah hotel di Kathmandu. Video yang bersetting di kolam renang ini menunjukkan hal yang mengerikan, seakan memang ini adalah gempa paling dahsyat di Nepal dalam 81 tahun terakhir.

Mayoritas netizen berteriak lewat kata-kata saat mengomentari video tersebut. Namun, beberapa yang lain ngeh jika apa yang ditunjukkan di video tersebut adalah hoax. Setelah ditelurusi memang terbukti bohong. Video tersebut memang tentang gempa, tapi lokasinya adalah di Meksiko, bahkan gempa ini sendiri terjadi pada tahun 2010 lalu.

3. Foto Pria Imigran di Instagram

Mungkin kamu pernah mendengar nama Abdou Diouf asal Dakar yang pernah menghebohkan jagad Instagram dengan foto memilukannya. Ketika itu ia mengunggah selfie dan memberikan caption jika dirinya sudah tak memiliki apa pun sekarang dan tengah terombang-ambing di perahu kecil. Sontak, foto ini pun pecah dan mendapatkan ribuan komentar yang rata-rata isinya adalah aksi salut dan juga menyemangati Diouf.

Namun akhirnya diketahui jika foto ini hoax luar biasa. Ya, di foto tersebut terdapat tagar #InstaLovers dan #RichKidsofInstagram yang diketahui merupakan hashtag sebuah kontes foto di Spanyol.

4. Seorang Pengungsi yang Juga Anggota ISIS

ISIS dan pengungsi Suriah adalah berita yang sangat viral di sepanjang tahun kemarin. Keduanya jadi fenomena kemanusiaan paling menghebohkan yang membuat netizen berang. ISIS sendiri dikenal buruk oleh banyak orang karena aksi tak beradabnya. Apalagi, mereka juga sering memposting foto-foto dan videonya ke media sosial. Salah satunya dilakukan oleh seorang anggota ISIS beberapa waktu lalu.

Foto tersebut menimbulkan kontroversi, karena si subyek terlihat senang di kala rakyat Suriah memendam ketakutan. Beberapa waktu kemudian, pria tersebut kembali mengunggah fotonya. Kali ini ia tak lagi mengangkat senjata namun justru bergabung dengan para pengungsi. Setelah ditelusuri ternyata ia adalah salah satu anggota kelompok pembebasan Suriah. Pria ini pun ketahuan melakukan hoax yang bikin heboh dan akhirnya ia pun meminta maaf.

5. Foto Konser Sebelum Tragedi Paris

Tahun 2015 juga tentang Paris yang seperti kita tahu mereka mengalami hal-hal buruk. Selain tragedi Charlie Hebdo di awal tahun, serangan Paris beberapa waktu lalu juga jadi berita paling menghebohkan. Berita ini pun dijejali dengan banyaknya foto-foto yang beredar. Salah satunya, foto konser sebuah band bernama Eagles of Death Metal yang dikatakan diambil sebelum kejadian.

Foto ini pun jadi heboh dan banyak yang mengomentarinya dengan mayoritas statement menanyakan keadaan setelah kejadian. Namun, foto ini juga ternyata hoax. Foto ini tidak mengalami editing atau apa pun, namun ia diambil sehari sebelumnya.

6. Jalanan Paris yang Sunyi

Serangan Paris berakhir, tapi ternyata tidak menyurutkan gelombang kehebohan beritanya. Masih banyak postingan susulan yang bikin pembaca makin hanyut dengan suasana. Salah satunya adalah sebuah foto yang diposting oleh akun @Nexlizz. Foto tersebut menunjukkan sepinya Paris pasca penyerangan.

Foto ini pun pada akhirnya dianggap hoax karena ternyata ini adalah set dari sebuah proyek bernama Silent World. Ini adalah skenario buatan yang seolah menggambarkan suasan kota menjelang akhir dari dunia.

7. Gara-Gara Bercerai, Pria Potong Seluruh Hartanya untuk Dibagi Dua

Yang tak kalah menghebohkan sepanjang tahun 2015 lalu adalah foto-foto viral seorang pria yang memotong benda-benda kesayangannya menjadi dua. Mulai dari kursi, meja, kasur, sampai mobil. Dikatakan pula jika si pria tersebut menjual sisa separuh hartanya ke Ebay.

Sebenarnya foto ini tak sepenuhnya hoax, soalnya memang benar jika Ebay menjual barang-barang separuh tersebut. Namun soal skenarionya gara-gara cerai adalah kebohongan. Foto tersebut ternyata sengaja dibuat untuk kampanye sebuah iklan di German.

Media sosial dan internet adalah tempat troll paling mudah, maka jangan gampang ketipu ketika membaca atau melihat foto-foto unik dan kontroversial. Tahun 2016 mungkin akan banyak berita-berita hoax semacam ini, maka kita harus jadi lebih pintar dalam menyikapi fenomena ini. Jangan kadung share eh ternyata beritanya bohong, yang malu kita sendiri nantinya.