Beberapa waktu lalu Amerika mengesahkan pernikahan sejenis di negaranya. Nah sejak adanya berita tersebut, berbagai negara lain ikutan heboh. Ada yang mendukung, tapi ada juga yang terang-terangan menolak untuk setuju. Sejak saat itu pula beberapa masyarakat di Indonesia juga jadi lebih sensitif dengan hal-hal yang berbau LGBT.
Misalnya saja foto profile di media sosial dengan filter pelangi yang melambangkan LGBT. Beberapa orang kemudian memposting pandangan mereka tentang trend tersebut dan menuduh orang yang menggunakan foto filter pelangi hanya ikut-ikutan. Sekarang, yang terbaru adalah merek pakaian GAP yang katanya singkatan dari GAY AND PROUD.
1. Berawal dari Postingan Facebook
Berita tentang GAP yang katanya singkatan dari Gay And Proud ini berawal dari postingan sebuah akun facebook Houssam Saidi. Dari postingan tersebut kemudian dibuatlah berita oleh situs infoherbalis.com kemudian disebarkan oleh sebuah akun facebook di Indonesia. Akun facebook Houssam Saidi sendiri kini ternyata sudah dinonaktifkan dan berita di situs infoherbalis juga telah mengupdate beritanya.
Menurut postingan tersebut, GAP Inc adalah pemberi dana stasiun televisi Gay TV yang bertujuan untuk membantu dan membela hak-hak kaum homoseksual. Tulisan yang diposting pada Juli lalu itupun mendapat respon luas dan telah di share ulang hingga lebih dari 96 ribu kali. Namun benarkah pemberitaan tersebut?
2. Konfirmasi dari GAP
Menanggapi berita ini GAP Incorporation menjelaskan asal-usul dari nama merek mereka. GAP didirikan oleh sepasang suami istri yaitu Donald dan Doris Fisher pata tahun 1969 di California. GAP dalam merek pakaian mereka sebenarnya diambil dari kata Generation Gap yang artinya kesenjangan antar generasi yang sedang menjadi istilah populer di akhir tahun 1960-an.
Rumor tentang GAP ini sebenarnya sudah pernah muncul sejak tahun 1996. Pada tahun 2012 iklan GAP pada sebuah baliho menggambarkan dua remaja pria yang berpelukan dalam satu baju dengan tulisan ‘Be Bright, Be One’. Iklan inil kemudian mendapatkan kecaman dari banyak pihak dan menyebut iklan tersebut tidak bermoral. Dari situlah kemudian banyak orang menghubung-hubungkan merk GAP dan ‘Gay And Proud’ yang menjadi slogan komunitas homoseksual. Padahal keduanya sebenarnya memiliki konteks yang benar-benar berbeda.
3. Komunitas Indonesian Hoaxes Menyebutkan Berita Tersebut Hoax Belaka
Akun Indonesian Hoaxes tidak tinggal diam melihat beredarnya berita ini. Dalam sebuah postingan di facebooknya, akun tersebut menelusuri sejarah GAP dan mencari tahu makna di balik merk GAP yang tentu saja sebenarnya bukan Gay And Proud dan apa yang diberitakan tersebut hanyalah bohong belaka.
Sangat disayangkan jika hingga saat ini masih saja banyak orang yang dengan mudah percaya pada berita bohong. Apa yang membuat rumor ini dengan cepat beredar adalah karena keinginan manusia yang percaya bahwa mereka mendapatkan sepotong informasi rahasia. Keinginan untuk membagikan informasi tersebut akhirnya membuat orang lupa untuk tidak memeriksa fakta terlebih dahulu sebelum menyebarkan berita tersebut lebih jauh.
Nah, yang perlu kita waspadai sekarang adalah jangan mudah percaya dengan informasi yang kamu temukan di media sosial. Karena bisa saja itu adalah berita hoax atau masih simpang siur kebenarannya. Cari tahu terlebih dahulu sudut pandang lainnya sebelum kamu ikut-ikutan membagi informasi yang ternyata salah tersebut.