Di Indonesia, menjadi seorang aparat negara merupakan salah satu mimpi yang diidamkan banyak orang. Hampir setiap tahun, ada ratusan ribu yang mendaftar sebagai pengabdi negara. Posisi seperti TNI, Polri, Satpol PP, dan sejenisnya. Menjadi seorang aparat, masih merupakan sebuah prestise. Untuk mendapatkan posisi tersebut, bahkan banyak yang menghalalkan segala cara.
Itulah mengapa, tak heran kalau kemudian banyak aparat yang melakukan kekerasan, mengabaikan hukum, melakukan KKN, serta sederet hal yang tak patut dijadikan contoh lain. Berikut yang berhasil Boombastis.com rangkum.
Kepala Satpol PP Makassar yang sewa polisi jadi pembunuh
Kasus ini terjadi pada awal April 2022 lalu. Otak dari pembunuhan ini adalah Iqbal Asnan, kepala Satpol PP yang masih menjabat saat itu. Ada pun korbannya adalah Najamuddin Sewang (40), pegawai Dinas Perhubungan Kota Makassar. Semula, kematian Najamuddin disebut karena kecelakaan motor. Akan tetapi setelah dilakukan autopsi, Najamuddin ternyata meninggal akibat luka tembak, tepatnya menggunakan pistol revolver.
Hal ini mengarahkan pada pembunuhan berencana oleh Iqbal Asnan. Ternyata, Iqbal sendiri membayar anggota Brimob Polda Makassar, Chaerul Akmal untuk mengeksekusi Najamuddi, dengan imbalan Rp200 juta. Ada pun motif terjadinya pembunuhan ini adalah cinta segitiga.
Perwira Polisi ditangkap saat sedang pesta sabu di dalam mobil
Siapa pun pelakunya, saat menggunakan obat-obatan terlarang, ia sudah melanggar hukum yang berlaku di Indonesia. Kalau selama ini kita melihat pihak berwajib mengamankan orang yang tersandung kasus narkoba, kali ini pelakunya adalah aparat keamanan negara itu sendiri. Pada April 2021 lalu, oknum perwira berinisial Kompol YC ditangkap karena penyalahgunaan narkotika. YC diamankan karena terekam CCTV sedang mengisap sabu di dalam mobil di pinggir jalan di Kota Pekanbaru, Riau. Video rekaman itu kemudian viral di media sosial.
Tak hanya YC, tiga rekan YC berinisial T, A, dan R juga melakukan hal yang sama. Selain YC, pada April 2022 lalu, seorang perwira polisi di Padang juga terjerat kasus serupa. Kompol berinisial BA ini ditangkap saat sedang pesta sabu di salah satu hotel di Padang.
Penganiayaan yang dilakukan oleh aparat keamanan
Selain dua kejahatan di atas, berbagai macam penganiayaan yang terjadi juga kerap mencatut nama aparat keamanan negara. Bukan satu atau dua kali, ada banyak sekali rentetan berita tentang penganiayaan yang dilakukan oleh para aparat negara. Contohnya, kejadian para anak SD di Papua pada Maret 2022 lalu.
Korban merupakan seorang bocah lelaki yang duduk di kelas 4 SD. Anak berinisial MT ini meninggal dunia setelah dianiaya oleh aparat keamanan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Alasan penganiayaannya adalah karena si anak diduga mencuri senjata milik anggota TNI di Sinak. Tak hanya itu, penganiayaan serupa juga pernah dialami oleh sopir truk di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Aksi polisi membanting mahasiswa yang berdemo pada HUT Tangerang tahun lalu juga sempat viral di media sosial.
Lecehkan bocah hingga terseret kasus pemerkosaan
Pada Juli 2021, ada kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum aparat yang sedang bertugas di Pos Pangkalan Brandan Langkat. Aparat tersebut melakukan hal yang tak senonoh kepada bocah perempuan berusia 8 tahun. Pelaku melakukan aksinya dengan modus membuat video TikTok. Oknum berinisial AA itu memangku korban, kemudian meraba-raba organ intim yang bersangkutan.
Pada Juni 2021, salah seorang Briptu inisial II juga terjerat kasus pemerkosaan terhadap seorang perempuan. Ia sebelumnya melarikan diri dari rumah dan diamankan di kantor di mana II bekerja. Korban tersebut juga masih merupakan saudara rekan kerja II yang bertugas di kantor yang sama. Tak hanya itu saja, kisah viral Novia Widyasari, yang meninggal karena bunuh diri, juga menyeret nama Bripda Randy. Randy tak lain merupakan kekasih Widya yang menyuruhnya melakukan aborsi.
BACA JUGA: Makna yang Tersingkap di Balik Kisah Nestapa Novia Widyasari
Keempat kisah di atas semoga bisa menjadi pelajaran kepada setiap aparat keamanan negara. Bahwa, tidak ada jaminan jabatan bisa meloloskan dari hukum yang berlaku. Perilaku tak terpuji di atas juga tak pantas untuk dijadikan sebagai contoh.