Menikah adalah sunnah Rasulullah SAW. Sebagian ulama juga berpendapat bahwa menikah adalah bagian dari ibadah sehingga ganjarannya adalah pahala. Selain itu, menikah juga merupakan cara untuk melanjutkan keturunan.
Tapi ternyata, ada beberapa tokoh wanita muslim yang justru memilih melajang hingga akhir hayat. Alasan mereka tidak menikah bukan karena membenci pernikahan. Mereka sangat bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu sehingga lupa untuk berumah tangga. Berikut lima tokoh wanita muslim yang melajang hingga akhir hidupnya.
1. Khadijah binti Sahnun Al-Qifthi
Khadijah adalah seorang putri dari hakim pengadilan ternama. Wanita yang lahir di Qairawan, Tunisia tahun 160 H ini merupakan seorang ahli fikih mazhab Maliki. Berkat bimbingan sang ayah, Khadijah tumbuh menjadi wanita cerdas dengan kepribadian yang luhur. Bahkan ayahnya sering meminta pendapat Khadijah untuk memutuskan suatu perkara.
Al Imam Al Qadhi ‘Iyadh menuliskan Khadijah sebagai sosok berpengetahuan luas, bahkan lebih unggul dibanding ulama laki-laki di zamannya. Khadijah kerap memberikan ceramah agama. Ia juga terlibat dalam advokasi sosial dan kemanusiaan. Pada tahun 885 M, Khadijah wafat dalam kondisi masih gadis.
2. Karimah Al-Marwaziyah
Salah satu ulama ahli hadis yang ternama dari kalangan perempuan adalah Karimah. Ia memiliki manuskrip berharga yang dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan syarah hadis oleh Ibn Hajar al-Asqalani. Kecerdasan Karimah membuatnya memiliki banyak julukan. ‘Abd al-Fattah Abu Ghuddah menjulukinya sebagai perempuan ahli hadis, perempuan yang utama, dan perempuan ahli ilmu.
Para ulama di Maroko menyematkan gelar profesor perempuan dan sufi perempuan pada Karimah. Tak heran, banyak ulama dari berbagai belahan dunia yang berguru kepada Karimah. Biografi Karimah pun banyak ditulis oleh ulama-ulama terkenal di dunia. Karimah tak menikah hingga tutup usia pada 1070 M.
3. Rabi’ah Al-Adawiyah Al-Bashriyah
Di kalangan para sufi, sosok Rabi’ah sudah tak asing lagi. Ia adalah putri keempat sufi dan sastrawan terkenal Fariduddin Al-‘Atthar. Rabi’ah kecil lahir di keluarga yang serba kekurangan. Namun, kisah hidupnya sangat luar biasa. Dikisahkan, ketika keluarganya sedang makan, Rabi’ah kecil termenung dan menanyakan apakah makanan tersebut diperoleh dengan cara yang halal. Keluarganya pun terkejut dan takjub dengan pertanyaan Rabi’ah.
Rabi’ah menulis banyak puisi terkenal. Salah satu yang menggugah hati banyak orang adalah ketika ia menunaikan haji ke Makkah namun tidak untuk melihat Ka’bah. Lewat puisinya ia mengutarakan keinginannya untuk melihat Sang Pemilik Ka’bah. Rabi’ah hidup tanpa pasangan hingga wafat pada 801 M.
4. Khadijah binti Ahmad Al-Raziyah
Lahir dari keluarga ahli hadis, membuat Khadijah juga menjadi seorang ahli hadis. Perempuan yang kerap dipanggil Malihah ini adalah ahli ibadah. Ia selalu bermunajat kepada Allah SWT sepanjang malam dan tak tertidur. Khadijah yang dijuluki al-zahiddah ini tetap melajang hingga wafat pada bulan Rabiul Akhir 526 M. Sebelum berpulang, Khadijah meminta dirinya disalati oleh muridnya.
5. ‘Aisyah binti Ahmad Al-Qurthubiyah
Dikenal sebagai kutu buku, ‘Aisyah yang berasal dari Kordoba, Spanyol ini merupakan sastrawan dan penyair terkemuka pada zamannya. Bahkan Khalifah Andalusia Abd al-Rahman III sangat mengagumi sosok ‘Aisyah karena kecerdasannya. Sejarawan besar Ibn Hayyan al-Tauhidi menuliskan tak ada yang mampu menandingi ‘Aisyah dalam hal pemahaman sastra, pengetahuan, keluhuran budi, dan kefasihan bertutur.
Di rumahnya, ‘Aisyah memiliki perpustakaan pribadi yang dipenuhi dengan manuskrip langka. Ia juga menulis buku dan mushaf dengan tulisan tangannya yang indah. ‘Aisyah wafat pada 1009 M dalam kondisi masih melajang.
BACA JUGA: Kisah Air Mata Sya’wanah al-Ubullah, Perempuan yang Menangis karena Allah SWT
Meski tak menikah, tokoh wanita muslim tersebut memiliki prestasi yang mengagumkan. Kecerdasan yang mereka miliki berpengaruh besar dalam syiar Islam. Nama mereka pun tetap harum dan mendunia walaupun sudah tutup usia.