Densus 88 Antiteror Polri belum lama ini menemukan bahan peledak TATP ‘Mother of Satan’ sebanyak 35 kg di kaki Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat. Penemuan tersebut berawal dari pengakuan Imam Mulyana, yang merupakan seorang napi terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah.
Berbekal dari keterangan tersebut, pada tanggal 1 Oktober 2021 tim Densus 88 AT Polri bersama dengan tim Jibom Brimob Polda Jabar, Inafis Polres Majalengka, tim Polres Majalengka, dan tim Lapas Sentul bersama mengawal Imam Mulyana untuk melakukan pencarian. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang penemuan bom di kaki Gunung Ciremai.
Ditemukan di tempat tersembunyi dan terpisah
Tim akhirnya menemukan bom berupa bahan peledak TATP sebanyak 35 kg di lokasi yang sulit dijangkau dan tersembunyi, bahkan melewati jalan-jalan yang tak lazim. Dijelaskan bahwa penemuan bom tersebut di tempat yang terpisah.
Ada stoples berisi 10 kg TATP murni, botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi bulat berukuran kecil), empat wadah plastik berisi TATP murni dan C1, juga setengah botol air minum berisi TATP yang sudah berubah warna. Bom TATP tersebut langsung dimusnahkan di sekitar lokasi penemuan.
Milik napi teroris Imam Mulyana
Seperti diketahui, penemuan peledak tersebut berkat keterangan dari seorang napi terorisme. Karena sejatinya, bom tersebut memang milik teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah. Imam Mulyana sendiri ditangkap saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Cirebon pada tahun 2017.
Ketika itu, Densus 88 melihat adanya gerak-gerik seorang pemuda yang mencurigakan di sekitar Bandara Cakrabuana, Cirebon. Ia pun akhirnya langsung ditangkap oleh tim Densus 88. Dari penangkapan tersebut, Densus 88 menyita satu koper berisi sungkur, airsoft gun, dan juga buku berjihad. Diketahui segala peralatan tersebut untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan Jokowi.
Masih menghasilkan ledakan yang luar biasa
Saat dimusnahkan, bahan peledak tersebut masih menghasilkan ledakan yang luar biasa. Pemusnahan itu sendiri dilakukan di Gunung Ciremai di ketinggian 1.450. Dijelaskan jika ledakan 50 gram bom TATP saja sudah bisa menimbulkan ledakan yang dahsyat.
Saat dimusnahkan di atas tanah, ledakan yang ditimbulkan membuat lubang dengan diameter sekitar satu meter, dan kedalaman 20 cm. Sementara sisa TATP juga ada yang diamankan sebagai barang bukti, setidaknya sekitar 3/4 botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter. Semua barang bukti tersebut disimpan oleh tim Jibom Brimob Polda Jabar guna penelitian lebih lanjut.
Pemilik bersyukur peledak segera ditemukan
Imam Mulyana sekalu pemilik bom yang saat ini berstatus sebagai napi terorisme, mengaku bersyukur saat bahan peledak tersebut berhasil ditemukan. Ia sendiri juga tidak menyangka jika bahan peledak tersebut ternyata sangat berbahaya.
Ia juga sempat menangis saat mendengar suara ledakan yang ditimbulkan saat proses pemusnahan. Imam juga tidak dapat membayangkan jika bom tersebut ditemukan oleh pihak yang akan menyalahgunakannya.
BACA JUGA: 7 Fakta Kekejian Dr. Azahari, Teroris yang Akhirnya Merenggut Nyawa di Peluru Walet Hitam
Beruntung bahan peledak tersebut berhasil ditemukan dan juga dimusnahkan oleh pihak berwajib. Semoga dengan ini, tidak ada lagi pihak pihak teroris yang melakukan hal hal yang merugikan masyarakat.