Tidak semua orang menyukai kehidupan pedesaan dengan beberapa alasan. Apalagi yang sudah terbiasa hidup di perkotaan, mungkin akan terasa canggung jika harus tinggal di desa yang sepi, jauh dari keramaian dan majunya teknologi.
Namun tidak dengan pria asal Kanada ini yang karena kecintaannya dengan alam, ia bahkan rela hidup dan tinggal di sebuah desa di Indonesia. Bagaimana kisah kehidupannya sehari-hari? Apa saja pekerjaan yang dilakukannya setiap hari? Yuk simak fakta selengkapnya di bawah in!
Tinggalkan pekerjaan demi bisa tinggal di pedesaan
Kalau sudah cinta, biasanya orang akan rela melakukan apa saja untuk bisa mewujudkannya. Seperti yang dilakukan oleh Marko, yang rela meninggalkan seluruh pekerjaannya di Kanada hingga Jakarta, hanya untuk bisa tinggal di perkampungan yang masih asri.
Tempat tinggalnya berada jauh dari perumahan penduduk lainnya. Di sekitar rumahnya hanya dikelilingi hamparan sawah yang hijau, serta kebun-kebun yang pohonnya masih lebat dan tampak asri.
15 tahun tinggal di desa
Ditemui di sela-sela kesibukannya, Marko tampak hanya mengenakan kaos saja. Dalam sebuah kanal YouTube Petualangan Alam Desaku, Marko mengaku telah tinggal selama 15 tahun di Kampung Kalangsari, Kondangjajar, Cijulang, Kab. Pangandaran, Jawa Barat.
Ia menikah dengan seorang wanita asal Jawa Barat dan memutuskan untuk menetap tinggal di desa. Bahkan ia ingin tinggal selamanya di Indonesia. Ia juga mengaku ingin lebih dekat dengan alam yang asri.
Langsung jatuh cinta dengan kampung istri
Meski Marko pernah mengajak istrinya ke Kanada, akan tetapi ia kurang betah tinggal di sana. Istrinya lebih senang tinggal di desa kelahirannya. Akhirnya Marko diajak sang istri untuk berkunjung ke kampung halamannya di Jawa Barat.
Marko mengatakan, jika ia langsung jatuh cinta dengan suasana alam yang masih asri di kampung istrinya tersebut. Marko sangat menyukai suasana pedesaannya, meski saat itu ia masih bekerja di Jakarta.
Aktivitas sehari-hari berkebun
Marko lebih banyak menghabiskan waktu sehari-hari dengan berkebun dan bertani. Ia rajin bercocok tanam, memangkas pohon, mencangkul dan merawat tanaman. Rumahnya pun tampak sangat asri dikelilingi dedaunan hijau.
Meski penampilannya sangat sederhana, hanya memakai kaos, menggendong tas kecil, dan membawa golok, ia mengaku sangat menikmatinya. Karena memang ia sangat menyukai dengan alam yang masih asri.
Rumahnya sangat sederhana
Tempat tinggal Marko pun tampak sangat sederhana. Di ruang tamunya terdapat sebuah kursi rotan asli yang sangat khas pedesaan. Jendela di ruang tamu sengaja menghadap ke hamparan sawah yang sangat hijau.
Dapurnya dibuat terpisah dari rumah, agar tikus di dapur tidak masuk ke ruang tamu. Kamar tidurnya terbuat dari kayu yang ditutupi dengan kelambu. Jendela di kamar bisa dibuka dengan lebar agar bisa melihat langsung pemandangan dan kolam ikan besar di bawahnya.
Menikmati jajanan pasar
Pria yang jago berbahasa Indonesia ini juga menyukai camilan khas jajanan pasar, seperti awug, ketan, dadar gulung, dan kelepon. Ia terbiasa menikmati penganan tersebut ditemani dengan secangkir kopi. Sambil ngemil, ia menikmati pemandangan dari teras rumahnya.
Tidak hanya jajanan pasar saja, tapi juga ia menyukai makanan khas Sunda lainnya, seperti lalapan dan jengkol yang tidak ada di negara asalnya. Ia tampak menikmati sajian sederhana khas Sunda dengan lahapnya.
BACA JUGA: Punya Kekayaan Rp36 Triliun, Pria Ini Justru Pilih Tinggal di Desa dengan Fasilitas Minim
Kebahagian bisa datang dari mana saja. Tidak perlu dengan harta yang bergelimang, tapi dari kesederhanaan tinggal di desa kita sudah bisa merasakan kebahagiaan. Seperti Marko yang rela meninggalkan kemewahan dan karier di negara asalnya, demi menikmati indahnya hidup di pedesaan.