Berbicara negara makmur dan kaya, Indonesia mungkin jarang disebut. Padahal negara kita ini punya modal yang cukup banyak, termasuk salah satunya adalah sumber daya alam. Namun demikian, jalan menuju ke sana perlahan mulai terlihat. Bahkan beberapa waktu lampau pernah ada ramalan jika Indonesia akan jadi salah satu negara dengan ekonomi paling hebat.
Masih soal negara kaya raya, siapa sangka jika beberapa dari mereka ternyata berangkat dari negeri-negeri miskin. Salah satu contohnya adalah Qatar. Negara ini dulu seolah tak dianggap, tapi seiring dengan berjalannya waktu kemudian berubah jadi salah satu negara paling makmur di dunia.
Cerita yang seperti Qatar tidak hanya satu, tapi ada cukup banyak. Mana saja? Simak ulasan menariknya berikut.
Qatar awal berdiri dianggap sebagai negara miskin
Negara yang super kaya ini dulunya dianggap miskin lantaran para penduduknya hanya bekerja sebagai petani hingga nelayan. Keadaan seperti ini berlangsung lumayan lama, apalagi dulunya Qatar merupakan daerah jajahan Inggris. Namun pada tahun 70-an, ditemukan sumber daya minyak dan gas alam cair yang luar biasa melimpah dan mengubah nasib negara tersebut. Belum lagi pada tahun 1971, Qatar telah memerdekakan diri dari Inggris sehingga semua sumber dayanya murni dikuasai negara. Kini yang kita lihat di Qatar adalah bangunan-bangunan super megah dan kekayaan yang menyelimuti negara tersebut.
Korsel hampir dianggap tidak punya masa depan
Korea Selatan ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah mengalami penderitaan penjajahan Jepang, negeri ginseng ini masih harus melawan saudaranya Korut dalam perang Korea pada tahun 1953. Kemiskinan melanda banyak penduduk karena dulu pendapatan negara ini paling besar berasal dari pertanian. Namun rupanya negara ini berhasil bangkit dengan berbagai cara, mulai dari “Rencana Lima Tahun” untuk perkembangan ekonomi, export oriented hingga pinjaman untuk perbankan untuk industri keluarga LG dan Samsung. Dan sekarang, kita bisa lihat kan kalau Korea Selatan jadi maju luar biasa.
Tetangga kita dulu jadi negara yang tidak dianggap karena miskin
Brunei dulu ternyata juga sempat menjadi negara yang tak dipandang lantaran kemiskinan yang ada. Negara ini dulu selama dijajah oleh Inggris hanya mengandalkan karet dan kelapa sawit untuk ekonominya. Namun setelah mendapatkan kemerdekaannya, Brunei mulai berbenah dan menggiatkan sektor Ekonomi. Hingga pada tahun 60-an gas bumi ditemukan di sana, menyusul di tahun 70-an sumber daya minyak bumi pun jadi komoditinya. Akhirnya Brunei menjadi salah satu negara paling makmur di dunia seperti sekarang ini.
Swiss, meskipun sekarang maju dulunya miskin
Meskipun merupakan salah negara Eropa yang terbilang maju, rupanya Swiss juga pernah mengalami masa susahnya. Seratus lima puluh tahun yang lalu negara ini dianggap miskin karena tidak mampu mengelola sumber dayanya. Hal itu dipengaruhi keadaan geografis negara ini yang memang banyak pegunungan sehingga seolah jadi pemisah satu tempat dengan yang lainnya. Bahkan banyak penduduknya yang bermigrasi, lari, lantaran tak mau hidup miskin di Swiss. Namun pada tahun 50-an, negara ini lebih memfokuskan pada ekonomi jasa yang membuatnya bangkit kembali. Belum lagi pemilihan pihak netral selama perang dunia membuat ekonomi negara ini jadi stabil. Sekarang Swiss jadi negara pendapatan per kapita per individu kedua tertinggi di dunia, Rp1.13 miliar per tahun.
Singapura dulu juga sempat miskin
Tetangga kita Singapura, siapa sangka kalau dulu juga sempat mengalami masa sulit. Tak serta merta jadi kaya seperti sekarang, bahkan angka pengangguran di sana lumayan tinggi dan banyak tempat kumuh. Kemunculan Lee Kuan Yew sebagai perdana menteri rupanya merombak keadaan di sana. Korupsi dibilas habis, pendidikan menggunakan bahasa Inggris dan pemangkasan pajak ternyata jadi batu pijakan negara ini. Akhirnya banyak investor asing yang datang dan menaikkan taraf hidup para penduduk di negaranya.
BACA JUGA: 4 Negara Tajir Ini Akhirnya Bangkrut dan Miskin karena Salah Kelola Sumber Daya Alamnya
Dari negara-negara di atas sebenarnya kita bisa berkaca. Jika ditanya sumber daya alam maupun manusianya sebenarnya kita tidak kalah. Namun kembali lagi, adakah keinginan kita untuk makmur seperti mereka. Jika ada, maka belum terlambat dan mari maju bersama.