Perkara kaya dan miskin memang menjadi sebuah hal yang menarik untuk dibahas. Terlebih jika hal tersebut menyangkut keberadaan sebuah negara. Dari yang sejatinya makmur akan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, namun malah jatuh terjerembab ke jurang kemiskinan.
Salah satu bukti yang paling kentara adalah Venezuela yang beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber minyak, apa daya ekonominya mendadak kolaps dan membuat jutaan rakyatnya jatuh miskin seketika. Tak hanya Venezuela, negara-negara di bawah ini juga merasakan hal yang serupa.
Republik Demokratik Kongo yang didera kemiskinan meski kaya akan SDA
Di antara negara-negara Afrika lainnya, Republik Demokratik Kongo memiliki potensi untuk menjadi negara kaya raya berkat sumber daya alam berupa mineral yang melimpah. Emas, kobalt, koltan, hingga berlian, adalah kekayaan alami di dalam tanah negara yang dahulu bernama Zaire tersebut.
Alih-alih membuat makmur masyarakatnya, Kongo justru tercabik-cabik oleh perang sipil antara pemerintah dan kelompok bersenjata. Belum lagi perilaku korup pejabat negara dan sistem kepemimpinan yang diktator, membuat Kongo semakin tenggelam dalam kemiskinan. SDA yang melimpah pun hanya sekedar cerita bagi mereka.
Minyak Venezuela yang ikut kolaps akibat rontoknya perekonomian negara
Venezuela pernah membanggakan dirinya sebagai negara yang makmur berkat sumber daya minyaknya yang melimpah. Hal ini terjadi setelah booming ’emas hitam’ itu menjadi komoditi yang diperhitungkan di pasar internasional. Dari sana, keuntungan minyak Venezuela merupakan 95% dari pemasukan ekspor. Melihat presentasenya yang besar, bisa dibilang minyak merupakan penopang utama dari perekonomian Venezuela.
Sayang, kemakmuran ini mendadak lenyap saat harga minyak anjlok pada 2014 silam. Pemerintah pun terpaksa memotong program subsidi yang selama ini dinikmati oleh masyarakat. Krisis pun perlahan mulai terjadi hingga perekonomian Venezuela kolaps akibat hiperinflasi. Nilai mata uang jatuh dan barang-barang kebutuhan pokok semakin langka. Minyak yang melimpah pun tak bisa berbuat banyak terhadap Venezuela.
Tambang fosfat yang melimpah tidak mampu memakmurkan Nauru
Optimisme untuk menjadi negara kaya raya pernah lekat pada Nauru. Sebagai negara di sebuah pulau yang terletak di Mikronesia, Pasifik Tengah, dikaruniai kekayaan alam berupa fosfat adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Segera, Nauru pun menjelma menjadi negara kepulauan yang kaya raya. Berkat tambang fosfat, masyarakat Nauru yang bergelimang harta mulai lupa diri.
Saking kayanya, uang dolar pun dijadikan kertas toilet oleh mereka. Namun hal tersebut tak berlangsung lama setelah kegiatan penambangan fosfat ternyata merusak alam Nauru. Saking parahnya, 75 persen wilayah Nauru tidak layak huni karena rusak. Karena tak ada lagi pemasukan, Nauru pun bergantung pada wisata alam berupa panorama lautnya sebagai pemasukan negara.
Rakyatnya dililit kemiskinan meski Zimbabwe punya tambang berlian
Zimbabwe dikenal sebagai negara di kawasan Afrika yang memiliki penambangan berlian ternama di dunia. Kekayaan alam berupa mineral berharga tersebut, sejatinya bisa membuat masyarakat Zimbabwe berjaya. Apa daya, krisis yang menggerogoti perekonomian menjadi sebab negara tersebut terjatuh ke jurang kemiskinan. Semua hal ini terjadi akibat penerapan manajemen industri yang salah dan pemerintahan yang korup.
Hiperinflasi pun datang dan semakin menyengsarakan rakyat. Presiden Robert Mugabe yang dianggap tak mampu mengendalikan keadaan, sampai dikudeta oleh militer hingga berhasil menumbangkan pemerintahannya. Kondisi negara yang carut marut, berimbas pula pada pengelolaan industri berlian negara. Hasil dari tambang yang seharusnya dinikmati oleh rakyat justru banyak mengalir ke kantong para elit dan pemodal asing.
BACA JUGA: Fakta Miris 5 Negara Termiskin di Dunia
Peristiwa di atas sejatinya merupakan sebuah ironi dalam perjalanan suatu negara. Kekayaan alam yang dimiliki sebagai modal untuk membangun bangsa, apa daya tak bisa dikelola secara maksimal. Ibarat pepatah bagaikan ayam mati di lumbung padi, mereka juga harus terjun ke jurang kemiskinan meski SDA di negerinya sangat melimpah. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?