Taufik Hidayat bisa dibilang adalah salah satu pebulu tangkis legendaris di Indonesia. Pensiun pada tahun 2013, ia masih sering melakukan olahraga yang membesarkan namanya itu. Bahkan, pada 2012 ia membuka gelanggang latihan bulu tangkis di mana pelatihnya adalah para profesional yang sangat mumpuni.
Setelah 7 tahun gantung raket, baru-baru ini Taufik menyita perhatian publik karena pernyataan yang ia buat saat menjadi tamu di podcast Deddy Corbuzier. Taufik mengungkap beberapa masalah yang terjadi dalam birokrasi Kemenpora, mulai dari suap hingga ‘tikus-tikus’ yang berkeliaran.
Menjadi kurir untuk kasus suap mantan Menpora
Nama Taufik Hidayat ternyata ikut terseret dalam kasus suap yang dilakukan oleh mantan Menpora, Imam Nahrawi beberapa waktu lalu. Taufik dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017.
Taufik mengaku kalau dirinya bertindak sebagai kurir yang dimintai tolong –tanpa mengetahui itu uang suap—memberikan uang suap kepada staf khusus Imam Nahrawi, Miftahul Ulum. Taufik Hidayat mengaku kapok masuk dalam struktur pemerintahan sehingga terseret kasus dugaan korupsi.
Tikus-tikus yang berkeliaran di Kemenpora
Dalam podcast Deddy Corbuzier, Taufik mengatakan kalau olahraga di Indonesia tak akan bisa maju karena korupsi yang sudah mendarah daging di birokrasi tersebut. “Saya bilang, mau menteri siapa pun, kalau enggak diganti separuhnya, olahraga akan begini terus, enggak bakal bisa maju. Itu harus setengah gedung dibongkar, tikusnya banyak banget,” ujar Taufik.
Karena pernyataan tersebut, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menilai Taufik Hidayat perlu mempertaruhkan reputasinya usai menuding ada praktik korupsi di tubuh Kemenpora. Mereka kembali menyebut tak mau membuat polemik lebih serius mengingat Taufik pernah berkontribusi banyak untuk dunia bulu tangkis Indonesia.
Tak mau anaknya menjadi atlet professional
Tak hanya mengungkap adanya korupsi di Kemenpora saja, Taufik juga sempat menyinggung performa dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Karena masalah-masalah di ataslah, Taufik tau mau menjadikan anak-anaknya sebagai atlet profesional.
Selain itu, Taufik juga berpendapat bahwa nama besarnya di dunia bulu tangkis Indonesia bisa saja nanti menyulitkan anaknya. Oleh karena itu, ia lebih memilih untuk memberikan pendidikan setinggi-tingginya kepada sang anak untuk masa depan mereka.
Tak pernah mau kisah hidupnya difilmkan
Taufik Hidayat sudah memulai karier di dunia bulu tangkis sejak usianya 14 tahun. Ia kemudian menjadi legenda setelah memang dalam ajang olimpiade dunia, prestasi gemilang ini bertahan selama bertahun-tahun.
Sebagai sosok legenda, maka sudah pasti banyak yang menawarkan kisahnya untuk dijadikan karya seperti film. Namun, Taufik mengatakan kalau dirinya tak mau orang-orang melakukan hal itu. Taufik juga berkelakar kalau ia tak pernah mau melihat rekaman ulang pertandingannya.
BACA JUGA: 6 Atlet Legendaris yang Bikin Bulutangkis Indonesia Berjaya di Dunia
Setelah pernyataan tersebut, teman-teman dari sesama pebulu tangkisnya –Susi Susanti misalnya juga enggan untuk memberikan komentar. Meski sudah dibongkar, PBSI dan Kemenpora memilih untuk bungkam dan tak mau memberikan penjelasan lebih jauh terkait komentar tersebut.