Kabar mengejutkan datang dari negeri Jiran, Malaysia. Sosok Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dikabarkan telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia Sultan Abdulah. Kabar pengunduran dari tokoh senior Malaysia ini pun sempat menjadi trending topic di Twitter Indonesia beberapa waktu lalu.
Bagi Malaysia, sosok Mahathir adalah figur besar yang tak terpisahkan dari kemajuan negeri Jiran tersebut. Selama menjabat sebagai Perdana Menteri, tokoh kelahiran 10 Juli 1925, di Alor Setar, Malaysia itu telah berjasa mengubah wajah Malaysia di berbagai bidang. Kemajuan yang ada, bahkan mampu bersaing dengan Indonesia.
Sosok Perdana Menteri yang membawa kemajuan pada Malaysia lewat visi 2020
Sosok Mahathir Mohammad bisa dibilang merupakan pejabat publik yang mampu ‘melihat masa depan’ ideal bagi negaranya. Merujuk tulisan praktisi televisi Ishadi Iskak di CNN Indonesia yang berjudul Belajar dari Mahathir Mohamad dan Malaysia Incorporated, “Malaysia 2020” adalah bentuk masa depan Malaysia yang disampaikannya pada tahun 1995 silam. Hal ini seakan menegaskan bahwa Malaysia siap menyambut kemajuan yang luar biasa pada saat itu.
Visi , “Malaysia 2020” dijalankan oleh Mahathir secara konsisten dan terencana. Antara visi, misi dan implementasi, bekerja secara beriringan hingga tercapai. Salah satu prosesnya adalah saat pertumbuhan ekonomi tahunan Malaysia mencapai tujuh persen pada 2005 – yang membuat negeri Jiran itu bertahan dari krisis pada 1997, dibanding negara ASEAN lainnya yang belum bisa memulihkan kondisi perekonomian sepenuhnya.
Rakyat Malaysia mencapai kesejahteraan yang luar biasa di era PM Mahathir Mohammad
Dari sana, masyarakat pun merasakan dampak dari peningkatan ekonomi yang luar biasa, di mana angka US$7.000 telah menjadi nilai dari pemasukan rata-rata warga Malaysia. Tingkat pengangguran pun nol persen pada saat itu. Alhasil, pemerintah Malaysia harus mengimpor jutaan tenaga kerja dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Termasuk dari Indonesia.
Dari sisi SDM, pemerintah Malaysia mengirimkan dan menanggung biaya ratusan ribu lulusan SMA untuk belajar ke universitas di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris dan lainnya. Para lulusan inilah, yang kelak menjadi tulang punggung Malaysia di masa depan. Bisa dibilang, hal ini merupakan investasi jangka panjang di bidang SDM di era kepemimpinan Mahathir Mohammad.
Berbagai bidang Industri Malaysia mengalami perkembangan luar biasa
Di bidang industri dan perekonomian, Malaysia juga mencapai kemajuan di bawah pemerintahan Mahathir Mohammad. Dilansir dari Kompas.com (24/02/2020), salah satunya adalah proyek infrastruktur North-South Expressway berupa jalan raya di perbatasan Thailand dan Singapura. Ada pula Petronas yang menjadi BUMN minyak kebanggan Malaysia dan merek mobil Proton yang telah go international.
Salah satu yang paling khas dan terkenal adalah kemampuan Malaysia mengembangkan potensi industri pariwisatanya lewat program kampanye “Malaysia Truly Asia”. Slogan yang dirancang oleh Menteri Penerangan Radio dan Televisi Malaysia pada saat itu, Dato Sri Abdul Kadir Bin Hj Sheikh Fadzir, juga disiarkan di Indonesia yang sejatinya memiliki potensi wisata paling besar dibanding Malaysia.
BACA JUGA: 5 Kemajuan Inovatif Malaysia yang Seharusnya Bisa Diraih Indonesia Agar Tak Ketinggalan
Mendengar kabar Mahathir Mohammad yang menyatakan mundur dari kursi Perdana Menteri, jelas sangat mengejutkan banyak pihak. Mengingat, jasa yang telah diberikannya pada Malaysia sangatlah luar biasa. Tak hanya di negeri Jiran, ketokohan Mahathir juga sangat terkenal dan dikagumi oleh negara tetangganya, Indonesia.