Adanya fenomena berupa pohon yang mengeluarkan suara seperti tangisan, membuat heboh masyarakat di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tanaman berjenis akasia itu, diyakini oleh banyak orang mengeluarkan suara menangis. Alhasil, warga yang penasaran pun berbondong-bondong mendatanginya.
Dilansir dari Kumparan.com (21/01/2020), ‘tangisan’ dari pohon tersebut pertama kali didengar oleh Aldi Fari, keponakan dari Mawardi yang merupakan pemilik lahan di mana akasia tersebut berada. Karena beredar dari mulut ke mulut, banyak yang penasaran hingga tempatnya ramai dikunjungi orang.
Suara tangisan yang sejatinya telah lama didengar
Bagi pemilik pohon, suara tangisan itu telah lama didengar sejak 5 tahun silam. Hanya saja, mereka memilih diam dan membiasakan diri dengan hal tersebut. Meski demikian, para anggota keluarga sempat merasa ketakutan saat mendengar suara tangisan tersebut. Terutama di malam hari.
Hingga beberapa saat kemudian, giliran cucu dari keluarga tersebut yang mendadak ketakutan setelah mendengar suara tangisan. Dirinya pun berlari dan menceritakan hal tersebut pada teman-temannya. Dari sinilah, fenomena pohon menangis mulai santer terdengar dari mulut ke mulut.
Keberadaannya menjadi viral hingga menghebohkan masyarakat
Dalam sekejap, pohon menangis banyak membuat warga sekitar menjadi penasaran. Mereka pun berbondong -bondong mendatangi lokasi, demi membayar rasa penasaran mereka. Hal ini pula yang kemudian mengundang pihak polisi untuk datang menyelidiki karena terlanjur viral di media sosial.
“Dia (cucu) cerita ke teman-temannya. Akhirnya ramai. Apalagi kemudian ada yang datang dan memang mendengar sendiri, akhirnya tambah ramai,”. Kemudian ada yang menyebarkan melalui medsos dan masuk berita. Ya makin banyak orang yang datang,” ucap salah seorang anggota keluarga pemilik bernama Bardi yang dikutip dari News.detik.com (19/01/2020).
Fenomena pohon menangis dalam sudut pandang ilmiah
Begitu hebohnya fenomena pohon menangis, hal tersebut ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Menurut Wachyu Subhan, dosen biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember mengatakan, suara yang didengar disebabkan oleh adanya stres lingkungan.
Dirinya menjelaskan, bahwa suara yang dihasilkan bisa jadi keluar dari batang pohon yang terluka. “Bisa juga suara dikeluarkan pada luka pada batang. Substansinya karena stres lingkungan, dia mengeluarkan kelebihan (bahan sekresi),” kata Wachyu yang dikutip dari Kumparan.com (21/01/2020).
BACA JUGA: Fenomena Tanah ‘Bernapas’ Gegerkan Warganet, Itu Hoax atau Bukan Sih?
Tak ingin fenomena tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, Polisi bekerjasama dengan kecamatan setempat untuk mensosialisasikan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang istimewa. Bahkan, mereka juga sempat mendatangi pemilik pohon menangis agar ditebang yang kemudian ditolak karena merasa keberatan.