Kabar duka kini datang dari aktor senior Didi Petet yang meninggal dunia Jumat pagi (15/5). Didi Petet meninggal di usia 58 tahun dikarenakan sakit dan sempat dirawat di rumah sakit di Italia setelah menghadiri acara World Expo Milano (WEM) 2015 di Milan, Italia.
Dalam dunia hiburan tanah air, nama Didi Petet dikenal sebagai aktor yang serba bisa. Seperti apa perjalanan Didi hingga menjadi aktor yang profesional, simak kisah selengkapnya berikut.
1. Memiliki bakat seni sejak SMA
Pemilik nama lengkap Didi Widiatomo ini sudah memiliki bakat dalam seni peran semenjak dirinya duduk di bangku SMA. Dan perkenalannya dengan seniman Harry Rusli membuat Didi terjun ke dalam teater untuk mengasah bakat aktingnya. Selain itu, pria kelahiran Surabaya, 12 Juni 1956 ini juga pernah bergabung dalam kelompok teater Koma yang dipimpin Nano Riantiarno.
Tak cukup dalam teater, Didi juga bahkan pernah menekuni seni pantomim yang kemudian berlanjut pada seni akting layar lebar. Bersama Sena A. Utoyo, Didi mendirikan kelompok seni teater pantomim yang diberi nama Sena & Didi Mime.
2. Aktor profesional
Setelah sukses berkecimpung dalam seni teater dan pantomim, Didi kemudian merambah ke dunia akting layar lebar. Didi memulai karirnya sebagai aktor melalui sebuah film Semua Karena Ginah pada tahun 1985. Dua tahun kemudian, Didi kembali beradu akting bersama Paramitha Rusady dan Donny Damara dalam film layar lebar berjudul Cinta Anak Zaman.
Di film keduanya, akting Didi mulai mencuri perhatian para kritikus dan dia mampu meraih penghargaan Pemeran Pembantu Terbaik dalam ajang Film Indonesia. Tak puas dengan penghargaan tersebut, Didi terus mengasah bakatnya hingga membuatnya kembali masuk nominasi dan meraih penghargaan bergengsi.
3. Berperan jadi ‘banci’
Nama Didi Petet semakin melambung semenjak dirinya terlibat peran dalam film Catatan si Boy. Dalam film yang dibuat tahun 1987 tersebut, Didi kebagian peran yang nyeleneh, yakni menjadi Emon dengan karakter kebanci-bancian. Meski demikian, aktingnya mendapatkan apresiasi tinggi dalam perannya sebagai Emon dan juga Kabayan dalam film Si Kabayan.
Terbilang, justru peran Didi sebagai Emon yang membuat film yang juga dibintangi Onky Alexander dan Dede Yusuf ini laris manis. Sehingga, Catatan si Boy ini diproduksi hingga lima sekuel dan peran Emon yang memancing tawa penonton begitu lekat dalam diri Didi Petet.
4. Mendirikan rumah produksi
Sudah puluhan film yang sukses dimainkan oleh Didi Petet. Akting Didi yang terbilang maksimal membuatnya dilirik oleh produser sinetron. Di tahun 1990-an, Didi mulai bermain sinetron seperti Losmen, Buku Harian, dan Cintaku di Rumah Susun. Bahkan, Didi juga merambat sebagai bintang iklan.
Tak lama kemudian, Didi mendirikan sebuah rumah produksi. Seakan tak lupa dengan seni teater yang menjadi awal karirnya, Didi juga sering aktif dalam pementasan teater dan mengajar di IKJ. Sebagai aktor senior, Didi juga kerap kali membagikan ilmunya tentang akting kepada aktris dan aktor pendatang baru.
5. Proyek besar sebelum sakit
Sebelum meninggal, Didi sempat mengerjakan proyek besar yang membawakan nama Indonesia di Milan, Italia.
Didi merupakan pengurus dan penanggung jawab World Expo Milano yang digelar setiap lima tahun sekali tersebut. Meski dihadapkan dengan berbagai hambatan, Didi terus menyiapkan segala kebutuhan pameran untuk mempromosikan Indonesia.
Namun sayangnya, Didi kini telah berpulang meninggalkan kita semua. Selamat jalan Didi Petet, selamat jalan seniman legendaris Indonesia.