Yap, kalian enggak salah baca Sahabat. Baru-baru ini pemerintah Malaysia melalui kementerian keuangan merencanakan akan memberikan tunjangan kepada anak muda yang belum menikah. Jumlah yang diterima oleh para jomblo ini sebesar RM 100 atau sekitar 350 Rupiah. Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, mengatakan bahwa uang tersebut tak lain karena pemerintah kasihan terhadap mereka.
Di negara Malaysia sendiri ada sekitar tiga juta lebih orang yang berstatus sebagai jomblo. Sehingga jika semuanya menerima santunan, maka total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 1 Triliun. Banyak juga kan? Kira-kira bagaimana ya jika Indonesia juga menerapakan hal yang sama? Mungkin hal inilah yang akan terjadi.
Enaknya menjadi jomblo di Malaysia
Sebelumnya, kita wajib tau dulu jika kebijakan ini disebut akan pemerintah Malaysia berlalukan pada akhir Maret tahun ini. Jumlah jomblo yang akan mendapatkan uang santunan ini diperkirakan sekitar 3 juta jiwa. Nantinya, mereka akan langsung menerima uang tersebut masuk ke rekening tanpa harus ngantri bak pembagian sembako. Uang yang masuk pun sudah dalam jumlah bersih dan tak perlu lagi potong pajak. Pemberian ini ternyata tak hanya kepada para jomblo saja loh, pemerintah Malaysia juga memperhatikan kesejahteraan rakyatnya yang sudah berkeluarga. Sementara jumlah uang yang diberikan kepada setiap keluarga berbeda-beda sesuai dengan jumlah anak yang mereka miliki. Enak banget enggak sih?
Status jomblo akan berubah menjadi hal yang menyenangkan
Nah, sekarang kita analogikan jika di Indonesia ada uang jajan khusus yang diberikan kepada para jomblowan-jomblowati. Selama ini status sebagai orang yang belum punya pasangan membuat jomblo sering dianggap ngenes dan tidak beruntung. Padahal, sejatinya, menjadi jomblo bukan berarti enggak bahagia. Bahkan, banyak kok orang yang jomblo tetapi happy-happy saja, bahkan poin plusnya biasa bermain dengan siapa saja tanpa harus dikekang dan punya alasan takut sama pacar. Tapi, jika di Indonesia ada tunjangan untuk para jomblo, mungkin hal tersebut akan menjadi hal yang menyenangkan tersendiri. Semua masyarakat jomblo Indonesia merasa beruntung dan lebih istimewa dibanding mereka yang punya pacar. Lha iya dong, kita mah digaji sama pemerintah.
Jomblo bisa bermalam minggu tanpa takut bokek
Karena tak punya orang special untuk diajak bermalam minggu, maka enggak heran kalau jomblo hanya bisa berdiam diri di kamar ketika malam minggu. Yang mereka kerjakan hanya update status dan tidur manjah di atas Kasur. Kalaupun ada yang bisa diajak pergi, paling statusnya sahabat atau teman dekat. Beda lagi nih, kalau pemerintah sudah memberi uang tunjangan per bulan kepada para jomblo. Setidaknya, rutinitas yang selama ini hanya dilakukan di kamar bisa berubah. Ya, kalau punya uang pasti bisa hangout (biar enggak kelihatan jomblo-nya) tanpa harus takut bokek dong.
Enggak sedih amat kalau ditanya ‘kapan nikah?’
Pertanyaan ‘kapan nikah?’ adalah hal yang cukup horror bagi sebagian orang. Pertanyaan ini tak hanya bikin jengkel saja tetapi juga bisa menggiring seseorang melakukan tindakan keji. Ada loh yang pernah membunuh tetangganya hanya perihal pertanyaan ‘kapan nikah?’ saja. Lagi-lagi, hal tersebut karena jomblo di anggap status ‘yang lebih rendah’ jika disbanding mereka yang sudah menikah. Namun, ocehan dan pertanyaan kapan menikah tampaknya akan berkurang jika jomblo diberikan uang dari pemerintah. Itu artinya, keberadaan mereka diakui dan dianggap bukan masalah besar. Malah, mungkin banyak yang berlomba-lomba ingin menjadi jomblo saja, ketimbang pacaran tapi diselingkuhi, LDR-an, atau bahkan hanya dimanfaatkan saja.
BACA JUGA: Rakyat Malaysia Patungan Dana Saat Utang Negara Membengkak, Bagaimana dengan Indonesia?
Enak banget kan menjadi jomblo di negara tetangga. Di sana, mereka tidak diejek dan dijadikan bahan candaan, tetapi malah diberi fasilitas agar hidup makmur. Sahabat semua setuju enggak kalau peraturan ini juga ada di Indonesia? Komentar di bawah ya!