Sebagai kerajaan terbesar di Asia Tenggara, Majapahit banyak meninggalkan warisan berupa peradaban besar dan sejumlah harta yang berharga bagi Indonesia. Sayangnya, sebagian besar dari kekayaan dari leluhur tersebut banyak yang disimpan di museum luar negeri.
Meski demikian, jejak kebesaran dari sisa-sisa kerajaan Majapahit masih tetap bisa dirasakan di Indonesia. Salah satunya adalah berbagai warisan situs, perhiasan para bangsawan dan kolam segaran yang legendaris. Konon, lokasi yang disebut terakhir bahkan menjadi simbol betapa kayanya Majapahit di masa lalu. Benarkah demikian?
Emas Nusantara yang banyak disimpan di luar negeri
Semenjak keruntuhan Majapahit, Indonesia mulai dimasuki oleh pendatang asing dari tanah Eropa. Dari situlah, episode paling kelam negeri ini yang dinamakan sebagai penjajahan, telah dimulai. Dilansir dari news.okezone.com, bangsa Belanda yang tercatat sebagai pengokoloni tanah Indonesia selama ratusan tahun, ternyata banyak membawa peninggalan Majapahit dan diangkut ke negerinya.
Salah satunya adalah arca Emas Sutasoma dari abad ke-14. Bukan hanya di Belanda, banyak dari benda berharga warisan dari kerajaan yang berpusat di Mojokerto itu di bawa ke Amerika Serikat. Di antaranya adalah arca emas Bhairawa di The Metropolitan Museum of Art.
Kolam segaran yang konon menjadi simbol kekayaan Majapahit
Pada masa pemerintahan Majapahit, Kolam Segaran seolah menjadi simbol jumawa, betapa kayanya kerajaan tersebut. Menurut legenda yang dikutip dari news.detik.com, kolam seluas 375 x 175 meter persegi ini merupakan lokasi raja Majapahit menjamu tamu dari kerajaan lain. Untuk menunjukkan kekayaan kerajaan kala itu, piring-piring emas pun dibuang ke kolam ini tiap kali jamuan selesai dilakukan.
Sayang, hal tersebut kini tak ditemukan setelah kolam mengering. “Dasar Kolam Segaran berupa tanah. Tidak ada piring emas. Kalau ada pasti diserbu orang. Itu hanya cerita rakyat,” kata Juru Pelihara Kolam Segaran dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Adi Waluyo yang dikutip dari news.detik.com.
Perhiasan para bangsawan Majapahit yang disimpan di lokasi rahasia
Emas hasil peninggalan Majapahit ternyata juga menjadi sasran pencurian di era modern. Alhasil, keberadaan benda berharga itu disimpan di sebuah tempat rahasia di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Laman tekno.tempo.co menuliskan, barang peninggalan yang berjumlah 218 dan terdiri dari 60 jenis tersebut, disimpan dalam brankas dan harus dibuka oleh tiga orang yang memegang kunci.
Benda itu di antaranya adalah perhiasan berupa cincin, tusuk sanggul, rantai untuk pinggang, selempang dada, dan miniatur dewa, hewan, dan bunga dalam mitologi agama Hindu dan Budha. Beberapa bahkan ada yang berupa batu akik, miniatur patung Budha, kura-kura, naga, dan gajah yang terbuat dari emas. Perhiasan itu rata-rata memiliki kadar sebesar 16 hingga 22 karat.
Desa emas yang tersembunyi
Desa Kemasan mungkin menjadi salah perkampungan kuno yang berhasil ditemukan di abad modern ini. Bukan tanpa alasan, nama Kemasan sendiri didasarkan oleh banyaknya emas yang ditemukan di areal tersebut saat dilakukan penggalian.
Menurut Direktur Eksekutif Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, Adrian Perkasa, yang dikutip dari travel.detik.com mengatakan saking banyaknya emas yang ditemukan, sampai-sampai ada pemburu harta karun pada masa itu. Salah satunya adalah Henry Maclaine yang merupakan merintis pelestarian situs Trowulan.
BACA JUGA: 7 Fakta Kerajaan Majapahit yang Telah Dilupakan Sejarah
Indonesia patut berbangga dengan adanya kerajaan besar seperti Majapahit yang berjaya di masa lalu. Meski saat ini tak banyak dari warisannya berada di Indonesia, setidaknya kita mau menghargai dan merawat peninggalan yang masih tersisa di bumi Indonesia. Bukan hanya sekedar sebgai bentuk mengenang kebesaran Majapahit. Tetapi juga sebagai bukti bahwa Indonesia pernah menjadi negara adidaya yang kaya raya dan makmur di masa lalu.