Pilihan hidup seorang terkadang sangat membingungkan dan sulit ditebak. Jika menurut kita hak tersebut adalah kebaikan, tapi belum tentu yang lainnya berkomentar serupa. Hal semacam inilah yang dialami oleh pria asal Indonesia yang bernama Rio Vamory. Sukses berkarir di dunia perbankan Swiss yang bergengsi, siapa yang mengira jika ia akhirnya memilih untuk memutar haluan hidupnya menjadi tukang sate.
Meski terdengar konyol, namun ini adalah sebuah kejadian yang nyata adanya. Memang, profesi di dunia perbankan menjanjikan masa depan yang cerah. Namun, apa daya jika hati tak lagi sreg dan cocok untuk meneruskan karir di dalam bidang tersebut. Meski kita sebagai pembaca menyayangkan hal itu, setidaknya ada beberapa hikmah dan pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari sosok Rio Vamory berikut ini.
Tak selamanya kita bekerja untuk orang lain
Keputusan Rio banting setir menjadi pedagang sate, tentu menimbulkan sejumlah pertanyaan. Jika diamati secara seksama dengan pikiran jernih, tentu kita akan menemukan jawaban yang masuk akal. Meski bekerja dibidang yang menghasilkan banyak uang seperti perbankan, namun hal tersebut tak akan bertahan selamanya.
Suatu saat kita akan keluar karena beragam faktor. Seperti usia, kemampuan dan hal lainnya. Meski hanya menjadi pedagang sate, setidaknya kita telah mempersiapkan masa depan dengan berusaha mandiri dan jadi bos bagi diri sendiri.
Memberikan manfaat yang lebih luas dengan menjadi pengusaha
Dengan menjadi seorang pengusaha, Rio dapat memberikan lebih banyak kontribusi positif kepada Indonesia. Setelah sukses sebagai pedagang sate di Zurich, Swiss, ia berkeinginan membantu pelestarian alam di tanah kelahirannya, Sumatera.
Caranya adalah, dengan menyisihkan 1 franc Swiss atau setara Rp 15 ribu dari setiap porsi sate yang dijual. Selain itu, ia juga bisa mengenalkan produk Indonesia seperti sate ke dunia internasional. Banyak manfaatnya ya Sahabat Boombastis.
Menumbuhkan semangat kewirausahaan
Mendirikan usaha mandiri memang bukan perkara mudah, tapi juga tidak sesulit yang dibayangkan. Sama seperti yang dilakukan oleh Rio Vamory yang berpindah kuadaran dari seorang pegwai bank menjadi pengusaha kuliner. Hal ini pun diapresiasi oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang memuji dirinya.
Selain menumbuhkan semangat enterpreneur di kalangan usia muda, Rio juga sukses mempromosikan sate sebagai bagian dari makanan khas Indonesia.
“Dan, masakan yang dijual adalah sate! Satu dari lima ikon kuliner nusantara yang sedang dipromosikan kemenpar di seluruh dunia,” kata Menteri Arief Yahya yang dilansir dari jppn.com.
Melatih diri agar senantiasa mencoba sesuatu yang positif
Sebelum menjadi seorang bankir, Rio ternyata memiliki ilmu soal makan karena pernah membuat tesis tentang food truck. Ia pun tak ragu mengaplikasikan ilmunya tersebut pada sate daganganya yang diujicoba pada kalangan terbatas. Bukan hanya soal untung rugi, tapi juga aspek cita rasa dan kuantitas sate yang bisa dihasilkan dalam satu kali masak.
Eksperimen Rio ini, memberikan pelajaran penting pada kita. Ada banyak hal yang bisa dipelajari saat memutuskan untuk menjadi seorang usahawan. Meskipun hanya pedagang sate. Cari sudut pandang yang tepat, senantiasa bersabar saat melatih diri dan nikmati prosesnya. Itulah yang bisa kita dapat dari sosok Rio di atas.
Menjadikan diri sebagai pribadi yang kuat dan tahan banting
Dunia usaha selalu menjadi misteri dan tidak dapat ditebak arahnya. Berbeda jauh jika kita menjadi pegawai kantoran yang serba pasti. Dari kisah Rio di atas, kita akan belajar bagaimana memilih sebuah keputusan hidup yang cukup pelik. Dari yang biasanya digaji rutin, kini harus bekerja keras demi diri sendiri untuk bisa sekedar makan.
IMAGE
Dari dunia bisnis juga, kita akan belajar banyak hal. Seperti menghargai waktu, memaknai kegagalan, dan membuat kita semakin tangguh dalam menyikapi hidup. Jika suatu saat orang lain bingung karena kehilangan pekerjaan, kita pun tengang karena telah berhasil mencukup diri sendiri.
Kisah Rio vamory di atas memang sangat menarik. Ada banyak hal yang bisa kita petik, dari keputusannnya berjualan sate daripada meneruskan karir sebagai pegawai bank. Satu hal yang perlu Sahabat Boombatis ingat, tak selamanya kita bekerja untuk orang lain. Ada sebuah masa di suatu saat nanti, kita harus bekerja mandiri untuk diri sendiri.