Bonus bagi atlet peraih medali di Asian Games 2018 sungguh tumpeh-tumpeh. Sebelumnya, Boombastis.com sudah mengulasnya dalam artikel berjudul Tembus Miliaran! Begini Melimpahnya Bonus yang Diterima Para Atlet Kita di Asian Games 2018. Bonus yang diterima atlet peraih medali di Asian Games 2018 merupakan uang tunai hingga kesempatan menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Berbeda lagi dengan atlet badminton yang sedang tenar-tenarnya.
Beberapa hari lalu, Jonatan Christie, Anthony Ginting, Fajar Alfian dan Rian Ardianto mendapatkan tambahan bonus dari “crazy rich Asians”—alias orang-orang kaya di Indonesia. Mereka berkesempatan belanja sepuasnya di gerai Louis Vuitton maupun Hermes, Plaza Indonesia. Sosok yang disebut sebagai crazy rich Asians inilah yang membuat netizen penasaran dan menuai perdebatan. Dilansir dari tweet-tweet netizen, Boombastis.com mendapat 4 nama yang kira-kira rela menghabiskan uangnya untuk menraktir Jojo dan kawan-kawan.
Istri Michael Bambang Hartono, gunakan bonus dari Asian Games 2018
Berkat kemenangan Michael Bambang Hartono di cabang olahraga bridge Asian Games 2018, dirinya kembali menjadi sorotan. Terlebih lagi ketika netizen twitter bingung bagaimana Kemenpora memberikan bonus padanya. Secara, Bambang Hartono pernah menjadi orang terkaya dunia versi Forbes. Belum lagi ia pemilik saham terbesar di Bank Central Asia (BCA) serta bos besar PT Djarum.
Hal ini membuat netizen berimajinasi bahwa bonus kemenangan Bambang Hartono di Asian Games 2018 digunakan sang istri untuk menraktir Jonatan Christie dan kawan-kawan. Namun, netizen twitter bernama @timmymalachi menyebutkan bahwa bonus Bambang Hartono seutuhnya akan dialokasikan untuk pembinaan atlet-atlet Indonesia.
Tessa Hartono, penguasa gerai Louis Vuitton di Indonesia
Selesai urusan dengan istri Michael Bambang Hartono, netizen tak kehilangan akal. Mereka pun menyebut putri dari bos besar PT Djarum, Tessa Hartono. Memang ada kemungkinan besar, melihat PT Djarum memiliki pelatihan khusus untuk cabang olahraga bulu tangkis.
Selain itu, netizen juga menyebut Tessa Hartono yang memiliki gerai Louis Vuitton di Indonesia. Dilansir dari berbagai sumber, Tessa Hartono memang merupakan CEO dari pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta. Sehingga, bukan sebuah hal yang mengejutkan jika ia akhirnya memberondong para peraih medali di cabang badminton untuk belanja sepuasnya di sana.
Thania Muljadi, dibuktikan oleh foto!
Bukan lagi perkiraan di angan-angan, netizen menyebut Thania Muljadi karena ada bukti foto yang tersebar di media sosial. Tampak seorang wanita berbaju putih sedang berbincang dengan para atlet yang sedang menenteng tas belanjaan bertuliskan Louis Vuitton. Thania Muljadi merupakan cucu dari Kartini Muljadi, pebisnis Indonesia yang pertama kali masuk dalam majalah Forbes.
Di kala saudara laki-lakinya, Richard Muljadi sedang berkelut menghadapi polisi, Thania dengan murah hati mengapresiasi para peraih medali cabang olahraga badminton Asian Games 2018, dengan cara menraktir mereka. Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Thania Muljadi, netizen pun percaya bahwa acara traktir-menraktir atlet ini didalangi olehnya.
Bu Dendy, kata netizen bayarnya langsung pakai uang cash!
Tak hanya para konglomerat alias old money Indonesia saja yang disebutkan netizen. Bu Dendy juga masuk dalam perkiraan mereka, loh. Bagaimana tidak, video yang sempat viral beberapa waktu lalu membuat netizen percaya seberapa tajir bu Dendy.
Selain kemungkinan ia membelanjakan Jonatan Christie dan kawan-kawan ini, netizen juga berpikiran bahwa bu Dendy bakal membayar belanjaan para atlet dengan menggunakan uang cash. Ya, untung-untung saja jika uangnya tidak dilemparkan pada penjaga gerai Louis Vuitton, kan bisa viral kembali, tuh.
4 nama di atas memang hanya tebak-tebakan netizen saja. Hingga saat ini, sosok yang disebut crazy rich Asians atau Indonesian ini juga masih merahasiakan identitasnya. Dikutip dari kumparan.com, para penjaga gerai Louis Vuitton pun menolak memberi tahu siapa bos besar di balik acara plesir Jonatan Christie dan kawan-kawan ini. Meskipun begitu, para konglomerat ini mustinya kita acungi jempol, ya, secara enggak langsung kan berarti mereka mendukung dan ikut mensejahterakan kehidupan atlet-atlet Indonesia.