Menggapai kesuksesan di masa depan, tentu menjadi idaman bagi setiap orang. Sayang, jalan terjal yang terkadang merintangi, kerap membuat mereka putus asa di tengah jalan. Berbeda dengan sosok gadis satu ini. Meski hidup kekurangan sebagai anak pemulung, ia ternyata mampu meraih kesuksesan.
Firna Larasanti, anak dari seorang pemulung barang bekas itu ternyata merupakan sosok yang sukses dalam bidang pendidikan. Ia berhasil meraih predikat cum laude dan menjadi sarjana pada upacara wisuda sarjana di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes). Di balik suksesnya tersebut, terselip sebuah perjuangan berat yang dihadapinya.
Kedua orang tuanya bukanlah orang berada. Mereka hanyalah pekerja serabutan yang pendapatannya tidak menentu. Ayahnya Misiyanto, bekerja sebagai buruh bangunan. Namun, ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan memulung barang bekas. Suswanti sang ibu, kerap menjadi buruh cuci atau membantu suaminya memulung. Firna sendiri bahkan sempat ikut bekerja serabutan demi meringankan beban kedua orang tuanya.
“Saya pernah memungut cengkeh di perkebunan, jaga warung orang di pasar, hingga mengajar di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),” ujar Firna yang dilansir dari regional.kompas.com.
Beruntung, Firna berhasil mendapatkan beasiswa Bidikmisi untuk masuk kuliah. Sayang, dana tersebut kadang tidak cukup untuk menutupi beban perkuliahan yang semakin bertambah. Terutama pada saat pembuatan skripsi.
“Bidikmisi biaya pendidikan alhamdulilah digratiskan semua, per bulan juga mendapat uang saku Rp 600.000. Namun, terkadang pembiayaan kuliah lebih (dari itu), terutama saat skripsi,” ujarnya yang dilansir dari regional.kompas.com.
Firna sungguh beruntung memiliki kedua orang tua yang mendukung cita-cita anak mereka. Meski pendapatan sehari-hari tergolong mepet, Misiyanto dan Suswanti mempunyai harapan besar yang disandarkan di bahu putra-putrinya.
“Walaupun saya hanya lulus SD dan suami saya tidak tamat SD, namun kami berdua sepakat ingin anak-anak harus mengenyam pendidikan tinggi. Jadi apa pun harus diusahakan, alhamdulilah anak-anak juga dapat beasiswa,” kata Suswanti yang dilansir dari regional.kompas.com.
Berkat skripsi Firna yang berjudul “Marketing Politik Pasangan Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti”, putri kedua dari tiga bersaudara itu hanya memerlukan waktu 3 tahun 10 bulan untuk meraih gelar sarjana Ilmu Politik Unnes dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,77.
Sukses yang diraih oleh Firna di atas, tentu melewati beragam cobaan yang tak mudah. Beruntung, ia senantiasa didukung oleh kedua orang tuanya meski hidup dalam himpitan kekurangan. Sebuah keberhasilan lahir berkat usaha dan kerja keras. Bukan dari menghiba dan memelas penuh drama. Salut ya Sahabat Boombastis.