Beberapa waktu lalu, artis kita yang bernama Mona Ratuliu sedang dihujani banyak pertanyaan nih di akun instagramnya. Bukan tentang kabar buruk, tapi netizen mempertanyakan mengapa wajah anak bungsunya seperti ada bercak putihnya. Nah, di akun instagramnya juga ibu dari tiga anak itu mengungkapkan kalau itu adalah Pityriasis Alba.
Kalau kalian melihat sepintas, kemungkinan besar mengira jika itu adalah panu. Padahal, sebenarnya itu bukan panu Sahabat Boombastis. Sebab, dilansir dari republika.co.id kalau bercak putih tersebut memiliki sisik dan bentuknya pun tidak beraturan. Nah, itu dia perbedaan umumnya. Untuk lebih jelasnya, simak terus ulasan di bawah ini.
Penyebabnya masih belum bisa dipastikan
Banyak yang bilang kalau Pitryasis Alba ini merupakan akibat dari terpapar sinar matahari terlalu sering. Sebab, banyak orang yang mengeluh Pityriasis Alba muncul setelah menghabiskan waktu di luar ruangan. Namun menurut Dr. Niken Wulandari SpKK menyebutkkan kalau sinar matahari bukanlah penyebab utama karena belum terbukti secara ilmiah.
Beberapa ahli pun juga memiliki pendapat yang sama dan mempunyai alasan lain dari penyebabnya. Dikutip dari republika.co.id, para ahli menganut teori jika Pityriasis Alba terjadi karena si penderita sebelumnya mengidap Dermatitis Atopik atau kulit sensitif. Sehingga bisa disimpulkan kalau sinar matahari hanyalah faktor pendukung munculnya saja bukan penyebab utamanya.
Tidak disertai dengan gejala-gejala
Untuk Pityriasis Alba ini ternyata tidak memiliki gejala sebelum muncul Sahabat Boombastis. Dikutip dari schoolpouringrights.com, kalau bercak-bercak putih akan muncul dengan sendirinya. Kemudian, beberapa orang mengalami perbedaan saat kemunculan bercak putih ini.
Dilansir dari schoolpouringrights.com, bahwa ada orang yang mengalami gatal dan tidak. Jadi itu semua tergantung dari kulit orang tersebut. Selanjutnya, Dr. Niken Wulandari SpKK menyebutkan kalau Pityriasis Alba itu memiliki ukuran yang bermacam-macam. Mulai dari diameter dua sampai empat sentimeter dan juga menimbulkan sisik pada kulit.
Bisa menyerang segala kalangan
Bercak putih yang mirip dengan panu ini bisa menyerang siapa saja Sahabat Boombastis. Mulai dari anak-anak hingga dewasa muda. Kira-kira rentangan usianya menurut schoolpouringrights.com adalah tiga sampai 16 tahun.
Meski begitu, Pityriasis Alba tidak menutup kemungkinan bisa menyerang usia dewasa sampai lanjut Sahabat Boombastis. Tergantung pada keadaan kulit dari masing-masing orang. Nah, selain itu, penyakit kulit satu ini juga kemungkinan besar menyerang orang yang memiliki kulit gelap.
Cara mengatasinya cukup mudah
Jika kalian atau kerabat dekat terserang Pityriasis Alba, cukup mudah kok untuk mengatasinya. Bisa dengan menggunakan krim steroid ringan untuk mempercepat kembalinya warna kulit menjadi normal. Selanjutnya, kalian bisa membeli obat yang berbahan dari teripang emas.
Teripang emas ini ampuh menyamarkan dan menghilangkan Pityriasis Alba dikarenakan menurut Dr Oetjoeng Handajanto Sukajadi, kandungan Cell Growth Factor di dalamnya mampu merangsang regenerasi sel dan jaringan kulit yang telah rusak. Jika dirasa pengobatan-pengobatan di atas masih belum menunjukkan dampak kesembuhan, kalian bisa menggunakan cara lain. Adalah dengan menjalani terapi sinar di klinik dokter spesialis kulit.
Ada pencegahan yang bisa kalian lakukan
Pityriasis Alba ternyata bisa sekali untuk dicegah Sahabat Boombastis. Untuk mencegahnya, kalian dapat menggunakan pelembab setelah mandi. Ini dilakukan supaya kulit tetap lembab sehingga tidak memancing pertumbuhan dari Pityriasis Alba.
Selain itu, kalian juga bisa memakai tabir surya dengan SPF 30. Penggunaan tabir surya ini sebaiknya diterapkan jika kalian beraktivitas di luar rumah. Supaya matahari tidak secara langsung menyerang kulit kalian.
Meskipun Pityriasis Alba tidak menular dan membahayakan penderitanya, tapi alangkah baiknya segera diatasi. Selain membuat kulit bersisik, itu bisa mengganggu penampilan juga. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan ke dokter jika ada yang aneh pada kulit kalian termasuk Pityriasis Alba ini.