Perjuangan dan usaha keras, memang tak pernah mengkhianati hasil akhirnya. Asal ada kemauan dan tekad bulat, semua hal maupun masalah yang menghadang pasti akan menemukan solusinya. Resep sukses ini jugalah yang ternyata telah lama diterapkan oleh tokoh olahragawan Indonesia. Khususnya atlet lari.
Baru-baru ini, nama Indonesia melambung di mata dunia berkat prestasi salah seorang atletnya di cabang olahraga lari. Ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang berlokasi di Tampere, Finlandia, menjadi momen tak terlupakan bagi Lalu Muhammad Zohri. Tidak hanya dirinya saja. Perjuangan keras beberapa atlet lari di bawah ini juga bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi.
Triyaningsih, pahlawan lari Indonesia
Wanita kelahiran 15 Mei 1988 ini, merupakan atlet lari jarak jauh terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagai pembuktian, ia mampu meraih medali emas di SEA GAMES 2007 (5.000 meter dan 10.000 meter), 2009 (5.000 meter dan 10.000 meter), 2011 (5.000 meter, 10.000 meter, dan marathon), 2013 (10.000 meter), 2015 (5000 meter dan 10.000 meter).
Sederet prestasi tersebut juga ditunjang dengan beragam latihan keras. Rahasianya? Dilansir dari kumparan.com, Triyaningsih ternyata rajin mengkonsumsi madu dan menjaga ritmenya dalam berlatih. Bahkan sejak kecil, ia telah dilatih untuk melahap porsi berlari jarak jauh. Kombinasi makanan dan latihan inilah yang membuatnya berjaya di lintasan.
Darmiyanto sang legenda atletik Indonesia
Usianya yang telah senja, tak mengurangi semangat Darmiyanto untuk terus berlari di lintasan atletik. Karirnya awalnya dimulai pada 1968, saat dirinya masih muda. Ia aktif di nomor lari jarak pendek, menengah 5.000 meter hingga 10.000 meter dan lari marathon. Bahkan hingga usianya yang telah mencapai kepala delapan, ia kerap turun di ajang lari veteran luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Australia.
Rahasianya? Ternyata sang kakek kerap berlari dengan menempuh jarak sejauh 11 kilometer tiap hari. Dengan begitu, kebugaran tubuhnya tetap terjaga meski telah lanjut usia. Dilansir dari kompas.com, ia telah menyabet 9 piala dan 171 medali dari berbagai lomba lari yang ia ikuti. Sayang, segudang prestasinya tak secerah hidupnya saat ini. Di masa tua, Darmiyanto terpaksa menjadi tukang becak untuk menyambung hidup.
Suryo Agung Wibowo, manusia tercepat di Asia Tenggara
Catatan waktu 10,17 detik pada ajang SEA Games 2009, Laos di nomor 100 meter, belum terpecahkan hingga saat ini. Saat itulah, Suryo Agung Wibowo dijuluki sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara. Namun, prestasi yang diraihnya tersebut bukannya semudah membaik telapak tangan. Ada usaha dan perjuangan keras di balik kesuksesannya itu.
Saat menjalankan ibadah puasa, Suryo ternyata tetap giat berlatih. Rasa haus dan lapar yang menggodanya, mencoba ia tepis dengan semangatnya yang tinggi. Dilansir dari indosport.com, Suryo juga menyarankan agar mengkonsumsi pisang atau susu cokelat agar nutrisi tubuh tetap terjaga dengan jangka waktu 45 menit saat latihan. Selain itu, dirinya juga sempat menekuni olahraga sepak bola, dan lompat tinggi semasa sekolah. Hal itulah yang kemudian membentuk sosoknya menjadi atlet lari tangguh di masa depan.
Dedeh Erawati, Ratu Lari Gawang Indonesia
Olahraga lari gawang seakan telah menyatu dalam diri seorang Dedeh Erawati. Memulai karir sejak 1997, sederet prestasi tingkat nasional dan internasional pun berhasil disandangnya. Seperti 4 medali emas di kategori Masters dalam kejuaraan USATF Masters Indoor Track and Field Championship 2018 di Maryland, Amerika Serikat dan Canadian Masters Athletics Indoor Track & Field Championships di Toronto, Kanada
Tak mudah meraih prestasi yang demikian prestisius. Untuk itu, latihan dan persiapan Dedeh pun tak main-main. Selain lari yang menjadi rutinitas, ia juga kerap melakukan olahraga angkat beban dan sprint dengan menggunakan parasut sebagai beban di belakangnya. Meski terlihat estrim, hasil latihannya itu ternyata memberikan hasil yang positif.
Lalu Muhammad Zohri, bintang masa depan Indonesia
Indonesia patut berbangga memiliki seorang atlit muda seperti Lalu Muhammad Zohri. Prestasinya di ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20. Torehan waktu 10,18 detik, menjadi pembuktian bagi dirinya sebagai atlet lari potensial di masa depan. Meski demikian, raihan prestasinya itu bukannya datang dalam sekejap. Zohri harus melalui berbagai tantangan dan kondisi kekurangan. Bahkan saat berlatih.
Selain kemiskinan yang mendera kehidupannya, Lalu Muhammad Zohri merupakan anak yatim piatu. Namun, ia tak menyerah untuk berjuang di tengah-tegah keterbatasan. Ia bahkan kerap tak memakai alas kaki saat berlatih lari karena tak mampu membelinya. Perjuangan kerasnya terbayar lunas di ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20. Lalu Muhammad Zohri berhasil keluar sebagai pemenang dalam perlombaan internasional tersebut.
Ada banyak cara dan jalan positif untuk merah kesuksesan. Kesemuanya, tentu harus dibarengi dengan mental yang kuat dan semangat positif untuk maju. Halangan dan rintangan yang ada, bisa dijadikan sebagai latihan untuk membentuk pribadi yang berkarakter juara. Hanya do’a, semangat dan terus berlatih keras yang bisa kita upayakan. Selebihnya, hanya Tuhan yang menentukan. Semangat ya Sahabat Boombastis.