Selasa, 10 Juni 2018 Bandara Juanda Sidoarjo mendadak rame oleh teriakan memanggil nama Egy dan beberapa awak media juga sigap memburunya untuk mencari berita. Usut punya usut, malam itu bintang Indonesia di Eropa, yang telah ditunggu-tunggu baru saja datang dari Polandia. Kehadirannya seperti menjadi jawaban dari keraguan banyak pihak tentang tidak bisa mainnya ia di pagelaran AFF U-19 tahun ini.
Sebelum bisa kembali seperti sekarang tersiar akbar apabila pemain nomor sepuluh tidak diizinkan klub Lechia Gdansk untuk membela panji merah putih. Persiapan klub untuk menyambut Liga Polandia dan tidak terdaftarnya kompetisi tersebut dalam agenda FIFA jadi alasannya. Terlepas dari hal tersebut kedatangannya tetaplah menyimpan nilai positif dan negatif untuk dirinya dan juga Timnnas. Seperti contoh kepulangannya itu bisa mengganggu proses adaptasi di Eropa. Namun di sisi lain bisa membuat kekuatan Garuda Muda bertambah. Lalu seperti apakah plus minus tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
Egy menambah kekuatan Timnas di untuk ladeni Malaysia
Dalam ajang ini, Malaysia pastinya bukan tim yang bisa dianggap remeh oleh Timnas. Juara grup B tanpa kalah dan kenangan kalah 4-1 di Kualifikasi Piala Asia 2017 menjadi alasannya. Tim negeri jiran ini layaknya batu kerikil yang kerap menjegal langkah Indonesia. Kendati bukan perkara mudah menjinakkan negeri tetangga tersebut, namun peluang Indonesia tetaplah terbuka lebar untuk bisa mengalahkan mereka.
Apalagi kini Garuda Nusantara bertambah kekuatan dengan masukan Egy Maulana Vikri. Kehadirannya menjadi pelengkap pazel Timnas U-19 yang kini tampil mengandalkan kecepatan sektor sayapnya. Insting golnya juga bisa jadi penawar dari kerapnya anak-anak asuh Indra Sjafri yang seret dalam urusan mencetak gol. Tercatat dalam pagelaran serupa tahun lalu pemain ini adalah top skorenya. Jadi tak berlebihan apabila menganggap aksinya akan sangat memengaruhi kemampuan Timnas dalam ladeni Malaysia.
Kedatangannya menjadi jawaban kebuntuan gol Timnas
Kekalahan menghadapi Thailand kemarin tidak hanya menimbulkan luka saja. Namun juga menjadi gambaran bagaimana masih banyak kekurangan di tubuh Timnas. Apalagi menyoal tentang bagaimana para pemain bisa menciptakan sebuah gol. Dari empat pertandingan mereka hanya bisa ciptakan 10 gol. Padahal di ajang yang sama tahun lalu mereka digdaya dengan 19 golnya. Tak berlebihan apabila ketidakhadirnya Egy di lini serang menjadi salah satu penyebabnya.
Hal ini dibuktikan dengan produktivitasnya tahun lalu dengan 8 gol menjadi yang terbanyak. Jadi bisa dikatakan hadirnya pemain ini bisa menjadi jawaban akan permasalahan tersebut. Berkaca dari beberapa laga yang telah dijalani Timnas, pemain Lechia Gdansk juga bisa mendongkrak performa penyerang seperti M Rafli, Saddil, Witan Sulaiman ditambah Todd Rivaldo. Apalagi mereka sudah terbukti bertaji di beberapa laga.
Hadirnya di kompetisi ini jadi boomerang kariernya di Eropa
Sebagai seorang yang baru meniti karier di Eropa, kepulangan Egy ke Indonesia tetaplah menyimpan risiko untuk dirinya. Kendati dalam laporan banyak disebutkan telah mendapatkan ijin. Persiapan Lechia Gdansk untuk menyambut kompetisi Polandia musim depan seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menari perhatian pelatih. Apalagi menurut pelatih klub Eropa itu dirinya sangat membutuhkan banyak adaptasi untuk bisa bersinar di kesebelasan tersebut.
Dengan pulangnya ia untuk beberapa laga Timnas, pastinya akan membuatnya kehilangan kesempatan untuk berkembang bersama Lechia Gdansk. Kalau sudah begini dirinya akan sangat dimungkinkan untuk kehilangan kepercayaan pelatih. Atau bahkan bisa tersingkir dari jajaran pemain inti klub tersebut. Apa yang dialami Syamsir Alam yang dianggap tidak indisipliner oleh klub DC United, agaknya dapat menjadi pelajaran untuk pemain nomor 10 tersebut.
Perjalanan panjang tak menjamin performanya akan maksimal
Jam 21.00 menjadi waktu kedatangan Egy Maulana Vikri dari Polandia. Waktu yang juga menjadi penanda apabila pemain ini telah melakukan selama 24 jam lamanya dari negara tersebut. Dengan kondisi macam itu, timbul pertanyaan apakah ia benar siap untuk laga ini? ditambah sebelum datang Egy juga sedang melakukan pemusatan latihan. Kondisi yang pastinya akan berpengaruh dengan kebugaran kala menyambut laga semifinal AFF 2018.
Laga menjamu Malaysia yang digelar Kamis 12 Juli 2018. Akan menjadi waktu yang mepet untuk Egy, pasalnya ia harus membagi istirahat dan juga adaptasi bersama tim. Apabila tak pintar menjaga kebugarannya penampilan pemain ini bisa jauh dari standar. Kalau hal tersebut terjadi kehadiran menjadi hal mubazir untuk skuad Garuda Nusantara yang harus berjuang untuk bisa Juara.
Kedatangan Egy Maulana Vikri ke Indonesia pastinya bukan sebuah kekeliruan. Bahkan ia bisa menjadi senjata yang menakutkan seperti saat Piala AFF tahun lalu. Namun tetap saja kepulangannya menyimpan sisi negatif dan positif untuk karier dan juga Timnas. Cenderung kemanakah dampaknya ke depan, hanya waktu yang akan bisa menjawab hal tersebut.