Beberapa hari yang lalu seorang pemain asal Lhokseumawe menjadi buah bibir di kalangan pencinta bola nasional. Bukan lantaran prestasi yang hebat, Andri Syahputra digunjingkan oleh banyak orang di tanah air lantaran ketidakinginan membela Timnas. Hal tersebut juga membuatnya memilih Qatar sebagai negara yang akan dibela di ajang internasional. Lama menimba ilmu di negara Asia Timur itu disebut-sebut jadi alasan ia menolak kenakan seragam merah putih.
Keputusan yang pastinya tidak bisa diperdebatkan atau disalahkan oleh siapa saja. Apalagi kejadian seperti ini banyak sekali di jagad sepak bola luar negeri sana. Selain itu ada atau tidaknya pemuda 19 tahun ini Indonesia tetaplah butuh banyak hal untuk menjadi juara atau berjaya. Selalu hadirnya ribuan bakat sepak bola tanah air setiap tahun juga membuat pindahnya Andri Syahputra bukan masalah yang besar. Apalagi kini juga banyak pemain muda tanah air berlatih di luar negeri.
Di balik keputusan penyerang Al-Gharafa Sports Club memilih Qatar ada hal yang sangat menguntungkan untuknya. Ia sangat berpotensi untuk bisa berlaga di ajang empat tahunan yakni Piala Dunia. Bahkan apabila nanti dipilih ia dan timnya tidak perlu capek-capek untuk jalani babak kualifikasi. Hal ini bisa terjadi lantaran negara yang dipilihnya ini telah diputuskan menyelenggarakan event akbar jagad sepak bola dunia tersebut. Saat ini Andri 19 tahun empat tahun lagi ia 23 usia yang layak untuk masuk tim senior.
Kehadiran Andri bisa memperkuat Qatar untuk ajang tersebut bisa dikatakan terbuka lebar. Seperti apa yang dikutip dari Bolasport.com, menurut orang dekatnya Timnas negara Asia Timur tersebut membutuhkan ia untuk bisa membela panji The Marron. Sebuah hal yang wajar, pasalnya pemain ini memang memiliki kemampuan yang luar biasa. Bahkan ia memiliki kontribusi besar untuk Qatar dalam bidang sepak bola. Kondisi inilah yang juga membuatnya diberi apresiasi bisa mempunyai kewarganegaraan negara tersebut.
Bakat besar Andri Syahputra sebagai pesepak bola, tentunya tidak diragukan lagi. Kehebatannya dalam mengolah si kulit bundar kerap diberitakan oleh media Qatar. Bahkan saat membela negara Asia Timur melawan Inggris kemampuannya diwaspadai. Kiprahnya di sana terbilang tidak biasa-biasa saja lho sobat olahraga ku, melansir Bolalob, dirinya adalah top skore dan best player di Aspire Academy dan Al-Gharafa Sc.
Apa yang dilakukan pemuda ini pastinya tidak bisa dikatakan baik atau buruk. Meski ke depan kariernya akan lebih bagus lantaran berpeluang main di Piala Dunia. Seperti keputusan lain kita sebagai pencinta bola tanah air harus tetap memberikan respect untuknya. Hal macam ini juga dapat menjadi masukan untuk PSSI agar lebih memperhatikan talentanya.