Sebelum dikenal Piala Dunia seperti sekarang, Jules Rimet menjadi sebuah trofi agung jagad sepak bola yang banyak diperebutkan. Mampu memilikinya menjadi sebuah pencapaian paling besar bagi seorang pesepak bola kala itu. Dalam sejarahnya Jules Rimet digunakan dari tahun 1930-1970 dipersembahkan untuk negara pemenang Piala Dunia.
Namun keagungan Jules Rimet kerap ternoda dengan nasib sial yang kerap menghampirinya. Mulai dari pencurian sampai diincar Nazi menjadi sekelumit piala tersebut. Persoalan-persoalan itulah pada akhirnya membuat Jules Rimet kini tidak digunakan lagi. Bahkan ada berita mengatakan apabila ia yang asli sudah lenyap seperti ditelan bumi. Lalu seperti apakah kisah nahas penghargaan pertama Piala Dunia ini? Untuk mengetahui simak ulasan berikut.
Menjadi incaran Nazi saat berada di negeri Pizza Italia
Sebelum berada di Italia, Jules Rimet pertama kali dimiliki oleh Uruguay yang menjadi pemenang Piala Dunia 1930. Baru setelah delapan tahun berselang lambang tertinggi sepak bola itu berada di Italia. Kemenangan di ajang Piala Dunia 1938 menjadi penyebab dirinya bisa berada di benua biru. Namun tak bertahan laman di sana, Jules Rimet sudah diganggu dengan datangnya Nazi di semenanjung bagian utara negeri Menara Pisa tersebut. Hadirnya aliansi tersebut ternyata juga menginginkan sang piala agung tersebut. Kondisi yang pada akhirnya membuat Jules Rimet harus disembunyikan agar tidak dicaplok bala tentara Nazi itu.
Hilang saat berada di acara pameran kartu pos Inggris
Setelah kasus di Italia Jules Rimet terbang ke negara benua biru lainnya. Namun kembali alami nasib yang nahas saat berada di Inggris. Dilansir laman Tirto.Id, ketika di negara Ratu Elizabeth tersebut Trofi Jules Rimet hilang dicuri orang saat berada di acara pameran kartu pos. Kondisi yang langsung menggegerkan seluruh khalayak ramai. Hal ini juga mengancam terlaksananya Piala Dunia 1966 yang akan dilaksanakan empat bulan ke depan saat itu. Tapi hal tak terduga muncul ketika seorang anjing dan majikannya berhasil menemukannya. Untuk sekian kalinya Jules Rimet lepas dari lubang jarum.
Sekali lagi hilang saat berada di tanah Brasil
Dari berbagai negara yang berhasil memenangi Jules Rimet, Brasil menjadi yang paling beruntung. Hal tersebut lantaran negeri samba diperbolehkan memiliki secara permanen. Dilansir dari laman Historia, alasan lain Brasil bisa memiliki Jules Rimet secara utuh dikarenakan mereka berhasil memenangi Piala Dunia sebanyak tiga kali. Seperti kasusnya di Inggris, saat di benua Amerika, piala agung insan sepak bola itu juga alami nasib nahas. Jules Rimet kembali berhasil digondol maling saat berada di markas Federasi Sepak Bola Brasil di Rio De Jenirio. Keadaan ini menjadi awal mula Jules Rimet yang asli hilang selamanya.
Nasibnya kini menjadi emas yang tak tahu juntrungnya
Seperti yang telah diungkapkan tadi, raibnya Jules Rimet di Brasil menjadi akhir kiprah trofi tersebut di dunia. Dilansir laman, PanditFootball penghargaan tertinggi Piala Dunia tahun 1930-1970 itu telah dilebur menjadi emas. Tersangka yang melakukan hal tersebut adalah pedagang emas asal Argentina yakni Juan Carlos Hernandez. Berkat hal tersebut juga kini Jules Rimet hanya bisa ditemui replikanya saja. Besar harapan apabila trofi Piala Dunia saat tidak pernah mengalami nasib yang sama dengan pendahulunya.
Sebagai sebuah penghargaan awal untuk negara pemenang piala dunia, apa yang dialami Jules Rimet menjadi sebuah kisah konyol tapi juga mengharukan. Bagaimana bisa lambang tertinggi sepak bola hilang dengan begitu mudah. Kini yang tersisa dari Jules Rimet hanyalah kisah sejarahnya yang besar.