Setiap negara pasti mempunyai lembaga rahasia tertentu, guna melindungi kepentingan rakyat maupun pemerintahannya. Seperti halnya dengan Indonesia, ada banyak organisasi khusus yang dirancang dengan tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya adalah Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN. Lembaga yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi ini, mempunyai misi rahasia. Khususnya pada di ruang digital.
Semakin canggihnya perkembangan teknologi dan informasi, membuat para kriminal maupun aksi terorisme berkembang subur di dalamnya. Maka dari itu, dibutuhkan organisasi khusus yang bertugas menanggulangi masalah tersebut. Kehadiran BSSN sebagai dinas rahasia negara, tentu sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Hasil dari revitalisasi Lembaga Sandi Negara di bidang yang spesifik
Resmi berdiri pada 2017 silam, Badan Siber dan Sandi Negara merupakan lembaga teknis kementrian yang disahkan oleh Presiden Joko Widodo. BSSN bukanlah sebuah organisasi baru. Keberadaannya merupakan hasil revitalisasi dari Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Bisa dibilang, BSSN merupakan gabungan antara dua organiasi besar di bidang intelijen antara Lemsaneg dan Badan Siber Nasional.
Menjaga Indonesia dari serangan Siber
Tugas berat tengah menanti BSSN ke depannya. Sebagai tulang punggung negara di ruang maya, lembaga ini bertugas untuk menfeteksi, mencegah, dan menjaga keamanan siber Indonesia. Selain itu, BSSN juga bertanggung jawab membangun pondasi yang cukup vital. Terutama yang berkategori milik pemerintah atau negara, dengan tujuan akhir memperkuat pertahanan dan keamanan nasional.
Tugas spesifik untuk misi-misi pengawasan secara digital
Semakin meningkatnya tindak kejahatan yang menggunakan ruang maya, BSSN mempunyai beberapa fungsi spesifik untuk menanggulangi hal tersebut. Di antaranya adalah, persandian, diplomasi siber, pusat manajemen krisis siber, mengidentifikasi serta melakukan proteksi terhadap jaringan serta pemulihan serangan siber canggih. Mirip dengan National Security Agency-nya Amerika Serikat lho Sahabat Boombastis.
Gunakan teknologi buatan lokal untuk melindungi Indonesia
Pada prakteknya di lapangan, BSSN berencana akan menggunakan teknologi dalam negeri untuk mendukung kinerjanya. Rencananya, lembaga tersebut akan melakukan sebuah modifikasi dan penyesuaian tertentu pada teknologi yang ada. Semua dirancang secara spesifik dengan mengikuti pola serangan siber yang lazim terjadi di saat ini.
Indonesia butuh dana triliunan rupiah untuk mengamankan Indonesia
Untuk menjaga kemanan siber Indonesia, BSSN membutuhkan sedikitnya anggaran sebesar Rp 22 Triliun. Selain keperluan operasional, dana besar tersebut digunakan untuk pengadaan peralatan canggih dan melatih serta menambah sumber daya manusia (SDM). Saat ini, BSSN banyak diisi oleh tenaga ahli dari Lembaga Sandi Negara. Ke depannya, mereka juga akan merekrut tenaga profesional dari TNI, Polri yang mempuni di bidang intelijen.
Sudah seharunsya Indonesia mempunyai sebuah badan khusus yang menjamin kemanan dunia maya di masyarakat. Diharapkan, BSSN nantinya bisa mencegah sekaligus melindungi kepentingan negara dari serangan siber yang dilakukan oleh negera asing maupun kelompok teroris.