Penjara merupakan lapas untuk memberikan hukuman berupa kurungan kepada para narapidana. Tujuannya adalah untuk memberikan efek jera dan membatasi ruang gerak para criminal agar tak kembali beraksi. Setiap narapidana dimasukkan ke dalam sel sesuai dengan kejahatan yang mereka lakukan.
namun, beberapa penjara sering menerapakan aturan yang tak wajar dan dianggap tidak manusiawi kepada para napi tersebut. Seperti salah satu penjara di Vietnam yang membantai habis-habisan penghuninya tanpa pandang bulu. Tak mau kalah dengan hal tersebut, ISIS yang diketahui sebagai organisasi teroris terkaya di dunia juga mempunyai penjara yang dianggap terapkan hal brutal. Lengkapnya, beginilah yang terjadi dalam penjara yang disebut sebagai Al Bab ini.
Sebuah ruangan yang disebut The Coffin
Kamu tentu tau bagaimana radikalnya pergerakan ISIS bukan? Tak usah jauh-jauh, tragedi bom yang terjadi di Indonesia bisa disimpulkan karena ulah kaki tangan kelompok ini. Nah, di Suriah, ISIS sangat kejam dan tak manusiawi dalam menghukum tahanan perangnya. Salah satu ruang yang paling terkenal dari penjara Al Bab adalah The Coffin atau peti mati. Ruangan ini berupa tempat yang panjangnya tak sampai 50 cm, sehingga yang bisa dilakukan oleh para tahanan hanyalah berdiri sampai lemas dan kehilangan tenaga.
Cara penghukuman tahanan baru
Bagi para newbie alias orang baru, mereka akan dimasukkan ke dalam ruangan sempit The Coffin tersebut dan baru akan dikeluarkan setelah 40 hari. Tak heran kalau semua tahanan dipenjara ini mencoba berbagai aksi bunuh diri untuk mengakhiri kehidupan mereka. Bahkan, di salah satu pintu penjara tahanan menulis ‘semua pintu di sini tertutup, kecualipintu-MU ya Allah’. Iya lah, mungkin mati menjadi pilihan tepat dibanding harus tersiksa dalam waktu yang lama.
Perlakuan kepada tahanan wanita yang dijadikan budak pemuas nafsu
Fakta mengerikan lain adalah perempuan tahanan perang juga ikut disekap di sini. Mereka tak hanya mendapat penyiksaan di ruangan sempit, tetapi juga menjadi pemuas nafsu para militan ISIS. Dalam ruangan berpintu baja tersebut, hanya ada kasur tipis yang berjamur, bantal busuk, narkoba serta alat kontrasepsi yang bertebaran di sana-sini. Hal yang sebelumnya tak pernah tercium ini terkuak saat pasukan Turki menyerbu penjara dan membebaskan semua tahanan perempuan yang mengalami kekerasan dan pemerkosaan.
Pengakuan para tahanan dalam sel berdarah
Siapapun yang memiliki urusan dengan kelompok ISIS ini, jangan harap bisa hidup bebas berkeliaran. Cerita ini datangnya dari seorang pemuda asal Jerman yang mengaku terlanjur ikut dalam kelompok ISIS, hal tersebut malah melemparnya ke sebuah penjara yang berada di Al Abyad, karena dituduh menjadi mata-mata. Dalam penjara tersebut ia kerapkali mencium bau darah, para napi digorok, dipotong lehernya, dimutilasi, dan hal tersebut adalah hal yang halal untuk dilakukan oleh para penjagal ISIS. Untungnya, pemuda bernama Ebrahim ini bisa lolos dan kabur. Selanjutnya ia memilih untuk menyerahkan diri pada polisi Jerman dan diadili atas tuduhan sebagai anggota terroris.
Mungkin inilah potret ‘neraka dunia’ yang disajikan dalam bentuk penyiksaan dan kebrutalan dari penjara ISIS di Suriah. Saat masuk ke dalam sel-sel ini sama saja artinya kamu menjemput kematian dan tidak akan keluar dalam keadaan bernyawa.