Mencegah lebih baik ketimbang mengobati. Iyes. Sepertinya semua orang sepakat dengan slogan yang satu ini ya. Meskipun di kenyataannya nggak semua orang mau menerapkannya di kehidupan nyata. Namun mengikuti tren yang ada makin banyak masyarakat yang mulai sadar dan tertarik untuk mengubah gaya hidup mereka, yaitu dengan menjaga pola makan dan mengubah bahan baku yang mereka gunakan. Dan salah satunya dengan mengganti bumbu dasar yaitu gula!
Iyes. Gula memang menjadi bumbu dapur yang nggak akan pernah absen di tiap masakan. Kehadirannya memang menjadi penyeimbang rasa yang bikin masakan jadi gurih dan sedep di lidah. Namun sayangnya pemakaian gula yang berasal dari tanaman tebu nyatanya bisa berefek buruk bagi kesehatan yaitu jadi pemicu penyakit diabetes! Tapi tenang jangan kuatir, Kini ada banyak alternatif yang bisa jadi pengganti gula tebu ini kok! Diantaranya Boombastis pilihan berikut ini.
Singkong bisa jadi alternatif pengganti yang lebih sehat
Singkong telah teruji mampu jadi salah satu kandidat gula nontebu lho! Dengan indeks glisemik di angka 55, gula cair dari singkong ini mampu menjadi alternatif pengganti gula di pasaran. Seperti di ketahui untuk indeks glisemik gula tebu berada di angka 68, selisih 13 tentu menjadi pembeda yang cukup signifikan untuk jadi pertimbangan beralih ke gula alternatif. Indeks glisemik sendiri merupakan angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu bahan pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah. Semakin rendah indeks glisemik suatu bahan maka makin rendah lonjakan gula darah yang terjadi!
Selain itu, gula singkong ini nyatanya lebih manis 2,5 kali dari gula tebu yang tentunya akan menghemat dalam pemakaiannya. Kelebihan lain dari gula singkong adalah ia bebas gluten, rendah karbohidrat, rendah kalori dan bebas bahan pengawet karena bisa bertahan selama satu tahun tanpa bahan tambahan. Tak hanya cocok untuk penderita diabetes, gula alternatif dari singkong ini juga bisa dipilih untuk kalian yang berniat menurunkan berat badan!
Gula kristal dari nira kelapa
Jika umumnya nira kelapa diolah menjadi gula cetak dan gula semut, maka saat ini sudah bisa dinikmati dalam bentuk gula kristal putih lho! Gula alternatif ini pun lebih sehat ketimbang gula tebu, karena memiliki indeks glisemik yang lebih rendah yaitu berkisar di angka 35. Selain itu kelebihan dari gula nira kelapa ini cepat larut dalam air bahkan air dingin sekalipun, tidak menggumpal meski di simpan dalam waktu lama dan dapat dimodifikasi dengan aroma rasa lain. Sebuah inovasi yang bisa dikembangkan lebih luas menjadi pengganti alternatif gula pasir di pasar.
Proses pengolahan gula kristal putih dari nira kelapa ini memang terbilang lebih rumit ketimbang pengolahan gula cetak atau gula semut. Namun dalam setiap 78 ribu Liter nira kelapa disebutkan dapat menghasilkan 5,9 ton gula kristal putih dan 5,9 ton sirop. Hasil ini lebih bagus ketimbang pengolahan tebu menjadi gula, dimana dalam 80 ton tebu dengan rendemen 7,5% rata-rata hanya mampu mendapatkan 6 ton gula kristal pasir putih tebu dengan sampingan 2,8 ton tetes tebu. Meski di beberapa daerah di Indonesia sudah banyak memproduksi gula alternatif ini, namun pemasarannya belum dilakukan secara bebas dan hanya diproduksi by order. Selama ini produk banyak dikirim ekspor, terutama ke beberapa negara di Eropa seperti Jerman dan Polandia.
Berbagai jenis Sorgum bisa dijadikan pilihan gula nontebu
Selain dua bahan pangan di atas, tanaman sorgum juga diketahui mampu menjadi bahan alternatif gula lho! Tanaman yang lebih banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak ini nyatanya juga memiliki potensi untuk dijadikan bahan pengganti gula. Di dalam batang sorgum diketahui terdapat fruktosa dan pati, yang dalam pengolahan sederhana bisa diubah menjadi gula cair. Sampai disini pun, gula dari sorgum sudah bisa menggantikan gula nontebu yang jadi biang penyakit diabetes.
Sedangkan untuk mendapatkan gula pasir, perlu pengolahan dengan teknologi yang setara dengan teknologi pabrik gula tebu. Akan tetapi dengan hasil yang lebih sehat dan tentunya aman bagi penderita diabetes. Ini bisa jadi peluang bisnis yang besar. Terlebih jika bisa diproduksi skala nasional dengan berkelanjutan tak khayal jika gula sorgum mampu menggantikan eksistensi gula tebu yang kurang bersahabat bagi gula dalam darah.
Peluang Bisnis untuk bantu Indonesia bebas Impor Gula
Sederet pilihan tanaman pengganti gula nontebu di atas memang belum banyak di produksi secara masal di Indonesia. Selain terkendala teknologi dan permodalan, jumlah permintaan pun jadi penghalang untuk mengembangkan inovasi-inovasi di atas. Jika saja para pemangku kuasa pergulaan di Indonesia mau bergerak dan melakukan terobosan besar dalam inovasi ini tentu bisa dipastikan Indonesia punya peluang untuk punya penyelamat dari kekurangan pasokan gula nasional
Indonesia memang belum mampu berswasembada, meski di dalam negeri melimpah kebun tebu dan berbagai tanaman yang bisa menjadi cadangan gula. Kebijakan impor yang inginnya menjadi solusi pasokan gula nasional, kebanyakan malah menumbangkan semangat petani untuk terus aktif menanam tebu. Oleh karenanya dengan pengembangan alternatif gula nontebu ini tak hanya bisa jadi terobosan baru bagi penderita diabetes namun sekaligus jadi ‘bantuan’ untuk Indonesia bebas dari kekurangan gula.
Tebu memang bukan satu-satunya bahan pangan yang bisa memberi rasa manis dalam setiap masakan. Dengan inovasi dan pengembangan teknologi yang tepat tak khayal akan ada produk pemanis yang jauh lebih baik dan sehat. Gula nontebu bahkan bisa jadi pilihan bagi penggemar hidup sehat yang tak mau hidupnya beranjak tua dengan bibit diabetes dalam dirinya. Namun tak hanya dengan mengubah pola makan, kalian yang ingin bebas dari diabetes sesungguhnya juga perlu berolahraga! Karena mencegah lebih baik ketimbang mengobati bukan?