Hari ini korupsi bukan menjadi satu-satunya momok menakutkan untuk orang Indonesia. Pasalnya aksi teror yang beringas juga menjadi suatu ancaman bagi negara kita ini. Sudah beberapa kali kejadian dan parahnya tak hanya mengenai masyarakat kita. Ketika berada di Indonesia, klub terbaik di Inggris yakni Manchester United (MU) pernah menjadi korbannya.
Meski belum mencelakai, namun hal tersebut kini menimbulkan trauma mendalam untuk klub kota pelabuhan Inggris kembali ke Indonesia. Rasa keamanan dan keselamatan menjadi alasan MU enggan untuk lakukan tour Asia lagi. Saat itu bom meledak di tempat yang akan dijadikan penginapan tim identik kostum merah tersebut. Seperti apakah kisahnya? Simak ulasan sebagai berikut.
Tour pramusim Manchester United menjadi awal mereka ke Indonesia
Sebagai negara yang menyimpan banyak fans Mancester United, Indonesia bisa dikatakan jarang sekali kedatangan kesebelasan asal daearh pelabuhan Inggris tersebut. Hanya pada tahun 2009 yang lalu, lewat acara bertajuk United Tour Asia mereka mengagendakan untuk datang ke Indonesia. Dalam hajatan besar itu, Stadion Utama Gelora Bung Karno dipilih sebagai tempat untuk mengelar pertandingan MU dengan Timnas Indonesia. Kedatangan klub tersukses pertama kali itu sukses menyedot ribuan pencinta bola tanah air. Bahkan tiket yang dibandrol mahal ludes terjual semua.
Pengeboman Hotel J Warriot dan Rizcalton hampir menewaskan pemain MU
Antusias tinggi dan MU akan mengeluarkan banyak pemain bintang membuat laga itu benar-benar di tunggu. Namun sayang, harapan besar itu harus sirna dengan pengebomnya yang terjadi di Jakarta. Semua agenda gagal di gelar, lantaran Indonesia ketika tengah terjadi emergency teroris. Meski gagal merumput di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tapi bom meledak sebelum pertandingan patut tetap di syukuri. Alasannya adalah tidak memakan korban para pemain MU. Usut punya usut, hotel Rizcalton yang di ledakan tersebut adalah tempat punggawa setan merah menginap selama di Ibukota. Apabila mereka jadi mengnginap akan sangat membahayakan.
MU lebih memilih negara tetangga dari pada Indonesia
Dampak kelakuan biadab tersebut kini membuat MU enggan lagi datang ke tanah air. Mereka lebih memilih negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura saat adakan tour Asia. Bahkan menurut promotor pertandingan, yakni Tio Nugroho, klub yang sudah memenangi banyak gelar selalu menolak untuk bermain di tanah air. Dilansir laman Liputan6 kejadian yang didalangi oleh Nurdin M Top itu, menjadikan klub Manchester United sebagai sasaran aksi peladakan tersebut. Dan entah sampai kapan, klub berjuluk setan merah itu akan mengubur trauma datang ke Indonesia.
Daerah Manchester juga sempat di Bom oleh oknum teroris
Selang beberapa tahun dari kejadian tersebut, kota Manchester sebagai tempat tinggal pemain kesebelasan tersebut juga di Bom. Aksi teroris tersebut terjadi di Manchester Arena yang ketika itu sedang berlangsung konser Ariana Grande. Dilansir laman Viva, ledakan tersebut sukses membuat 19 orang meninggal dunia dan 50 orang mengalami luka-luka. Meski tidak ada korban dari para pemain Manchester United, kejadian tersebut jelas menggali kenangan pahit kesebelasan tersebut saat di Indonesia.
Kisah Manchester United ini jelas menujukan kepada kita bahwa tidak teroris memiliki dampak yang besar. Apabila terus-terusan mengulangi aksinya akan semakin banyak orang takut untuk ke Indonesia. Bahkan negara kita bisa di cap sebagai daerah yang tidak aman. Besar harapan kejadian bom seperti MU ini, atau lainnya diberbagai daerah tidak kembali terjadi. Damai Indonesia ku!