Sebagai seorang pemain asing, kiprah Gonzales di kompetisi nasional pastinya tidak usah diragukan lagi. Tercacat selama kariernya di Indonesia pria berbadan besar telah menyabet banyak gelar, dari mulai top skor, pemain terbaik, dan gelar juara liga. Bahkan kemampuan hebat bapak satu ini buat Timnas mampu masuk pada babak final piala AFF 2010. Tinta emas Gonzales ini bisa dikatakan sulit untuk ditandingi pemain lain.
Kiprah luar biasa selama ini, ternyata tidak hinggap pada dirinya saat tua. Lajunya kini mulai tersendat oleh usia dan beberapa kasus dengan pihak klub lama. Lantaran hal tersebut ia terancam harus membayar denda Miliaran. Bahkan karier bersama PSS Sleman yang baru di mulai bisa berakhir lebih cepat. Lalu seperti apakah kisah pedih Gonzales saat ini? simak ulasannya berikut ini.
Terbuang di kompetisi kasta kedua Indonesia
Setelah berikan semua jiwa raga untuk Arema Malang. Karier Cristian Gonzales berlanjut ke sebuah tim asal Madura. Berseragam kesebelasan berjuluk Laskar Sape Kerrab tercat dirinya hanya beberapa kali dimainkan. Penurunan performa dan persaingan ketat di lini depan menjadi alasannya. Harapan dan kondisi pelik ini membuatnya harus rela terbuang di kompetisi kasta kedua Indonesia pada musim ini. Terlihat dirinya memilih PSS Sleman untuk dijadikan pelabuhan terakhirnya dan sembari menghabiskan karier di masa tua. Selama di klub Yogyakarta ini dirinya sudah beberapa kali persembahan gol.
Karier sepak bola Gonzales bisa berakhir lebih cepat
Belum genap satu musim membela panji PSS Sleman karier Gonzales terancam berakhir lebih cepat. Hal ini lantaran perseteruan dengan salah satu manajemen kesebelasan kasta teratas Indonesia yakni Madura United. Dilansir laman kompas, pria 41 tahun ini menjadi pemain yang memiliki status ilegal. Kondisi ini disebabkan lantaran klubnya terdahulu Madura United memutuskan untuk menyambut surat peminjaman ke PSS Sleman. Diduga apa yang dilakukan oleh pihak klub asal daerah penghasil garam ini di picu tindakan lapor pencemaran nama baik pihak dari Cristian Gonzales.
Di bawah bayangan-bayang tuntutan 10 miliar
Selain terancam menjadi pemain yang memiliki status yang ilegal di kompetisi Indonesia. Cristian Gonzales juga berada dalam bayang-bayang denda dengan nilai sangat besar. Dilansir laman Goal, pemain identik dengan nomor punggung 10 ini, dituntut untuk membayar ganti rugi sebanyak 10 miliaran. Mangkir latihan, pertandingan dan hadir pada launching PSS menjadi alasan pihak Madura United memberi hukuman sebesar itu. Kisah pelik ini jelas membuat performa akan kian menurun. Atau bahkan bila tidak mampu menyelesaikan masalahnya ancam penjara siap menjadi penutup karier. Tapi mari kita doa kan bersama agar kedua pihak temukan jalan terbaik. Amin.
Tetap menjadi penyerang tajam meski berumur tua
Sebelum tersangkut masalah seperti ini, kiprah Cristian Gonzales tetaplah bisa dikatakan moncer. Hal ini dibuktikan dengan langsung mampu cetak gol di laga pembuka Liga2. Saat itu membela panji PSS, pria 41 tahun catatkan diri di papan skor lewat satu golnya. Bahkan kala dimainkan dirinya selalu berikan subangsing besar untuk klub asal Yogjakarta tersebut. Meski belum persembahkan gelar, namun dengan hadirnya pemain asal Uruguay ini performa klub identik kostum hijau perlahan meningkat. Lewat gol itu juga dirinya masuk menjadi salah satu pemain tua yang tetap mampu robek gawang lawan di usia senja.
Sebagai seorang pesepakbola apa yang dicatatkan Gonzales selama ini pastinya sesuatu yang luar biasa. Sikapnya yang selalu disiplin dan religius dapat menjadi contoh siapa saja. Meski kini dalam masa-masa sulit, namun apa yang pernah dibuatnya tetap saja sulit untuk ditandingi. Semoga ke depan permasalahan segera usai dan pria berjuluk El-Loco bisa kembali menendang atau mengejar bola lagi.