Kalau bicara soal Korut mungkin memang tidak ada habisnya, selain negaranya yang sangat tertutup juga banyak keunikan yang bisa ditemui. Misalnya saja melihat betapa gencarnya negara ini dalam masalah alutsista ketimbang yang lainnya. Belum lagi tentang sang pemimpin agungnya yang memang memiliki gaya nyentrik.
Masih sol Korut, seperti yang diketahui kalau Timnas negara ini sendiri memiliki prestasi yang lumayan. Namun siapa yang menyangka kalau Kim Jong Un menggunakan cara yang agak unik buat mendidiknya. Mulai dari ancaman hukuman hingga hadiah yang bikin tajir para Timnas sepak bolanya. Benarkah demikian? Simak ulasan berikut ini.
Hukuman buat mereka yang mengecewakan negaranya
Jika gagal atau berhasilnya sebuah Timnas adalah tanggung jawab bersama di suatu negara, namun beda lagi di Korut. Dilansir dari Indosport, pasalnya ada ganjaran menanti bagi mereka yang gagal, hal itu berarti ketidakbarhasilan adalah sebuah salah individu. Seperti yang terjadi pada Olimpiade Rio 2016 lalu, beberapa atlet yang gagal mendapatkan gajaran atas hasil yang mereka peroleh.
Dilansir dari Express, para atlet gagal itu harus merasakan pindah rumah ke kualitas lebih buruk, dikurangi jatah ransum hingga harus bekerja di daerah tambang. Hukuman tersebut sejatinya lebih mending ketimbang harus dipenjara atau hukum mati seperti para pembelot di sana.
Hadiah melimpah ruah buat para juara yang berhasil bawa piala
Tentu tidak adil jika ada hukuman sangat berat namun tak ada hadiah jika juara. Pun demikian bagi negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini tak pernah lupa untuk membalas jasa para atletnya. Bagaimana tidak, pasalnya bagi siapapun yang berhasil membawa pulang piala atau piagam penghargaan maka kehidupan mewah akan menanti.
Mulai dari mobil mewah yang akan mengantar ke mana-mana, ransum yang lebih baik, hadiah rumah yang lebih layak dan berbagai hadiah menggiurkan lainnya. Yang jelas hal ini pastinya akan lebih membuat para atlet lebih bersemangat untuk memperoleh gelar juara.
Kental dengan militer jadi ciri khas sepak bola negara ini
Seperti yang diketahui kalau Korut sangat kental dengan militernya, oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau dalam sepak bola pun begitu. Asosiasi sepak bola di negeri Kim Jong Un ini ternyata didirikan oleh seorang jenderal angkatan darat di sana, jadi bukan hal yang aneh disiplin dan ketat jadi ciri khas pemain bola di sana.
Pun demikian saat berinteraksi saat melakukan tandang, para pemain tidak diperkenankan bicara media atau khalayak umum saat berlatih bukti kentalnya aroma militer di sana. Apalagi mengingat banyak di antara mereka yang ternyata adalah memang tentara.
Latihan keras yang membuahkan hasil yang manis buat negara
Lantaran lekatnya dunia militer, tentu membuat latihan dari Timnas Korea Utara ini tak main-main. Diambil dari para pemain kelas atas di liga negaranya membuat para pemain Timnas Korut ini disegani. Apalagi mengingat kebanyakan adalah pemain dari klub April 25 yang ternyata mayoritas dari kalangan militer.
Atas kemampuannya yang tak diragukan lagi, Korut sempat membuat malu Mongolia dengan skor 8-0. Hal itu tentu membuat bangga negara Kim Jong Un ini lantaran bisa bertengger jadi jawara di AFC grup I. Namun demikian masih ada perjalanan dari Timnas satu ini pasalnya peringkatnya masih masuk kategori bawah.
Serupa dengan negaranya, siapa sangka kalau Korut ini punya cara nyeleneh untuk melatih para pemain Timnasnya. Namun demikian, tentu akan selalu ada dampak baik dan buruk dari pelatihan itu sendiri. Terutama masalah hukuman, akan lebih baik kalau niatan bela Timnas berasal dari diri sendiri.