Paru-paru basah yang sekarang bisa menyerang siapa saja menjadi perdebatan di semua kalangan. Bagaimana tidak Saboom? Lantaran banyak isu-isu miring tentang penyakit yang satu ini. Nah, oleh karena itu sampai saat ini masih belum ada kejelasan pasti terkait penyakit yang bisa menimbulkan sesak nafas tersebut. Jadi, jangan heran kalau masih banyak orang yang enggak tahu apa pemicu dari paru-paru basah.
Pasti kalian juga masih agak ragu dengan penyebab dari penyakit ini. Tanya sana sini malah tidak ada jawaban pasti. Tapi kali ini Boombastis.com akan menjelaskan mitos dari pemicu paru-paru basah Saboom. Dengan begitu kalian tidak akan bingung lagi. Mau tahu apa saja? Simak terus penjelasan berikut ya.
Tidur di atas lantai yang kerap dianggap jadi sumber paru-paru basah
Cuaca panas memang membuat kita lebih nyaman tiduran di atas lantai. Apalagi ditemani kibasan angin sepoi-sepoi dari jendela. Namun, biasanya orangtua kerap kali melarang kita untuk tiduran di atas lantai yang tidak beralaskan apapun. Ya, alasannya karena bisa menyebabkan paru-paru basah.
Tapi menurut dr. Budi Leksono selaku pakar kesehatan menyebutkan kalau tidur tanpa alas tidak semata-semata menyebabkan paru-paru basah muncul. Penyakit tersebut bisa datang lantaran ada aktivitas lain yang dilakukan berkali-kali. Jadi, bisa disimpulkan kalau tidur di atas lantai enggak bikin paru-paru basah kok.
Naik motor tanpa jaket yang katanya jadi penyebab utama paru-paru basah
Sering kali kita diperingatkan orang terdekat kalau mengendarai motor harus mengenakan jaket. Alasannya tak lain adalah karena bisa memunculkan penyakit yang juga disebut pneumonia ini. Itu tak salah memang lantaran kalau kita nekat tidak menggunakan jaket, kondisi badan menjadi menurun dari biasanya.
Tapi, salah satu spesialis paru yang bernama Agus Dwi Susanto tidak menyetujui hal tersebut. Karena menurutnya masih belum ada penelitian lebih lanjut tentang tidak memakai jaket bisa memicu terjadinya paru-paru basah. Memang para pengendara kondisinya akan menurun, tapi ternyata itu hanyalah kuman yang masuk ke dalam paru-paru dan bisa hilang kapan saja. Sehingga naik motor tidak mengenakan jaket tak menimbulkan penyakit paru-paru ini Saboom.
Udara dari kipas angin yang selalu dianggap pemicu paru paru basah
Untuk mengusir udara panas pasti lebih enak menggunakan kipas angin. Tak perlu susah-susah membuka jendela, cukup dengan colokkan ke listrik saja angin sudah berhembus dengan kencang. Akan tetapi, penggunaan kipas angin yang terlampau sering dianggap orang-orang kalau itu bisa mengakibatkan penyakit pernafasan tersebut. Alasannya aliran udara yang dihembuskan oleh kipas angin perlahan akan membuat paru-paru lebih dingin dari biasanya.
Padahal, itu adalah pemikiran yang sangat salah Saboom. Sebab, menurut dokter spesialis penyakit dalam yang bernama dr. Zen Ahmad mengatakan kalau kipas angin dan paru-paru basah tak ada hubungannya. Paru-paru basah terjadi lantaran terlalu lama berdiam diri di tempat yang lembab. Nah, sedangkan kipas angin malah bisa membuat ruangan menjadi kering. Bisa disimpulkan jika kipas angin bukan awal dari munculnya penyakit paru-paru basah.
Mandi malam yang sering dikaitkan dengan paru-paru basah
Pasti kalian pernah mendengar kalau mandi malam adalah pemicu dari penyakit yang istilah kedokterannya adalah efusi pleura. Sehingga banyak orang yang sampai sekarang takut membersihkan diri pada malam hari. Namun, sekarang enggak perlu takut lagi Saboom. Lantaran mandi malam bukan penyebab dari paru-paru basah kok. Hanya saja kegiatan tersebut bisa menjadi faktor pendukung terjadinya penyakit satu ini.
Bisa begitu karena mandi malam dapat menurunkan metabolisme pada tubuh sehingga bakteri dan virus bisa masuk ke dalam sistem pernafasan dan menyebabkan flu. Nah, flu yang berkepanjangan inilah yang dapat mengarahkan ke penyakit paru-paru basah. Jadi perlu diingat ya, mandi malam hanyalah sebagai faktor pendukung bukan penyebab dari penyakit satu ini.
Dapat disimpulkan nih Saboom, kalau pernyataan yang kita dengar tentang penyebab paru-paru basah itu hanyalah mitos. Ada yang tidak berkaitan sama sekali dan juga hanya sebagai faktor pendukung saja. Jadi, sekarang kalian tak perlu bingung lagi deh dengan segala pernyataan yang ada. Akan tetapi, kalau sudah tahu itu hanya mitos ya jangan dilakukan secara terus menerus. Karena hal-hal tersebut bisa membuat kondisi kesehatanmu menurun.