Sebelum Presiden Jokowi blusukan ke Sukabumi, Chopper yang ia kendarai rasanya memang sudah terkenal. Motor Royal Enfield Bullet 350 cc ini merupakan modifikasi bengkel anak bangsa, Elders Garage yang ia beli pada awal tahun lalu. Karena terbilang antik, tentu saja harga barang ini juga cukup mahal, 140 juta rupiah.
Nah, berbicara barang antik dan lawas, sepertinya memang banyak kolektor yang berburu sesuatu antik untuk kemudian dijadikan koleksi pribadi. Tak hanya Presiden Jokowi saja loh Saboom, beberapa pejabat terkemuka ini juga memiliki motor antik, yang jika dilihat harganya juga enggak main-main. Daripada penasaran, simak ulasan berikut ini.
Koleksi motor antik Kabid Dikkpora Barru, Wahyudin Suyuti
Mengumpulkan kendaraan antik dan jadul sudah menjadi bagian hobi dari pejabat satu ini selain mengurus masalah daerah. Tak hanya satu atau 2 kendaraan saja, ia punya 10 motor klasik dan 15 vespa klasik, ditambah lagi sepeda ontel jadul 15 buah. Motor dan sepeda ontel tersebut merupakan tahun produksi 1940-1975, dari Belanda dan Inggris. Pria 49 tahun ini mengatakan hobinya bermula dari sang ayah yang selalu mengantarnya ke sekolah dengan motor antik.
Hingga sekarang motor yang menjadi sejarah tersebut masuk dalam koleksinya dan disimpan dengan baik. Mengumpulkan kendaraan antik sudah menjadi bagian hobi yang memberi kepuasan tersendiri baginya. Sekarang, Saboom hitung saja seberapa besar uangnya kalau koleksinya sudah sebanyak itu?
Koleksi motor tua Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mojokerto yang bikin ngiler
Yap, selain Kabid Dikkpora Barru, Amin Wahid, pejabat yang bekerja di kantor transmigrasi Mojokerto ini juga punya koleksi yang tak kalah mengagumkan. Ia memiliki 8 motor antik yang menjadi pajangan di parkiran kantor dan rumahnya. Pesona MOTUBA alias motor tua bangka ini sukses membuat siapa saja yang melihatnya ingin memiliki. 4 unit yang menghiasi parkiran kantornya adalah Yamaha kecik 50 cc buatan tahun 1961, Yamaha Zundapp tahun 1964, Honda 1970 dan Honda CB tahun 1972. Sedangkan 4 lain anteng di rumah.
Walaupun dijadikan barang koleksi yang jarang dipakai, kendaraan tersebut dicuci setidaknya dua kali seminggu dan dilap sampai mengkilat. Amin mengatakan tidak akan pernah menjual kendaraannya karena sudah terlanjur mencintai motor-motor tersebut. Selain itu, motor tersebut sudah terbilang langka dan jarang ada yang punya, jadi sulit didapatkan.
Hobi mahal mantan pejabat Wakapolri Nanan Soekarna
Mengurusi masalah yang berkaitan dengan dunia kepolisian yang sudah cukup ruwet dan bejibun, Nanan Soekarna menyikapinya dengan hobi sampingan mengurus motor antiknya, Harley Davidson. Motor besar buatan Amerika ini jenis ULH warna merah tahun 1936 ini sering diajak mondar-mandir menghadiri berbagai acara, terutama jika itu berkaitan dengan pertemuan sesama pecinta moge mahal ini.
Nanan bukan hanya penunggang dan penggemar saja, ia pernah menjadi ketua umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2011-2016. Tak hanya menjadi orang nomor satu di HDCI saja, ia juga menjabat sebagai ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI)
Pejabat bank sekaligus penggila motor antik
Membayangkan tidak jika seorang pegawai bank yang biasanya melayani para nasabah ternyata juga tergabung dalam geng motor? Eits, maksudnya di sini adalah pecinta motor klasik. Seperti yang dilakukan oleh Dodi Purnama. Selain menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Mojokerto, Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, ia juga amat menggemari motor-motor klasik.
Bahkan ketika bersekolah, ia mengakui sempat menjadi pentolan dari komunitas Bikers Brotherhood Motorcycle Club (BBMC). Namun, setelah menekuni pekerjaannya sekarang, kesibukan dengan urusan motor sedikit terkurangi.
Ya, namanya hobi juga apapun akan rela dilakukan untuk sesuatu yang disukai. Barang antik itu kadang memang lebih menarik. Terbukti dari mulai presiden hingga pejabat, mereka tak merasa sayang untuk mengeluarkan uang demi membeli kendaraan-kendaraan tua yang mulai langka dan tak banyak dimiliki oleh orang lain.